tag:blogger.com,1999:blog-20956025780879370782024-03-19T19:37:54.767+07:00SEJARAH - LEGENDA - ASAL-USUL - ASAL MULASejarah Indonesia | Sejarah Dunia | Dongeng | Asal UsulUnknownnoreply@blogger.comBlogger180125tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-15049234012237295592018-09-25T14:13:00.002+07:002018-09-25T14:15:39.550+07:00Kisah Unik Penciptaan Lagu Terkenal di Dunia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Banyak kisah yang melatarbelakangi asal-usul dirilisnya lagu-lagu terkenaldi dunia. Seperti apa?<br />
<br />
<b>1. Yesterday (The Beatles) </b><br />
<br />
Lagu Yesterday yang terkenal syahdu tersebut memiliki kisah unik di balik penciptaannya. Paul McCartney bermimpi deretan melodi yang sangat jelas. Sehingga, saat terbangun, dirinya langsung menuju ke piano dan memainkan lagu tersebut dengan indahnya.<br />
<br />
Namun ia menjadi ragu, apakah inspirasinya berupa mimpi itu karena ia pernah mendengar lagu yang sama di alam nyata. Dia pun selama satu bulan bertanya-tanya apakah lagunya sebetulnya sudah ada yang punya alias jiplakan. Setelah yakin lagu tersebut original, ia pun merilis lagu "Yesterday" di album "Help".<br />
<br />
<br />
<b>2. Le Freak (Chic)</b><br />
<br />
Dua personel
Chic, Nile Rodgers dan Bernard Edwards,hadir di sebuah kelab malam di New York,yakni Studio 54, namun tidak boleh masuk oleh petugas keamanan. Padahal keduanya diundang untuk hadir oleh Grace Jones secara langsung. Hanya saja Grace Jones tidak menginformasikan ke petugas keamanan. Kejadian tersebut membekas di kedua personel. Terciptalah lagu Le Freak oleh Chic.<br />
<br />
<br />
<b>3. </b><b>Billie Jean (Michael Jackson)</b><br />
<br />
Lagu ini diciptakan Michael Jackson saat mengemudi. Saking konsentrasinya, ia tak menyadari mobil yang sedang berada
di sebuah jalan layang itu terbakar. Namun ada kisah lain di balik pembuatan lagu ini. Yakni Billie Jean adalah ancaman yang didapatkan
Michael Jackson saat dituduh menghamili seorang wanita.<br />
<br />
<b>4. </b><b><b>I Shot the Sheriff (Bob Marley)</b> </b><br />
<b> </b><br />
Lagu 'I Shot the Sheriff diilhami dari pil KB. Ceritanya Bob Marley sedang mempermasalahkan pil KB dengan kekasihnya.
Pil itu diresepkan oleh seorang dokter yang kemudian diubah menjadi
Sheriff di lagu tersebut.Kisah itu
kemudian memberikan inspirasi kepada musisi lainnya. John Brown, nama
sheriff di lagu tersebut dipakai oleh Bob Dylan dan Bruce Springsteen di
lagu mereka.<br />
<br />
<b>5. White Room </b><b></b><br /><br />
<br />
Setelah dirilis pada 1968, 'White Room' langsung nge-hits.
Bahkan para penggemar Cream langsung berspekulasi mengenai makna di
balik lagu tersebut.Namun Pete Brown, pencipta lagu
itu mengungkapkan 'White Room' hanyalah monolog soal apartemen barunya.
Kisah yang tidak penting memang, maka itu ia bingung kenapa lagu
tersebut bisa begitu hits.<br />
<br />
<br />
sumber: detik.com</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-27070447091484539732018-09-15T20:51:00.000+07:002018-09-15T20:52:17.688+07:00Asal-usul Micin Dikutuk Membahayakan Kesehatan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Micin alias vetsin, alias monosodium glutamat selalu mendapat predikat buruk, yakni menjadi penyebab kebodohan dan macam-maca penyakit. Apa saja bahan pembuatan micin? Bagaimana asal-usulnya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah Prof. Kikunae Ikeda dri Tokyo Imperial University yang menciptakan micin alias monosodium glutamat pada tahu 1908. Dialah orang di balik berdirinya Pabrik Ajinomoto yang terkenal. Mulanya, ia terinspirasi masakan
istrinya sendiri yang begitu lezat karena sering menambahkan rumput laut kering (kombu). Kombu yang dimasukkan ke
dalam air panas akan menjadikannya kaldu dashi yang memiliki rasa umami
atau gurih. Rasa ini disebut-sebut sebagai rasa ke-5 setelah manis,
asam, pahit, asin. Ikeda kemudian menambahkan bahan lain seperti
natrium untuk mengubah larutan itu menjadi bubuk penyedap masakan. Dari
situ ia kemudian mematenkan penemuannya dan membuat Ajinomoto untuk
pertama kalinya. Dan ternyata kandungan dalam MSG yaitu glutamat,
sebenarnya secara alami dapat ditemukan juga di tomat, keju, permesan,
jamur kering, kecap, buah dan sayur, bahkan ASI! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata ‘ketakutan’ masyarakat akan micin nggak secara langsung
terjadi begitu saja. Tahun 1968 Dr. Ho Man Kwok, seorang profesor mengklaim bahwa dirinya merasakan sakit di
leher belakang hingga ke lengan dan punggung, dengan disertai lemas dan
berdebar-debar setiap kali makan di restoran Cina. Kwok
menyalahkan MSG sebagai penyebab sindrom yang kemudian dinamakan <i>Chinese Restaurant Syndrom</i> (CRS) ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kwok kemudian menulis surat ke <i>New England Journal of Medicine </i>tentang
keresahannya ini. Kwok juga memperkuatnya dengan memaparkan beberapa
penelitian tentang efek dari MSG. Salah satunya riset oleh Dr. John W.
Olney dari Universitas Washington yang melibatkan tikus. Olney
menyuntikkan MSG sebesar 4 gram/kg berat tubuh tikus. Hasilnya tikus
tumbuh lebih kerdil, gemuk, dan beberapa ada yang mandul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Komplain dari Dr. Kwok itu konon membuat banyak peneliti jadi
berlomba-lomba bereksperimen sama micin ini. Simpang siur informasi soal
dampak buruk micin ini tersebar layaknya ‘virus’.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pada 1995 akhirnya ada juga kejelasan soal efek micin ini. Dilansir dariKompas,, <i>Food and Drug Administration</i>
(FDA) di AS meminta Federasi Masyarakat Amerika untuk Biologi
Eksperimental, melihat dampak sebenarnya dari micin. Hasilnya beberapa
kelompok individu memang menunjukkan respon buruk terhadap MSG dalam
dosis besar, yang dirasakan satu jam setelah mengonsumsinya. Tapi
kadarnya memang 3 gram tanpa makanan. Padahal kebanyakan orang
mengonsumsi MSG rata-rata cuma 0,55 gram/hari, dan dicampur makanan
juga. Beberapa riset juga menunjukkan hasil serupa.Atas dasar penelitian-penelitian tersebut, FDA akhirnya menetapkan MSG sebagai GRAS (<i>Generally Recognised As Safe</i>) alias bumbu penyedap yang aman dikonsumsi. sumber: <a href="https://www.hipwee.com/feature/banyak-dikutuk-jadi-penyebab-kebodohan-ternyata-begini-asal-mula-dimulainya-reputasi-jelek-micin/">hipwee.com</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-84251162497061303292018-09-13T12:00:00.003+07:002018-09-15T12:59:47.006+07:002 Versi Asal Mula Kristen dan Khatolik di Indonesia <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Ada dua versi terkait dengan masuk dan menyebarnya Agama Katolik dan Kristen di Indonesia. Versi pertama, abad ke-16, yakni saat penaklukan Portugis di Malaka, Kemudian berlanjut ke pulau-pulau bagian Timur Indonesia, Katolik dan Kristen pun masuk di Indonesia. Ini versi yang umum. Versi kedua, agama Katolik sudah ada pada abad ke-7 M
dan berakar di Sumatra Utara lalu menyebar ke daerah lain, termasuk
Jawa. Begini penjelasan kedua versi ini. </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Versi I: Gold Glory, Gospel</b></span></div>
<div class="content font-libre m-bottom-30 p-l-r-10" id="article-data-content" style="text-align: justify;">
<div class="article-page-container">
<div>
<span style="font-family: inherit;">Setelah membaca surat dari Rui de Araujo, satu dari 19 orang
Portugis yang ditahan di Malaka, April 1511, Gubernur Portugis kedua di India yakni Alfonso de Albuquerqueberlayar dengan belasan kapal menuju Malaka, pelabuhan dagang penting. Tak butuh waktu lama, ditaklukkan Malaka. Setelah Malaka tahluk, mereka bergerak ke Timur, ke kepulauan rempah-rempah.
