Wednesday, January 11, 2017

Beda Ratu Kidul dengan Nyi Roro Kidul

Tokoh Legenda terpopuler di masyarakat Jawa dan Bali adalah Kanjeng Ratu Kidul. Tentu saja Kanjeng Ratu Kidul berbeda dengan Nyi Roro Kidul. Hanya saja seringkali keduanya disamakan. 

Siapa Kanjeng Ratu Kidul?
Menurut mitologi Jawa, Kanjeng Ratu Kidul adalah Roh Suci yang mempunyai sifat mulia. Hatinya baik. Asalnya dari tingkat langit yang tinggi. Dia turun di berbagai belahan dunia dengan jati diri tokoh-tokoh suci setempat pada zaman yang berbeda-beda pula. Pada umumnya dia menampakkan diri hanya untuk memberi isyarat / peringatan akan datangnya suatu kejadian penting. Kanjeng Ratu Kidul merupakan ciptaan dari Dewa Kaping Telu. Ia mengisi alam kehidupan sebagai Dewi Padi dan dewi-dewi alam yang lain. 

Kanjeng Ratu Kidul memiliki kuasa atas ombak keras Samudra Hindia dari istananya yang terletak di jantung samudra. Menurut kepercayaan Jawa, ia merupakan pasangan spiritual para sultan darfi Mataram dan Yogyakarta dimulai dari Panembahan Senapati hingga sekarang. Ia juga menjadi istri spiritual Susuhunan Surakarta. Kedudukannya berhubungan dengan Merapi-Keraton-Laut Selatan yang berpusat di Kesultanan Solo dan Yogyakarta. Pengamat sejarah kebanyakan beranggapan, keyakinan akan Kanjeng Ratu Kidul memang dibuat untuk melegitimasi kekuasaan dinasti Mataram.

Keraton Solo atau Surakarta menyebutnya sebagai Kanjeng Ratu Ayu Kencono Sari. Sultan Hamengkubuwono IX menggambarkan pengalaman pertemuan spiritualnya dengan sang Ratu yang bisa berubah wujud, sebagai seorang wanita muda, biasanya pada saat bulan purnama, dan sebagai wanita tua pada waktu lain. Babad Dipanegara menceritakan kedatangan Ratu Kidul selalu didahului pancaran sebesar sinar (daru).

Sejak kapan legenda Ratu Kidul bermula? Asal-muasalnya tidak diketahui pasti. Namun legenda ini ada di dinasti Mataram Islam (Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta). Menurut kepercayaan, Kanjeng Ratu Kidul merupakan "istri spiritual" bagi raja-raja Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Pada saat tertentu, keraton memberikan persembahan d Pantai Parangkusuma, Bantul dan Pantai Paranggupita, Wonogiri

Di Kompleks Keraton Solo terdapat Panggung Sanggabuwana yang dipercaya merupakan tempat bercengkerama antara Sunan (raja) dengan Kanjeng Ratu. Konon, Sang Ratu tampil sebagai perempuan muda dan cantik pada saat bulan muda hingga purnama, terapi berangsur-angsur menua pada saat bulan menuju bulan mati.

Legenda Jawa dari abad ke-16 menyatakan Kanjeng Ratu Kidul sebagai pelindung dan pasangan spiritual para raja Kerajaan Mataram. Panembahan Senapati (1586-1601 M), pendiri Kesultanan Mataram dan cucunya Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645 M) menyebut Kanjeng Ratu Kidul sebagai mempelai mereka. Hal tersebut tertuang dalam Babad Tanah Jawi.
Menurut legenda, pangeran Panembahan Senopati berkeinginan untuk mendirikan sebuah kerajaan yang baru, yaitu Kesultanan Mataram, untuk melawan kekuasaan Kesultanan Pajang. Ia melakukan tapa di pantai Parang Kusumo yang terletak di selatan kediamannya di Kota Gede. Meditasinya menyebabkan terjadinya fenomena supernatural yang mengganggu kerajaan di Laut Selatan. Sang Ratu datang ke pantai untuk melihat siapa yang menyebabkan gangguan di kerajaannya. Saat melihat pangeran yang tampan, ia jatuh cinta dan meminta Panembahan Senopati untuk menghentikan tapanya. Sebagai gantinya, sang Ratu penguasa alam spiritual di laut selatan setuju untuk membantunya dalam mendirikan kerajaan yang baru. Untuk menjadi pelindung spiritual kerajaan tersebut, sang Ratu dilamar oleh Panembahan Senopati untuk menjadi pasangan spiritualnya serta semua penggantinya nanti, yaitu para raja Mataram.

Siapa Nyi Roro Kidul?
Kalau Nyi Roro Kidul itu, menurut mitologi, merupakan putri Kerajaan Sunda yang diusir ayahnya karena ulah ibu tirinya. Nyi Rara Kidul merupakan pembantu setia Ratu Kidul. Nyai Roro Kidul menyukai warna hijau dan dipercaya suka mengambil orang-orang yang mengenakan pakaian hijau yang berada di pantai wilayahnya untuk dijadikan pelayan atau pasukannya. 

Karena itu, pengunjung pantai wisata di selatan Pulau Jawa, baik di Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, pantai-pantai di selatan Yogyakarta, hingga Semenanjung Purwa di ujung timur, selalu diingatkan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau.

Ratu Kidul di Kalangan Masyarakat Sunda
Ratu Kidul merupakan titisan dari seorang putri Pajajaran yang bunuh diri di laut selatan karena diusir oleh keluarganya karena ia menderita penyakit yang membuat anggota keluarga lainnya malu. 

Dalam kepercayaan Jawa, tokoh ini dianggap bukanlah Ratu Laut Selatan yang sesungguhnya, melainkan diidentikkan dengan Nyi Roro Kidul, pembantu setia Kanjeng Ratu Kidul. Hal ini berdasarkan kepercayaan bahwa Ratu Kidul berusia jauh lebih tua dan menguasai Laut Selatan jauh lebih lama sebelum sejarah Kerajaan Pajajaran.


No comments: