Sejarah Islam di Nusantara erat kaitannya dengan perdagangan. Pedagang Gujarat, India yang memperkenalkan Islam ke Nusantara pada abad ke-11 dan pada akhir abad ke-16 jumlah penganut Islam lebih banyak daripada jumlah penganut agama Hindu dan Buddha. Jawa dan Sumatra merupakan pulau dimana penganut Islam adalah terbesar. Di antara penganut Islam yang biasanya dari kerjaan besar adalah Kesultanan Mataram di Jawa Tengah, Kesultanan Ternate dan Tidore di Maluku.
Di Sumatra Utara pada abad ke-13 Islam telah menyebar. Abad ke-14 di Jawa Timur, Brunei, Filipina, Malaya abad ke-15 di beberapa wilayah di sekitar Malaka.
Puncaknya terjadi saat Kerajaan Hindu Majapahit dikalahkan kerjaaan Islam dari Demak. Ada juga peristiwa pada 1527 ketika Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang berarti kota kemenangan. Dan sekarang Jayakarta disebut Jakarta.
Islam diperkirakan telah merambah Asia Tenggara sejak awal era Islam. Sejak periode khalifah ketiga yakni Utsman (644-656) pedagang Muslin telah tiba di China dan untuk ini mereka melewati rute laut Nusantara. Melalui jalur perdagangan inilah kontak utusan Arab dengan Sriwijaya di Sumatra.
Kekhalifahan atau Dinasti Abbasiyah adalah saksi awal masuknya Islam di Nusantara. Disebutkan, Kepulauan Nusantara terkenal di antara pelaut Muslim karena kaya rempah-rempah.
Bukti pertama adanya Muslim Pribumi Nusantara berasal dari Sumatra Utara. Marcopolo, dalam perjalanan pulang dari China tahun 1292 melaporkan adanya satu kota Muslim. Lantas, ada pula bukti pertama tentang dinasti Muslim, yakni nisan yang memakai tahun Hijriah yakni 696 H (1297 M) milik Sultan Malik Al-Saleh, penguasa Samudra Pasai.
Bukti lain adalah adanya laporan Ibnu Battutah, peziarah Maroko tahun 1346 tentang adanya sekolah pemikiran Syafii yang kemudian mendominasi Nusantara. Bahwa Raja Samusra Pasai adalah Muslim taat bermahzab Syafii, sebagaimana yang dilihatnya di India.
Islam menyebar di Nusantara dengan cara damai maupun penaklukan. Penaklukan banyak terjadi di Jawa, Kerajaan Majapahit di Jawa Timur ditaklukkan Muslim Jawa dari Kesultanan Demak. Kerajaan Hindu-Buddha Sunda Pajajaran takluk pada kaum Muslim pada abad ke-16. Pendiri Kesultanan Aceh yakni Ali Mughayat Syah tahun 1520 mendominasi bagian utara Sumatera dan mengkonversi penduduknya menjadi Islam.
Penyebaran Islam dengan cara damai dan terorganisasi baik dilakukan Wali Songo (sembilan orang suci) selama periode ini.
Untuk penyebaran Islam yang lebih spesifik menurut wilayah, disampaikan di artikel lain di blog ini. Yakni:
Penyebaran Islam di Malaka dan Sumatra
Penyebaran Islam di Jawa
Di Sumatra Utara pada abad ke-13 Islam telah menyebar. Abad ke-14 di Jawa Timur, Brunei, Filipina, Malaya abad ke-15 di beberapa wilayah di sekitar Malaka.
Puncaknya terjadi saat Kerajaan Hindu Majapahit dikalahkan kerjaaan Islam dari Demak. Ada juga peristiwa pada 1527 ketika Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang berarti kota kemenangan. Dan sekarang Jayakarta disebut Jakarta.
Islam diperkirakan telah merambah Asia Tenggara sejak awal era Islam. Sejak periode khalifah ketiga yakni Utsman (644-656) pedagang Muslin telah tiba di China dan untuk ini mereka melewati rute laut Nusantara. Melalui jalur perdagangan inilah kontak utusan Arab dengan Sriwijaya di Sumatra.
Kekhalifahan atau Dinasti Abbasiyah adalah saksi awal masuknya Islam di Nusantara. Disebutkan, Kepulauan Nusantara terkenal di antara pelaut Muslim karena kaya rempah-rempah.
Bukti pertama adanya Muslim Pribumi Nusantara berasal dari Sumatra Utara. Marcopolo, dalam perjalanan pulang dari China tahun 1292 melaporkan adanya satu kota Muslim. Lantas, ada pula bukti pertama tentang dinasti Muslim, yakni nisan yang memakai tahun Hijriah yakni 696 H (1297 M) milik Sultan Malik Al-Saleh, penguasa Samudra Pasai.
Bukti lain adalah adanya laporan Ibnu Battutah, peziarah Maroko tahun 1346 tentang adanya sekolah pemikiran Syafii yang kemudian mendominasi Nusantara. Bahwa Raja Samusra Pasai adalah Muslim taat bermahzab Syafii, sebagaimana yang dilihatnya di India.
Islam menyebar di Nusantara dengan cara damai maupun penaklukan. Penaklukan banyak terjadi di Jawa, Kerajaan Majapahit di Jawa Timur ditaklukkan Muslim Jawa dari Kesultanan Demak. Kerajaan Hindu-Buddha Sunda Pajajaran takluk pada kaum Muslim pada abad ke-16. Pendiri Kesultanan Aceh yakni Ali Mughayat Syah tahun 1520 mendominasi bagian utara Sumatera dan mengkonversi penduduknya menjadi Islam.
Penyebaran Islam dengan cara damai dan terorganisasi baik dilakukan Wali Songo (sembilan orang suci) selama periode ini.
Untuk penyebaran Islam yang lebih spesifik menurut wilayah, disampaikan di artikel lain di blog ini. Yakni:
Penyebaran Islam di Malaka dan Sumatra
Penyebaran Islam di Jawa