Mereka tiba di Banda, menuju Maluku, dan Ternate. </span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Di Ternate,
Portugis membangun benteng. Di Maluku, sekelompok
pendeta Katolik yang datang bersama Antonio Galvao, kemudian jadi
pemimpin Portugis di Maluku, memulai kerja misionaris untuk menyebarkan agama Katolik. Tidak hanya di Ambon, bahkan Halmahera, Ternate dan Tidore pun kerja misionaris boleh dikatakan berhasil. </span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Pelopor agama Katolik di wilayah Timur Indonesia adalah Franciscus Xaverius dari Ordo Yesuit, pastor dari Spanyol
yang datang dengan kapal dagang Portugis. Xaverius telah menerjemahkan doa-doa utama agama Katolik dan
sepuluh perintah Allah ke dalam versi bahasa Melayu. Xaverius
terkenal jujur dan baik, juga suka membantu kesulitan yang
dialami rakyat.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Monopoli menimbulkan perlawanan
dari kerajaan-kerajaan lokal, terutama Aceh, yang membuat misi tak bisa
menyebar ke wilayah barat. “Misi itu menciptakan rintangan bagi dirinya
sendiri. Ketika hegemoni Portugis dan Spanyol di kawasan itu berakhir,
awal abad ke-17, gereja Katolik pun kehilangan pelindung dan wilayah,”
tulis Jan Bank dalam <i>Katolik di Masa Revolusi Indonesia</i> sebagaimana ditulis oleh <i>historia.id</i>.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Kedatangan
Portugis ke wilayah Timur tak lepas dari mandat Paus Alexander VI yang
melalui Perjanjian Tordesillas membagi belahan dunia di luar daratan
Eropa. Sisi lainnya, Barat, diserahkan kepada Spanyol. Kedua negara ini
bertemu di Maluku dan menyelesaikan persoalan lewat Perjanjian Saragossa
sehingga masing-masing bisa tetap mengambil rempah.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Portugis sesungguhnya menyembunyikan jalan ke Nusantara yang penuh rempah. Namun akhirnya terkuak dengan adanya buku <i>Itinerario</i>
karya Jan Huygen van Linshoten, pengelana dan pedagang Belanda,
pada 1595. Perusahaan Belanda, Compagnie van Verre, telah memnberangkatkan ekspedisi ke Nusantara dipimpin Cornelis de Houtman. </span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Pada 1596,
mereka mendarat di Pelabuhan Banten. Kunjungan pertama tak berhasil.
Dikirim lagi ekspedisi bisnis pimpinan Jacob van Neck, van
Heemskerck, dan van Waerwijck. Mereka diterima dengan tangan terbuka oleh penguasa
Banten. Mereka kembali ke negerinya dengan muatan penuh, sementara kapal
lainnya meneruskan perjalanannya ke Maluku. Setelah terbentuk Kongsi
Dagang Belanda (VOC), mereka melakukan monopoli dagang, bahkan menguasai Nusantara.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">VOC mendukung penyebaran Protestan dan
mulai mengambil jemaah Katolik di kawasan timur Indonesia. Cuma di
wilayah Flores Katolik berkembang. Protestan sendiri, selama masa VOC, mengalami masa kejayaan. Kedatangan Portugis
dan Belanda ke Nusantara tidak hanya mencari rempah-rempah
tapi juga kejayaan dan menyebarkan agama Kristen. Istilahnya dikenal
dengan <i>gold, glory, gospel</i>.</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kelompok penyebar agama Protestan
dinamai zending. Tokoh-tokoh zending Belanda di
Indonesia, antara lain Dr. Nomensen, Hernius, dan Sebastian Danchaerts.
Kegiatan mereka antara lain:</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Mendirikan NZG atau
<i> Nederlandsch Zendeling Genootschaap</i>, organisasi penyebaran agama Protestan ke seluruh Indonesia.</li>
<li style="text-align: justify;">Mendirikan sekolah-sekolah yang mendukung penyebaran agama Protestan</li>
<li style="text-align: justify;">Menyebarkan agama Protestan di wilayah Tapanuli, Talaud, Maluku, dan Timor.</li>
</ol>
<br />
<span style="font-family: inherit;"><b>Versi II: Persebaran dari Sumatra Utara </b></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Pada 1969, J. Bakker SJ menulis di
majalah <i>Basis</i>. Dinyatakan agama Katolik sudah ada abad ke-7 M
dan berakar di Sumatra Utara kemudian menyebar ke daerah lain, termasuk
Jawa. Dari sumber-sumber Islam, dia meyakini Katolik datang dari India Selatan.Santo Thomas mengabarkan Injil hingga India Selatan. Dari Indoa Selatan dan lewat perdagangan, Katolik menyebar ke Sumatra Utara. Gereja Katolik mulai muncul di Tapanuli sebelum tahun 600 oleh saudagar
dari India Thomas Christians.</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: inherit;">J. Baker
mendasarkan teorinya pada tulisan ilmuwan Islam bernama Shaykh Abu Salih
al-Armini, yang menulis semacam ensiklopedi berjudul <i>Tadhakkur fiha Akhbar min al-Kana’is wa’l-Adyar min Nawahin Misri w’al Iqtha’aihu</i>
berisi daftar gereja dan pertapaan di Mesir dan wilayah Timur lainnya. </span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Abu Salih menyebut Fansur, tempat asal kamper. Di situ ada sekelompok Kristen Nestorian dan gereja yang
dipersembahkan kepada Maria. Di antara sumber-sumbernya, Abu Salih
menggunakan <i>Kitab Nazm al-Jawhar</i> karya Sa’id bin al Batriq tahun 910 dan terdapat sejumlah peristiwa dari abad ke-7.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Menurut
Bakker, ‘Fansur’ disejajarkan ‘Pansur’, wilayah dekat Baros di Tapanuli. Dia
juga menulis penyebutan Kristen Nestorian dari Abu Salih sesungguhnya yang tepat adalah Katolik.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">AJ Butler MA FSA mereview terjemahan BTA Evetts atas karya Abu Salih ke dalam bahasa Inggris, berjudul <i>The Churches and Monasteries of Egypt Attributed to Abu Sahlih, The Armenian</i>, menjelaskan kata <i>Fahsur</i> memang tertulis dalam manuskrip aslinya. Namun, kata ini mestinya ditulis <i>Mansur</i>,
sebuah negara di zaman kuno di barat laut India, di sekitar Sungai Indus. Mansur adalah negara utama yang terkenal di
antara orang-orang Arab dalam hal komoditas kamper.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Adolf Heuken
SJ yang menulis <i>Christianity in Pre-Colonial Indonesia</i> juga
mendukung Butler. “Kecuali catatan singkat Abu
Salih, tak ada informasi lebih lanjut tentang Kristen di Fansur/Barus,”
tulis Heuken, termuat di <i>A History of Christianity in Indonesia</i> karya Jan Sihar Aritonang dan Karel A. Steenbrink.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Di
luar perdebatan itu, sesungguhnya, Barus tempat yang menarik. Ia dianggap kota kuno yang terkenal di Asia sejak
sekira abad ke-6. Pada 1995, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
bekerjasama dengan Ecole francaise d’Extreme-Orient melakukan penelitian
menggali situs Lobu Tua di Barus. Hasilnya,“di zaman
Lobu Tua, Barus merupakan tempat perdagangan antarnegara yang
mungkin didirikan pertengahan abad ke-9 M oleh pedagang dari India
Selatan atau Sri Lanka. Dalam waktu singkat, mereka didatangi
pedagang-pedagang dari Timur Tengah, yang juga mencari kamper,” tulis
Claude Guillot dkk. dalam <i>Barus: Seribu Tahun yang Lalu</i>.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Terkait
kemungkinan adanya sekelompok masyarakat Nestorian di Barus, Claude
Guillot dkk menyebutkan perlu bukti arkeologis setelah situs Barus yang
mendahului Lobu Tua berhasil ditemukan. “Jika ternyata benar, maka
didapatkan bukti bahwa satu jaringan yang sebagian beragama Nestorian
menghubungkan Baru dengan Teluk Persia lewat Sri Lanka dan pantai
Malabar, khususnya Quilon.”</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><b>Tetap Mengizinkan Penginjilan</b></span><br />
<span style="font-family: inherit;">VOC akhirnya bangkrut. Namun Pemerintah Hindia Belanda tetap mengembangkan Protestan. Atas inisiatif pemerintah kolonial, orang-orang
Protestan digabung dalam satu organisasi Gereja Protestan di Hindia
Belanda. Pemerintah mensubsidi gereja dan menggaji para pendeta. Demi
kepentingan politik, pemerintah mengizinkan penginjilan ke
daerah-daerah.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Pada tahun 1800 rohaniawan Katolik Roma datang kembali
dengan resmi ke Pulau Jawa. Delapan tahun kemudian, rohaniawan Katolik dari
Belanda juga datang. Adanya misionaris ganda sempat menjadi sumber
konflik di Majelis Rendah Belanda sehingga ditetapkan pembagian wilayah
kerja.Sesudah ada peraturan izin masuk para
misionaris ke Hindia Belanda ditetapkan, misi pun dapat dilaksanakan lagi. Sejak tahun 1859 kaum Yesuit dari
Negeri Belanda juga dilibatkan dalam kegiatan itu,” tulis Jan Bank.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Berbagai badan zending, baik Protestan maupun
Katolik ikut serta dalam misi. Menurut Th van den End dan Aritonang dalam “1800-2005: a
National Overview”, di antara tahun 1800-1900 ada sekitar 15 badan zending
yang bekerja di Hindia Belanda. Mereka mendirikan sekolah dan
rumah sakit untuk penginjilan. Mereka juga menerjemahkan
Alkitab dalam bahasa Melayu dan bahasa daerah.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Sejak
kedatangannya, teologi yang berkembang di Nusantara masih didominasi
teologi Barat. Pada abad ke-19 mulai ada pemikir-pemikir teologi,
prototeolog, yang menggabungkan kekristenan dengan budaya
lokal seperti Paulus Tosari dan Sadrach. Kemudian menguat setelah
berdirinya seminari dan sekolah tinggi teologi.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Pada abad ke-20,
para penginjil Katolik dan Protestan mulai mengubah paradigma untuk lebih bisa diterima
masyarakat.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Wilayah-wilayah tradisional Kristen di Indonesia misalnya Tanah Batak, Nias, Mentawai, pedalaman Kalimantan, Minahasa, Poso, Tana Toraja, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku dan Papua.
</span><span style="font-family: inherit;"></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Tapi agama Kristen dan Katolik juga menyebar di Jawa, Berdasarkan portal-ilmu.com, </span><span style="font-family: inherit;">di Jawa agama kristen menyebar
di Blambangan dan Panurukan, Jawa Timur. A</span>gama Katolik dari sini juga mulai menyebar ke
wilayah barat Pulau Jawa, antara lain Semarang, Yogyakarta, dan Batavia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di
Jawa Timur, Kristen berkembang di Mojowarno dan
Ngoro, dekat Jombang. Di Jawa Tengah, kristen mulai
berkembang di Kebumen, Wonosobo, Magelang, Ambarwa, Cilacap,
Salitiga, Banyumas, Purworejo, Probolinggo.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di
Jawa Barat, pusat penyebaran Kristen, berada di daerah
Bogor, Sukabumi, dan Lembang atau Bandung. Tanggal 7 Oktober 1861, Tapanuli menjadi pusat kegiatan keagamaan, melalui organisasi Huria
Kristen Batak Protestan atau HKBP di Sipirok.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di
Sumatra Utara masyarakat batak yang menganut Kristen, di antaranya
di Angkola Sipirok, Tapanuli Selatan, Samosir, Sibolga, Buluh
Hawar di Karo, Kabanjahe, Sirombu, dan Kepulauan Nias.</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-39763853058974682262018-09-12T16:41:00.002+07:002018-09-13T11:14:20.392+07:00Apa Itu Santet dan Tamanan Penangkal Santet<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b>Santet merupakan ilmu hitam </b>yang bertujuan mencelakai orang lain dari jarak jauh. Santet menggunakan berbagai macam media antara lain rambut, foto, boneka, dupa, rupa-rupa kembang, paku dan lain-lain. Seseorang yang terkena santet akan berakibat cacat atau meninggal dunia. Santet sering di lakukan orang yang mempunyai dendam karena sakit hati kepada orang lain.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b> </b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Santet dalam bahasa Arab dinamakan Ainum Saqhirah, telah dikenal sejak zaman dahulu tapi hingga kini misteri itu
belum dapat diungkap secara autentik. <i>Ainun Saqhirah</i>, atau sesuatu yang menyilaukan mata. Lebih jauh, bermakna <i>menakjubkan</i>
atau sebuah kemampuan luar biasa yang sulit diterima akal sehat. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Dalam
masyarakat Jawa, terdapat fenomena teluh braja, yakni sinar
terang benderang yang melesat amat cepat. Kemunculan teluh braja biasanya disusul mewabahnya penyakit. Kalau
menuju ke rumah tertentu, salah satu penghuninya biasanya lalu menderita
sakit berat,tak jarang mengakibatkan kematian. </span></span><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Walaupun proses
santet yang gaib sulit dimengerti secara ilmu pengetahuan, tapi secara
logis cara kerja sebuah ilmu santet dapat dimengerti sebagai proses
dematerialisasi (proses perubahan material menjadi energi). Pada saat
santet akan dikirim, benda-benda seperti paku, jarum, beling diubah dari
materi menjadi energi. Kemudian dalam bentuk yang berwujud energi,
benda ini dikirim menuju ke korbannya. Setelah energi ini tepat mengenai
korban, energi ini diubah kembali menjadi materi.<br />
<br />
Dalam dunia hitam atau ilmu hitam, santet dibedakan kedalam dua jenis.
Peredaan ini diambil dari jenis kekuatan yang dijadikan sumber
kekuatannya. Pertama adalah sebuah ilmu santet yang dalam prosesnya
memanfaatkan kekuatan dari jin. Di dalam proses santet ini pelaku santet
akan bekerja sama dengan jin sebagai media dalam pengiriman santet.
Biasanya jin ini akan meminta imbalan atas bantuan yang telah diberikan
kepada pelaku santet berupa sesaji atau tumbal. Namun apabila
kesepakatan yang diminta tidak diberikan, biasanya nyawa pelaku santet
akan diambil sebagai gantinya<br />
<br />
Kedua, adalah Ilmu Santet yang bersumber dari kekuatan batin. Santet
dengan metode ini membutuhkan kekuatan batin yang biasanya diperoleh
dari laku spiritual. Pada saat penggunaannya santet dengan kekuatan
batin biasanya dibantu dengan kekuatan visualisasi (pembayangan) yang
kuat dari pelaku. Misalnya santet dengan menggunakan media bambu apus
yang ketika hendak digunakan terlebih dahulu dibacakan mantera-mantera
tertentu, setelah itu pelaku santet memusatkan konsentrasi, visualisasi
dan berniat menyumbat kubul dan dubur si jabang bayi (sasaran).<br />
<br />
Konon dengan cara seperti ini, seseorang yang dituju tidak akan bisa
buang air besar maupun air kecil. Sehingga pada hakikatnya kekuatan
santet ini bersumber dari memusatan kehendak batin pelaku santet.
Sedangkan peran dari ritual, seperti membaca mantera atau laku tirakat
lain merupakan sarana penunjang yang mampu membantu visualisasi batin
sehingga bertambah kuat.<br /> </span></span><br />
<br />
<b><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Pertanda Orang Terkena Santet</span></span></b><br />
<br />
<b><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Bermacam-macam pertanda yang diyakini bila orang terkena santet. Antara lain adalah </span></span></b><br />
<br />
<div class="tribun-mark">
1. Telapak tangan selalu berkeringat -<br />
2. Batuk yang berkepanjangan<br />
3. Sendi tubuh pegal
<br />
4. Sering bermimpi seram / menakutkan<br />
5. Muntah darah -Berat badan makin berkurang<br />
6. sering muntah saat makan<br />
7. Tenggorokan sering terasa panas / gatal / berpasir<br />
8. Perut tiba-tiba membesar<br />
9. Sakit tidak diketahui. Bila diperiksa medis baik-baik saja dan sering dianggap sakit kejiwaan yang berakibat pada fisik.<br />
<div class="tribun-mark">
10. Badan / dada terasa panas menjelang maghrib<br />
11. Gatal badan bila waktu malam</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Tamanan Penangkal Santet</span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">a. Pohon Pepaya </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b><sup></sup></b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Ada kepercayaan di kalangan orang Jawa bahwa menanam pohon pepaya
di muka rumah bisa mengalihkan datangnya santet ke pohon
tersebut sehingga pemilik rumah selamat dari serangan guna-guna atau
santet.
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">b. Merang Padi Ketan </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Menurut paranormal, merang padi ketan hitam memiliki <i>power positif</i>
untuk mentralisir ilmu santet. Jadi agar terbebas dari santet seseorang bisa membawa merang padi ketan. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="tribun-mark" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">c. Kurma Ajwah </span></span></div>
<div class="tribun-mark" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Kurma ajwah bermanfaat untuk mencegah racun dan sihir dikarenakan doa keberkahan dari Rasulullah SAW terhadap Kurma madinah bukan karena zat kurma itu sendiri. </span></span></div>
<div class="tribun-mark" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="tribun-mark" style="text-align: justify;">
<div class="tribun-mark">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">d. Daun Bidara</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Pernakah anda mendengar tentang Daun bidara atau widara dengan nama
latin Ziziphus mauritiana adalah sejenis pohon kecil penghasil buah yang
tumbuh di daerah kering atau gurun, bidara bearasal dari kata sidrah
yang artinya pohon bidara. Dalam hal ini sidrah atau bidara sangat berhubungan dengan perjalanan
Isra Mikraj nabi Muhammad saw. Mengobati santet dengan daun bidara, diambil 7 helai daun bidara ditumbuk
halus lalu dicampurkan air kemudian dibacakan ayat kursi lalu diminum
kepada orang yang terkena sihir3x teguk dan sisa airnya digunakan untuk mandi, dan diutamakan untuk membaca Al-Falaq, Annas serta ayat kursi karena
ayat ayat tersebut dapat mengusr setan (tafsir ibnu katsir jilid 1
terjemahan singkat halaman 171)</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">e. Minyak Zaitun</span></span><br />
<div class="tribun-mark">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Dalam hadits dijelaskan bahwa minyak zaitun dapat digunakan
untuk mengolesi bagian tubuh yang dibutuhkan pada orang yang terkena santet atau sihir.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">f. Bambu Kuning</span></span><br />
<div class="tribun-mark">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Bambu ini memiliki batang pohon yang lebih kecil
dan warnanya kuning. Biasanya digunakan untuk pagar dipekarangan rumah.Bambu ini termasuk tanaman langka, namun berkat Allah mampu menngkal dan mengusir setan dan santet. Bahkan bambu kuning
juga dipercaya mampu mencegah niat jahat seseorang yang hendak mencuri
atau merampok.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">g. Mawar merah</span></span><br />
<div class="tribun-mark">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Mawar secara khusus dikaruniani Allah memiliki khasiat menangkap energi
negatif yang dikirim ke rumah anda. Energi ini kemudian akan disalurkan
oleh tanaman menuju tanah.</span></span></div>
<div class="tribun-mark">
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">h. Kaktus</span></span><br />
<br />
<div class="tribun-mark">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Kaktus juga memiliki kemampuan yang mirip
dengan mawar. Tumbuhan berduri ini dapat menetralisir serangan santet
dan menarik energi rejeki.</span></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Bila seseorang terancam santet
dipersilakan selalu tidur di atas lantai. Tanah atau bumi dinilai
memiliki <i>energi positif</i>. Maka karena itulah tidak ada lelembut yang <i>berani</i> menginjak bumi, sebab akan terasa panas. Santet, biasanya bergerak sekitar <i>50 cm</i> di atas permukaan tanah. Maka bila seseorang tidur di atas lantai, tidak mungkin terkena tembakan santet</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">sumber: wikipedia, kaskus, tribunyogya </span></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-16896922991793438282018-09-12T11:50:00.000+07:002018-09-12T12:02:11.724+07:00Kisah Borobudur Sebagai Jam Raksasa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Ternyata, Candi Borobudur, di samping berbagai kehebatan yang telah tersiar, juga merupakan jam raksasa. Bagaimana kisahnya?</b><br />
<br />
Borobudur telahdibangun, jauh sebelum Bangsa Kamboja Membangun Angkor Wat. Bentuk Candi Borobudur juga lebih pelik ketimbang piramida Mesir. Batu ukir yang sangat berkelas dan dibuat seteliti mungkin,bercerita tentang kehidupan keseharian Kerajaan Syailendra. Beratnya 2 ton didisusun satu per satu sampai jadi
bukit berlantai 10.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata, banyak orang yang belum tahu bahwa sesungguhnya Candi Borobudur juga merupakan jam raksasa. Candi Borobudur punya 72 buah stupa berbentuk lonceng terbalik. Stupa terbesar berada di lantai teratas. Arsitek Borobudur memakai stupa-stupa itu sebagai titik tanda jam. Jarum jam-nya berupa bayangan sinar Matahari yang disebabkan stupa
terbesar. Ya, bayangan stupa terbesar selalu jatuh dengan tepat di stupa
lantai bawah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak cuma itu, Candi Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat. Tanpa bantuan kompas dan GPS. Seperti diketahui, Matahari memang terbit di arah timur. Namun, tidak selalu tepat di titik timur. Matahari hanya terbit benar-benar di titik timur dalam dua kali setahun. Yaitu sekitar tanggal 20-21 Maret dan 22-23 September. Arsitek Borobudur rupanya sudah mengetahui titik timur yang benar. Oleh karena itu,Candi Borobudur juga dibangun menghadap titik utara dan selatan dengan sangat tepat.<b> </b><br />
<br />
<b>Asal Mula Borobudur</b><br />
<br />
Sekitar tahun 750 Masehi, seorang
arsitek bernama Gunadarma berdiri di sebuah gunung di Kerajaan
Syailendra. Di hadapannya tampak sebuah danau dikelilingi tujuh gunung. Di tengah danau berdiri sebuah bukit. Dari danau itu mengalir sungai, berkelok-kelok. Sebuah pemandangan yang luar biasa indah. Sayangnya, dua dari tujuh gunung yang mengelilingi termasuk gunung aktif. Itulah Gunung Merbabu dan Gunung Merapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alam Kerajaan Syailendra subur dan indah, tapi rawan bencana.Begitu pula Gunadarma yang taat beragama Budha. Gunadarma mungkin juga berharap kerajaannya selamat dari bencana. Dia memikirkan sebuah cara. Bagaimana jika di tengah danau itu
dibangun sebuah tempat ibadat? Supaya Tuhan melindungi manusia dari
bencana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gunadarma merancang tempat ibadat berbentuk bunga teratai. Bunga teratai raksasa yang mekar di tengah danau dan dikelilingi
tujuh gunung. Raja Syailendra mendukung pembangunan tempat ibadat itu.Tempat ibadat itu dibangun selama 92 tahun. Ketika selesai, tempat
ibadat itu memang tampak seperti bunga teratai di tengah danau. Itulah
tempat ibadat bernama candi Borobudur. Sayangnya, gempa dan letusan gunung berapi membuat danau di sekitar Candi Borobudur hilang. Tumpukan debu gunung berapi menyebabkan danau mengering. Di zaman sekarang, Candi Borobudur tidak lagi dikelilingi danau.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sumber: <a href="http://intisari.grid.id/read/0384557/misteri-jam-raksasa-di-candi-borobudur?page=all">intisari</a><br />
<br />
<br />
<span style="color: purple;"><a href="http://blog-sejarah.blogspot.com/2017/01/sejarah-candi-borobudur.html">BACA PULA : Sejarah Candi Borobudur dan Jasa Raffless di LINK INI </a></span><br />
<span style="color: purple;"><br /></span>
<span style="color: purple;"> </span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-67851606779009015972018-09-10T15:30:00.001+07:002018-09-10T15:30:29.878+07:00Asal Mula Tempe, Sumbangan Sejarah Jawa pada Seni Memasak<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="content font-libre m-bottom-30 p-l-r-10" id="article-data-content">
<div class="article-page-container">
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tempe yang berasal dari kedele dan selalu terhidang di meja makan kita ternyata memiliki asal-usul unik. Seperti apa? </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut pakar
tempe dari Universitas Gajah Mada, Mary Astuti dalam <em>Bunga Rampai Tempe Indonesia</em>, sebagaimana dikutip oleh <a href="https://historia.id/kuliner/articles/sejarah-tempe-vX7XD">Historia, </a>kata kedelai yang ditulis <em>kadele </em>dalam
bahasa Jawa ditemukan dalam Serat Sri Tanjung (abad ke-12 atau 13).
Selain dalam serat legenda kota Banyuwangi itu, kata kedelai juga
dijumpai dalam <em>Serat Centhini</em>, yang ditulis oleh juru tulis keraton Surakarta, R Ng Ronggo Sutrasno pada 1814.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada jilid kedua <em>Serat Centhini</em>
digambarkan perjalanan Cebolang dari Purbalingga menuju Mataram,
kemudian singgah di rumah Ki Amongtrustha, yang menjamu makan malam
dengan lauk <em>bubuk dhele. </em>Di Mataram, Cebolang diberitahu bahwa
sesaji dalam kacar-kucur, yakni upacara persiapan menikahkan anak,
terdapat kacang kawak (lama) dan kedelai kawak, beras kuning, bunga, dan
uang logam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut naturalis Jerman, Rumphius, tanaman kedelai <em>(de cadelie plant)</em> dalam bahasa latin disebut <em>phaseolus niger</em>, <em>kadele </em>(Jawa), <em>zwartee boontjes</em> (Belanda), dan <em>authau</em>
(Tiongkok). Hasil amatan Rumphius, orang Tionghoa tidak mengolah
kedelai menjadi tempe. Tapi, mengolah biji kedelai hitam tersebut
menjadi tepung, sebagai bahan tahu, dan <em>laxa</em> atau <em>tautsjian</em>, mie berbentuk pipih. Karena kacang dalam bahasa Tiongkok disebut <em>duo (tao)/to</em>, produk olahannya dinamai dengan awalan <em>tau</em>: <em>tauchu</em> (taoco), <em>tau-hu</em> (tahu), <em>touya</em> (toge), <em>touzi</em> (tauci), dan lain-lain<em>.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan penelitian genetik, kedelai
berasal dari Tiongkok, meski tidak ada keterangan apakah jenisnya
kedelai hitam atau kuning. Menurut sejarawan Ong Hok Ham dalam “Tempe
Sumbangan Jawa untuk Dunia,” <em>Kompas</em>, 1 Januari 2000, kacang kedelai sudah sejak 5.000 tahun lalu dikenal di Tiongkok.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, Mary Astuti mempertanyakannya:
jika berasal dari Tiongkok mengapa kedelai tidak pernah disebutkan dalam
jenis-jenis komoditas yang diperdagangkan di Jawa. Musafir Tiongkok, Ma
Huan yang mengunjungi Majapahit sekira abad ke-13, mencatat bahwa di
Majapahit terdapat koro podang berwarna kuning, tanpa menjelaskan
kegunaan kacang tersebut. Dia tidak membandikan kacang itu dengan kacang
yang ada di negerinya, seperti halnya membandingkan suhu udara di
Majapahit dengan di Tiongkok. Ini menunjukkan, kacang yang ditemui Ma
Huan belum ada di negerinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Diduga bahwa kedelai hitam sudah
ditanam di Jawa sebelum China datang ke Tanah Jawa,” tulis Astuti.
“Menurut anggapan orang Jawa zaman dulu kata <em>dele </em>berarti
hitam. Ada kemungkinan kedelai hitam sudah ada di tanah Jawa sebelum
orang Hindu datang dan kemungkinan dibawa orang Tamil.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Penemuan tempe berhubungan erat dengan
produksi tahu di Jawa, karena keduanya dibuat dari kacang kedelai. Tahu
sendiri dibawa oleh orang Tiongkok ke Jawa, yang mungkin sudah ada sejak
abad ke-l7. “Bukan hanya bahannya yang sama, akan tetapi mungkin juga
secara langsung penemuan tempe berkaitan dengan produksi tahu,” tulis
Ong.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Tempe muncul dari kedelai buangan
pabrik tahu yang kemudian dihinggapi kapang. Kemudian jadi tempe
kedelai,” kata wartawan spesialis sejarah pangan, Andreas Maryoto. “Ini
saya kaitkan karena tempe yang lain berasal dari limbah: tempe gembus
dari limbah kacang, tempe bongkrek dari limbah kelapa. Bila kemudian
tempe kedelai dari kedelai bukan limbah, mungkin itu <em>upgrade </em>saja,” sambungnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ong kemudian mengaitkan perkembangan
tempe dengan kepadatan penduduk, baik di Tiongkok maupun di Jawa.
Kepadatan penduduk sejak berabad-abad telah mempengaruhi seni masak
Tiongkok. Akibat kepadatan penduduk terjadi persaingan ruang antara
manusia dan hewan yang memerlukan ladang-ladang rumput luas bagi
hidupnya. Akibatnya, seni masak Tiongkok berkisar pada hewan peliharaan
rumah seperti babi, ayam, bebek, dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keadaan itu tidak jauh berbeda dengan
Jawa. Pekarangan menyediakan bahan baku makanan seperti ayam, kambing,
sayur-sayuran, pohon kelapa, dan lain-lain. “Baru dalam abad ke-l9, menu
hewani akhirnya berubah menjadi tempe. Ini akibat kenaikan jumlah
penduduk yang amat tinggi pada abad ke-19, sehingga Pulau Jawa menjadi
wilayah pertama yang sangat padat di Asia Tenggara,” tulis Ong.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di sisi lain, lanjut Ong, meluasnya
perkebunan kolonial membuat wilayah hutan menciut dan membuat para
petani sebagai kulinya, mengurangi berburu, beternak maupun memancing.
Dampaknya, menu makanan orang Jawa yang tanpa daging. Tanam paksa makin
membuat bahan makanan seperti tempe menjadi sangat vital sebagai
penyelamat kesehatan penduduk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Bisa dikatakan,” tulis Ong, “penemuan
tempe adalah sumbangan Jawa pada seni masak dunia. Sayangnya, seperti
halnya banyak penemuan makanan sebelum zaman paten, maka penemu tempe
pun anonim,” lanjutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditilik dari muasal katanya, menurut Astuti, tempe bukan berasal dari bahasa Tiongkok, tapi bahasa Jawa kuno, yakni <em>tumpi, </em>makanan
berwarna putih yang dibuat dari tepung sagu, dan tempe berwarna putih.
Kata tempe juga ditemukan dalam Serat Centhini jilid ketiga, yang
menggambarkan perjalanan Cebolang dari candi Prambanan menuju Pajang,
mampir di dusun Tembayat wilayah Kabupaten Klaten dan dijamu makan siang
oleh Pangeran Bayat dengan lauk seadanya: “…<em>brambang jae santen tempe </em>… <em>asem sambel lethokan </em>…”
sambel lethok dibuat dengan bahan dasar tempe yang telah mengalami
fermentasi lanjut. Pada jilid 12 kedelai dan tempe disebut bersamaan: “…<em>kadhele tempe srundengan…</em>”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Tempe berasal dari kata Nusantara <em>tape, </em>yang mengandung arti fermentasi, dan wadah besar tempat produk fermentasi<em> </em>disebut <em>tempayan</em>,” tulis Denys Lombard dalam <em>Nusa Jawa Silang Budaya: Jaringan Asia.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Ong, dalam <em>Encyclopaedia van Nederlandsch Indie </em>(1922), tempe disebut sebagai “kue” yang terbuat dari kacang kedelai melalui proses peragian dan merupakan makanan kerakyatan <em>(volk′s voedsel).</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disebut makanan kerakyatan, kata
Maryoto, karena tempe diciptakan oleh rakyat, bukan istana. “Karena itu,
muncul istilah ‘bangsa tempe’, sebagai bentuk stigmatisasi dari
kalangan priyayi,” ujar Maryoto. “Sekarang tempe tidak lagi sebagai
makanan rakyat,” Maryoto menambahkan. “Pamor tempe semakin terangkat
ketika gairah kuliner meningkat, sehingga tempe manjadi makanan kita
semua.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sumber:<a href="https://historia.id/kuliner/articles/sejarah-tempe-vX7XD"> historia </a></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-44204030542069647742018-09-07T13:51:00.000+07:002018-09-10T13:11:48.990+07:00Sejarah Gunung Krakatau : Krakatau Purba, Anak Krakatau<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/FafTahvJJ5g/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/FafTahvJJ5g?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
<br />
<b>Gunung Krakatau merupakan salah satu gunung yang sangat legendaris di dunia. Sebagai gunung aktif, dalam sejarahnya Krakatau bahkan pernah meletus sampai menggetarkan Eropa, menyebabkan perubahan iklim dunia, dan membuat dunia gelap akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Puncak letusannya terjadi pada </b><b>26-27 Agustus 1883. Film di atas merupakan lingkungan Gunung Krakatau padaera kekinian yang sangat digemari wisatawan. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Apa itu Gunung Krakatau Purba</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang Inggris menyebut Gunung Krakatau sebagai Krakatoa. Krakatau merupakan kepulauan Vulkanik aktif di antara pulau Jawa dan Sumatra. Tepatnya di Selat Sunda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para ahli memperkirakan, di masa purba terdapat gunung yang dinamakan Krakatau di Selat Sunda. Gunung tersebut sangat besar. Lantas gunung itu meletus dan menyisakan kaldera (kawah besar). Itu yang dinamakan Gunung Krakatau Purba.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Geolog Barend George Escher meyakini sebuah kitan yakni Pustaka Raja Parwa sebetulnya menceritakan soal Krakatau Purba. Menurut kitab itu tinggi Krakatau mencapai 2000 meter di atas permukaan laut dan lingkaran pantainya mencapai 11 km.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begini kalau diterjemahkan kira-kira bunyi kitab tersebut: " Bunyi
menggelegar dari Gunung Batuwara membuat gonvangan menakutkan, gelap
total, petir dan kilat. Ada badai angin dan hujan Menggelapkan seluruh
dunia. Banjir Besar datang dari Gunung Batuwara, mengalir ke Timur
menuju Gunung Kamula. Pulau Jawa terpisah dua, menciptakan Pulau
Sumatra."</div>
<div class="thumb tright" style="text-align: justify;">
<div class="thumbinner" style="width: 252px;">
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiga perempat dari Krakatau Purba hancur lebur menyisakan kaldera di Selat Sunda. Tepi kawahnya dikenal sebagai Pulau Rakata, Pulau Panjang (Rakata Kecil), dan Pulau Sertung. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat Krakatau Erupsi, terjadilah kegelapan di bumi. Karena temperatur sangat dingin, penduduk bumi banyak yang meninggal karena penyakit sampar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Wikipedia, letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya masa kejayaan Persia purba, transmutasi Kerajaan Romawi ke Kerajaan Byzantium, berakhirnya peradaban Arabia Selatan, punahnya kota besar Maya, Tikal dan jatuhnya peradaban Nazca di Amerika Selatan
yang penuh teka-teki. Ledakan Krakatau Purba diperkirakan berlangsung
selama 10 hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta
ton per detik. Ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfer
setebal 20-150 meter, menurunkan temperatur sebesar 5-10 derajat selama
10-20 tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gunung Krakatau pernah meletus tahun 1680, dan 1880. Hingga 20 Mei
1883 ada ledakan kecil pada Gunung Krakatau. Pada akhirnya ledakan
memuncak pada 26-27 Agustus 1883. Tercatat jumlah korban tewas mencapai
36.417 orang berasal dari 295 kampung kawasan pantai mulai dari Jawa
Barat hingga Sumatra Selatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="mw-headline" id="Munculnya_Gunung_Krakatau"><b>Perjalanan Gunung Krakatau setelah Erupsi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Telah dijelaskan bahwa erupsi Gunung Krakatau Purba telah melahirkan Pulau Rakata, Pulau Panjang (Rakata Kecil), dan Pulau Sertung. Pulau Rakata tumbuh sesuai dorongan vulkanis dari perut bumi. Inilah yang disebut Gunung Krakatau (disebut pula Gunung Rakata). Lantas dua gunung api muncul dari tengah kawah. Gunung ini dinamakan Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan, kemudian menyau dengan Gunung Rakata yang muncul lebih dulu. Persatuan tiga gunung ini disebut Gunung Krakatau.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Anak Krakatau</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak 1927, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau
dari kawasan kaldera purba tersebut yang masih aktif dan tetap
bertambah tingginya. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 0.5 meter
(20 inci) per bulan. Setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar 6
meter (20 kaki) dan lebih lebar 12 meter (40 kaki). Catatan lain
menyebutkan penambahan tinggi sekitar 4 cm per tahun dan jika dihitung,
maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi anak Rakata mencapai 190
meter (7.500 inci atau 500 kaki) lebih tinggi dari 25 tahun sebelumnya.
Penyebab tingginya gunung itu disebabkan oleh material yang keluar dari
perut gunung baru itu. Saat ini ketinggian Anak Krakatau mencapai
sekitar 230 meter di atas permukaan laut, sementara Gunung Krakatau
sebelumnya memiliki tinggi 813 meter dari permukaan laut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Simon Winchester, sekalipun apa yang terjadi dalam
kehidupan Krakatau yang dulu sangat menakutkan, realita-realita geologi,
seismik serta tektonik di Jawa dan Sumatera yang aneh akan memastikan
bahwa apa yang dulu terjadi pada suatu ketika akan terjadi kembali. Tak
ada yang tahu pasti kapan Anak Krakatau akan meletus. Beberapa ahli geologi
memprediksi letusan ini akan terjadi antara 2015-2083. Namun pengaruh
dari gempa di dasar Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 juga tidak
bisa diabaikan.
</div>
<div class="thumb tright" style="text-align: justify;">
<div class="thumbinner" style="width: 252px;">
<br /></div>
</div>
<div class="thumb tright" style="text-align: justify;">
<div class="thumbinner" style="width: 252px;">
<div class="thumbcaption">
</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Profesor Ueda Nakayama salah seorang ahli gunung api berkebangsaan Jepang,
Anak Krakatau masih relatif aman meski aktif dan sering ada letusan
kecil, hanya ada saat-saat tertentu para turis dilarang mendekati
kawasan ini karena bahaya lava pijar yang dimuntahkan gunung api ini.
Para pakar lain menyatakan tidak ada teori yang masuk akal tentang Anak
Krakatau yang akan kembali meletus. Kalaupun ada minimal 3 abad lagi
atau sesudah 2325 M. Namun yang jelas, angka korban yang ditimbulkan
lebih dahsyat dari letusan sebelumnya. Anak Krakatau saat ini secara
umum oleh masyarakat lebih dikenal dengan sebutan "Gunung Krakatau"
juga, meskipun sesungguhnya adalah gunung baru yang tumbuh pasca letusan
sebelumnya.<br />
<br />
<b> Kesaksian Pribumi</b><br />
Sesungguhnyaa, sebelum orang asing menulis tentang letusan Krakatau, pribumi Nusantara telah menuliskan kesaksiannya melalui "Syair Lampung Karam". Ini dikatanyan Suryadi, peneliti dan ahli filologi dari Universitas Leiden Belanda kepada Kompas. "Kajian-kajian ilmiah dan bibiliografi mengenai Krakatau hampir-hampir
luput mencantumkan satu-satunya sumber pribumi tertulis, yang mencatat
kesaksian mengenai letusan Krakatau di tahun 1883 itu. Dua tahun
penelitian, saya menemukan satu-satunya kesaksian pribumi dalam bentuk
tertulis," katanya.<br />
<br />
Suryadi
menjelaskan, selama ini yang menjadi bacaan tentang letusan Gunung
Krakatau adalah laporan penelitian lengkap GJ Symons dkk, The Eruption
of Krakatoa and Subsequent Phenomena: Report of the Krakatoa Committee
of the Royal Society (London, 1888).
Sedangkan sumber tertulis pribumi terbit di Singapura dalam bentuk cetak
batu (litography) tahun 1883/1884. Kolofonnya mencatat 1301 H (November
1883-Oktober 1884). Edisi pertama ini berjudul Syair Negeri Lampung
yang Dinaiki oleh Air dan Hujan Abu (42 halaman). " Tak lama kemudian
muncul edisi kedua syair ini dengan judul Inilah Syair Lampung Dinaiki
Air Laut (42 halaman). Edisi kedua ini juga diterbitkan di Singapura
pada 2 Safar 1302 H (21 November 1884), " paparnya.
Edisi ketiga berjudul Syair Lampung dan Anyer dan Tanjung Karang Naik
Air Laut (49 halaman), yang diterbitkan oleh Haji Said. Edisi ketiga ini
juga diterbitkan di Singapura, bertarikh 27 Rabiulawal 1301 H (3
Januari 1886).<br />
<br />
Dalam beberapa iklan, edisi ketiga ini disebut Syair
Negeri Anyer Tenggelam. "
Edisi keempat syair ini, edisi terakhir sejauh yang saya ketahui,
berjudul Inilah Syair Lampung Karam Adanya (36 halaman). Edisi keempat
ini juga diterbitkan di Singapura, bertarikh 10 Safat 1306 H (16 Oktober
1888)," ungkap Suryadi, yang puluhan hasil penelitiannya telah dimuat
di berbagai jurnal internasional.
Menurut Suryadi, khusus teks keempat edisi syair itu ditulis dalam
bahasa Melayu dan memakai aksara Arab-Melayu (Jawi). Dari perbandingan
teks yang ia lakukan, terdapat variasi yang cukup signifikan antara
masing-masing edisi. Ini mengindikasikan pengaruh kelisanan yang masih
kuat dalam tradisi keberaksaraan yang mulai tumbuh di Nusantara pada
paroh kedua abad ke-19.
Suryadi yang berhasil mengidentifikasi tempat penyimpanan eksemplar
seluruh edisi Syair Lampung Karam yang masih ada di dunia sampai saat
ini menyebutkan, Syair Lampung Karam ditulis Muhammad Saleh. Ia mengaku
menulis syair itu di Kampung Bangkahulu (kemudian bernama Bencoolen
Street) di Singapura. " Muhammad Saleh mengaku berada di Tanjung Karang
ketika letusan Krakatau terjadi dan menyaksikan akibat bencana alam yang
hebat itu dengan mata kepalanya sendiri. Sangat mungkin si penulis
syair itu adalah seorang korban letusan Krakatau yang pergi mengungsi ke
Singapura, dan membawa kenangan menakutkan tentang bencana alam yang
mahadahsyat itu," katanya.<br />
<br />
Sumber: wikipedia, kompas, youtube<br />
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-54938710917751962102018-09-03T16:23:00.003+07:002018-09-03T16:28:10.246+07:00Sejarah Asian Games dari Masa Ke Masa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Asian Games bermula dari <i>Far Eastern Championship Games. </i>Dipakai dalam rangka mempertontonkan kesatuan dan kerja sama antar tiga negara, yaitu Kerajaan Jepang, Kepulauan Filipina, dan Republik Tiongkok.<br />
<br />
Even <i>Far Eastern Championship Games</i> pertama diadakan di Manila tahun 1913. <i>Far Eastern Championship Games</i> dihentikan pada 1938 saat Jepang menyerbu Tiongkok dan aneksasi terhadap Filipina. Inilah yang memantik meluasanya perang dunia II ke wilayah Pasifik.<br />
<br />
Menurut Wikipedia, setelah Perang Dunia II, sejumlah negara di Asia merdeka dan mengingikan kompetisi non kekuatan dan politik. Pada Agustus 1948, saat Olimpiade di London, wakil India yakni Guru Dutt Sondhi mengusulkan kepada para pemimpin kontingen dari negara-negara Asia
untuk mengadakan Asian Games. Seluruh perwakilan tersebut menyetujui
pembentukan Federasi Atletik Asia.<br />
<br />
Panitia persiapan dibentuk untuk
membuat rancangan piagam untuk federasi atletik amatir Asia. Pada Februari 1949 federasi atletik Asia terbentuk dan menggunakan nama Federasi Asian Games (<i>Asian Games Federation</i>). Dan menyepakati untuk mengadakan Asian Games pertama pada 1951 di New Delhi India. Mereka sepakat bahwa Asian Games akan diselenggarakan setiap empat tahun sekali.
<br />
<br />
<br />
Pada 1962 Federasi mengalamikonflik karena Taiwan dan Israel ikut serta. Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games menentang keikutsertaan mereka. Tahun 1970, Korea Selatan membatalkan rencananya untuk menjadi tuan rumah Asian Games akibat ancaman keamanan dari Korea Utara. Asian Games dipindahkan ke Bangkok.<br />
<br />
Pada tahun 1973, Federasi mengalami perselisihan kembali setelah Amerika Serikat dan negara-negara lainnya mengakui keberadaan Republik Rakyat Tiongkok dan negara-negara Arab menentang keterlibatan Israel.<br />
<br />
Pada tahun 1977, Pakistan membatalkan rencananya sebagai tuan rumah Asian Games karena konflik yang terjadi antara Bangladesh dan Pakistan. Thailand menawarkan bantuan dan Asian Games diadakan di Bangkok.
<br />
<br />
Setelah beberapa penyelenggaraan Asian Games, Komite Olimpiade
negara-negara Asia memutuskan untuk merevisi konstitusi Federasi Asian
Games. Sebuah asosiasi baru, yang bernama Dewan Olimpiade Asia (<i>Olympic Council of Asia/OCA</i>) dibentuk. India sudah ditetapkan sebagai tuan rumah pada tahun 1982
dan OCA memutuskan untuk tidak mengubah jadwal yang sudah ada. OCA
resmi mengawasi penyelenggaraan Asian Games mulai dari tahun 1986 pada Asian Games di Korea Selatan.
<br />
<br />
<br />
Berikut ini Asian Games Lengkap dari masa ke masa sebagaimana dikutip dari https://www.asiangames2018.id/about/history.<br />
<br />
<br />
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
1951 DELHI, INDIA</h2>
Asian Games pertama diadakan di Delhi, India, 4-11 Maret 1951.
Diikuti 491 atlet dari 11 Komite Olimpiade Nasional (NOC) yakni
Afghanistan, Burma, Ceylon/Sri Lanka, India, Indonesia, Iran, Jepang,
Nepal, Filipina, Singapura, dan Thailand. Asian Games pertama ini secara
resmi dibuka Presiden Rajendra Prasa di Stadion Nasional Dhyan Chand,
dengan memperebutkan 169 medali emas dan mempertandingkan enam cabang
olahraga: atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola
basket, balap sepeda (jalan raya dan trek), sepak bola, dan angkat besi.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
1954 MANILA, FILIPINA</h2>
Ajang Asian Games kedua digelar di Manila, Filipina 24 April - 9 Mei
1954. Dihadiri 970 peserta dari 19 NOC. Presiden Filipina, Ramon
Magsaysay membuka secara resmi Asian Games II di Stadion Rizal Memorial
di Malate, Manila. Sebanyak 229 medali emas disediakan di ajang yang
mempertandingkan delapan olahraga cabang: atletik, akuatik (renang,
loncat indah, dan polo air),bola basket, tinju, sepak bola, menembak,
angkat besi, dan gulat.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
1958 TOKYO, JEPANG</h2>
Asian Games jilid III berlangsung di Tokyo, Jepang, 24 Mei - 1 Juni
1958. Terdapat 1.820 atlet yang mewakili 20 NOC. Asian Games ketiga ini
secara resmi dibuka oleh Presiden HM Kaisar Hirohito di Stadion Olympic,
dan menampilkan 12 cabang olahraga: atletik, akuatik (renang, loncat
indah, dan polo air), bola basket, sepeda (jalan raya dan trek), hoki
lapangan, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan
angkat besi. Sebanyak 350 medali emas diperebutkan di ajang ini.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
1962 JAKARTA, INDONESIA</h2>
Tahun 1962, tercatat sebagai Asian Games pertama bagi Indonesia
sebagai kota tuan rumah. Ajang yang berlangsung 24 Agustus - 4 September
itu dibuka secara resmi oleh Presiden Soekarno di Stadion Gelora Bung
Karno. Diikuti 1.460 atlet yang mewakili 17 NOC Asia, multi event ini
menampilkan 13 cabang olahraga; atletik, akuatik (renang, loncat indah,
dan polo air), bola basket, tinju, balap sepeda (jalan raya dan trek),
hoki, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, dan gulat.
Asian Games 1962 ini memperebutkan 372 medali emas.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
1966 BANGKOK, THAILAND</h2>
Asian Games V diselenggarakan 9 - 20 Desember 1966 di Bangkok,
Thailand. Diikuti 1.945 atlet yang mewakili 18 NOC Asia, Raja Bhumibol
Adulyadej secara resmi dibuka ini Asian Games ketiga di Stadion
Suphachalasai. Menampilkan 14 cabang olahraga: atletik, olahraga air
(renang, loncat indah, dan polo air), basket, bulu tangkis, tinju, balap
sepeda, hoki lapangan, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola
voli, gulat, dan angkat besi. Sebanyak 460 medali diberikan.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
1970 BANGKOK, THAILAND</h2>
Secara beruntun, Bangkok kembali menjadi tuan rumah Asian Games ke-6
yang diselenggarakan pada 20 November 1970. Awalnya, Korea Selatan
terpilih menjadi tuan rumah, tapi mengundurkan diri karena alasan
keuangan dan ancaman keamanan. Ajang ini dihadiri 2.400 atlet dari 18
negara serta mengikuti 15 olahraga cabang yang terdiri dari, atletik,
akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, bulu tangkis,
tinju, balap sepeda, hoki lapangan, sepak bola, layar, menembak, tenis
meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi. Asian Games 1970
memperebutkan 423 medali.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
1974 TEHRAN, IRAN</h2>
Asian Games ke-7 digelar di Teheran, Iran, 1 - 16 September 1974.
Pemimpin Iran, Syah Mohammad Reza Pahlevi di Stadion Aryamehr resmi
membuka pekan olahraga Asia itu di hadapan 3.010 atlet yang mewakili 25
NOC. Para atlet akan bertanding untuk memperebutkan 609 keping medali
emas yang disediakan di 18 cabang olahraga, yakni atletik, (renang,
loncat indah, dan polo air), bola basket, bulu tangkis, tinju, balap
sepeda, anggar, hoki lapangan, sepak bola, senam, menembak, tenis meja,
tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
1978 BANGKOK, THAILAND</h2>
Thailand dengan kota penyelenggaraan Bangkok mencetak hattrick saat
untuk ketiga kalinya menjadi tuan rumah Asian Games VIII yang
berlangsung 9 - 20 Desember 1978. Awalnya, Singapura ditunjuk menjadi
tuan rumah, namun Negeri Singa itu membatalkan rencana karena alasan
keuangan. Kota Islamabad, ibukota Pakistan sempat muncul sebagai
pengganti, namun muncul penolakan dari beberapa negara Asia Selatan
karena konflik negeri itu dengan Bangladesh dan India. Raja Bhumibol
Adulyadej secara resmi membuka Asian Games ketiga kali di Stadion
Suphachalasai. Total 3.842 atlet, yang berasal dari 25 NOC mengikuti
kompetisi di 21 cabang olahraga yang menyediakan 626 medali emas.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
1982 DELHI, INDIA</h2>
Untuk kali kedua, India dengan ibu kota Delhi menjadi tuan rumah
Asian Games seri 9 yang berlangsung 19 November - 4 Desember 1982. Ini
momen bersejarah sebab untuk pertama kali ajang Asian Games berada di
bawah naungan Dewan Olimpiade Asia (OCA). Sebanyak 4.595 atlet dari 33
NOC berpartisipasi dan bersaing di 21 cabang, termasuk beberapa cabang
yang baru pertama kali dipertandingkan, seperti, bola tangan, berkuda,
dayung dan golf dimasukkan untuk pertama kalinya. Presiden Zail membuka
Asian Games ke-9 di Stadion Jawaharlal Nehru.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
1986 SEOUL, KOREA SELATAN</h2>
Asian Games X diadakan 20 September - 5 Oktober 1986 di Seoul, Korea
Selatan. Sebanyak 4.839 atlet dari 27 NOC mengikuti ajang yang
mempertandingkan 24 cabang olahraga, antara lain panahan, berkuda,
anggar, bola tangan, judo, dan dayung. Presiden Chun Doo-hwan menghadiri
upacara pembukaan di Stadion Olimpiade, Seoul. Terdapat 848 medali
untuk diperebutkan.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
1990 BEIJING, CINA</h2>
Pesta olahraga bangsa Asia ke-11 diadakan pada 22 September - 7
Oktober 1990 di Beijing, Cina. Sebanyak 6.122 atlet dari 36 NOC
berpartisipasi di 27 cabang olahraga dan dua cabang eksebisi yakni
bisbol dan soft tennis. Presiden Cina, Yang Shangkun menghadiri upacara
pembukaan di Workers Stadium, Beijing.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
1994 HIROSHIMA, JEPANG</h2>
Asian Games tahun 1994, berlangsung 2 - 16 Oktober, di Hiroshima,
Jepang. Edisi ke-12 ini mengusung tema mempromosikan perdamaian dan
harmoni antar negara-negara Asia. Hal itu ditekankan tuan rumah karena
Hiroshima pernah hancur karena serangan bom atom pada Perang Dunia II
tahun 1945. Apalagi momen itu bertepatan dengan peristiwa Perang teluk
1991 sehingga Iran absen dari keikutsertaan. Ajang ini diikuti 6.828
atlet dan ofisial dari 42 negara dan bersaing demi 1.079 medali
disediakan.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
1998 BANGKOK, THAILAND</h2>
Asian Games XIII yang diselenggarakan 6 - 20 Desember 1998 di
Bangkok, Thailand menjadi catatan sejarah karena Thailand mencatatkan
diri sebagai tuan rumah terbanyak dengan empat kali penyelenggaraan.
Sebanyak 6.554 atlet dari 41 NOC berpartisipasi dan berkompetisi di 36
olahraga yang menyediakan 1.225 medali emas, termasuk beberapa cabang
baru, yakni kano, kabbadi, dan sepaktakraw. Raja legendaris Thailand,
Bhumibol Adulyadej resmi membuka pesta di Stadion Nasional Rajamangala.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
2002 BUSAN, KOREA SELATAN</h2>
Asian Games 2002, XIV Asiad diselenggarakan di Busan, Korea Selatan,
29 September - 14 Oktober 2002. Busan adalah kota kedua di Korea
Selatan, setelah Seoul pada tahun 1986 untuk menjadi tuan rumah Asian
Games. Total 7.711 atlet dari 44 negara mengikuti 419 nomor pertandingan
di 38 cabang olahraga. Multi event yang menyediakan 1.350 keping medali
emas itu dibuka Kim Dae-jung di Stadion Aryamehr.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
2006 DOHA, QATAR</h2>
Asian Games XV yang diselenggarakan 1 - 16 Desember di Doha, Qatar.
Sebanyak 9.520 atlet dari 45 NOC berkompetisi di 39 cabang olahraga
termasuk beberapa cabang baru, yakni binaraga, softball, soft tenis, dan
wushu. Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani menggelar upacara pembukaan di
Stadion Internasional Khalifa. Asian Games 2006 memperebutkan 1.393
medali emas.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
2010 GUANGZHOU, CINA</h2>
Asian Games ke-16 diadakan di Guangzhou, Cina, 12-11 November 2010.
Dengan menghadirkan 9.704 peserta dari 45 NOC, ajang ini dibuka Perdana
Menteri, Wen Jiabao di Stadion Olimpiade Guangdong. Ajang ini
menampilkan 42 cabang olahraga dengan memperebutkan total 1.577 medali.</div>
<div class="or-article__part markdown ">
<h2>
2014 INCHEON, KOREA SELATAN</h2>
Asian Games ke-17 yang diadakan di Incheon, Korea Selatan, 19
September - 4 Oktober 2014. Dengan 9.501 peserta dari 45 NOC. Asian
Games secara resmi dibuka oleh Presiden Park Geun-hye di Stadion Utama
Incheon Asiad, menampilkan 36 cabang olahraga, dan total 1.454 medali
yang diperebutkan.<br />
<br />
<h2>
2018 JAKARTA dan PALEMBANG, Indonesia</h2>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-52064402594467017842018-09-03T15:46:00.000+07:002018-09-03T15:48:09.461+07:00Nama Mata Uang Dunia dan Simbol Kode Digital<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<table id="js-table-currencies"><thead>
<tr><th class="ag-currencies_equal-col">Mata Uang,</th>
<th class="ag-currencies_equal-col">Simbol</th>
<th class="ag-currencies_equal-col">Kode Digital, dan </th>
<th>Nama</th>
<th>Negara</th></tr>
</thead></table>
<table id="js-table-currencies"><thead>
<tr><th></th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<tr>
<td>AED</td>
<td>د.إ</td>
<td>784</td>
<td>UAE Dirham</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ae">UAE</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>AFN</td>
<td>Af</td>
<td>971</td>
<td>Afghani</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-af">Afghanistan</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>ALL</td>
<td>L</td>
<td>008</td>
<td>Lek</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-al">Albania</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>AMD</td>
<td>Դ</td>
<td>051</td>
<td>Armenian Dram</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-am">Armenia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>AOA</td>
<td>Kz</td>
<td>973</td>
<td>Kwanza</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ao">Angola</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>ARS</td>
<td>$</td>
<td>032</td>
<td>Argentine Peso</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ar">Argentina</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>AUD</td>
<td>$</td>
<td>036</td>
<td>Australian Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-au">Australia</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ki">Kiribati</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-cc">Coconut Islands</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-nr">Nauru</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-tuvalu">Tuvalu</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>AWG</td>
<td>ƒ</td>
<td>533</td>
<td>Aruban Guilder/Florin</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-aw">Aruba</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>AZN</td>
<td>ман</td>
<td>944</td>
<td>Azerbaijanian Manat</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-az">Azerbaijan</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BAM</td>
<td>КМ</td>
<td>977</td>
<td>Konvertibilna Marka</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ba">Bosnia and Herzegovina</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BBD</td>
<td>$</td>
<td>052</td>
<td>Barbados Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bb">Barbados</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BDT</td>
<td>৳</td>
<td>050</td>
<td>Taka</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bd">Bangladesh</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BGN</td>
<td>лв</td>
<td>975</td>
<td>Bulgarian Lev</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bg">Bulgaria</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BHD</td>
<td>ب.د</td>
<td>048</td>
<td>Bahraini Dinar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bh">Bahrain</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BIF</td>
<td>₣</td>
<td>108</td>
<td>Burundi Franc</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bi">Burundi</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BMD</td>
<td>$</td>
<td>060</td>
<td>Bermudian Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bm">Bermuda</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BND</td>
<td>$</td>
<td>096</td>
<td>Brunei Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bn">Brunei</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sg">Singapore</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BOB</td>
<td>Bs.</td>
<td>068</td>
<td>Boliviano</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bo">Bolivia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BRL</td>
<td>R$</td>
<td>986</td>
<td>Brazilian Real</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-br">Brazil</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BSD</td>
<td>$</td>
<td>044</td>
<td>Bahamian Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bs">Bahamas</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BTN</td>
<td><br /></td>
<td>064</td>
<td>Ngultrum</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bt">Bhutan</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BWP</td>
<td>P</td>
<td>072</td>
<td>Pula</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bw">Botswana</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BYR</td>
<td>Br</td>
<td>974</td>
<td>Belarussian Ruble</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-by">Belarus</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>BZD</td>
<td>$</td>
<td>084</td>
<td>Belize Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bz">Belize</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>CAD</td>
<td>$</td>
<td>124</td>
<td>Canadian Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ca">Canada</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>CDF</td>
<td>₣</td>
<td>976</td>
<td>Congolese Franc</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-cd">Congo (Kinshasa)</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>CHF</td>
<td>₣</td>
<td>756</td>
<td>Swiss Franc</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-li">Lichtenstein</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ch">Switzerland</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>CLP</td>
<td>$</td>
<td>152</td>
<td>Chilean Peso</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-cl">Chile</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>CNY</td>
<td>¥</td>
<td>156</td>
<td>Yuan</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-cn">China</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>COP</td>
<td>$</td>
<td>170</td>
<td>Colombian Peso</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-co">Colombia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>CRC</td>
<td>₡</td>
<td>188</td>
<td>Costa Rican Colon</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-cr">Costa Rica</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>CUP</td>
<td>$</td>
<td>192</td>
<td>Cuban Peso</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-cu">Cuba</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>CVE</td>
<td>$</td>
<td>132</td>
<td>Cape Verde Escudo</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-cv">Cape Verde</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>CZK</td>
<td>Kč</td>
<td>203</td>
<td>Czech Koruna</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-cz">Czech Republic</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>DJF</td>
<td>₣</td>
<td>262</td>
<td>Djibouti Franc</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-dj">Djibouti</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>DKK</td>
<td>kr</td>
<td>208</td>
<td>Danish Krone</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-dk">Denmark</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>DOP</td>
<td>$</td>
<td>214</td>
<td>Dominican Peso</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-do">Dominican Republic</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>DZD</td>
<td>د.ج</td>
<td>012</td>
<td>Algerian Dinar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-dz">Algeria</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>EGP</td>
<td>£</td>
<td>818</td>
<td>Egyptian Pound</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-eg">Egypt</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>ERN</td>
<td>Nfk</td>
<td>232</td>
<td>Nakfa</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-er">Eritrea</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>ETB</td>
<td><br /></td>
<td>230</td>
<td>Ethiopian Birr</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-et">Ethiopia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>EUR</td>
<td>€</td>
<td>978</td>
<td>Euro</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gb">Akrotiri and Dhekelia</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ad">Andorra</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-at">Austria</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-be">Belgium</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-cy">Cyprus</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ee">Estonia</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-fi">Finland</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-fr">France</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-de">Germany</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gr">Greece</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ie">Ireland</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-it">Italy</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-kv">Kosovo</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-lv">Latvia</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-lt">Lithuania</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-lu">Luxembourg</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mt">Malta</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mc">Monaco</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-me">Montenegro</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-nl">Netherlands</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-pt">Portugal</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sm">San-Marino</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sk">Slovakia</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-si">Slovenia</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-es">Spain</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-va">Vatican</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>FJD</td>
<td>$</td>
<td>242</td>
<td>Fiji Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-fj">Fiji</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>FKP</td>
<td>£</td>
<td>238</td>
<td>Falkland Islands Pound</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-fk">Falkland Islands</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>GBP</td>
<td>£</td>
<td>826</td>
<td>Pound Sterling</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-alderney">Alderney</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-io">British Indian Ocean Territory</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gb">Great Britain</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-fk">Isle of Maine</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>GEL</td>
<td>ლ</td>
<td>981</td>
<td>Lari</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ge">Georgia</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-south-ossetia">South Ossetia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>GHS</td>
<td>₵</td>
<td>936</td>
<td>Cedi</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gh">Ghana</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>GIP</td>
<td>£</td>
<td>292</td>
<td>Gibraltar Pound</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gi">Gibraltar</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>GMD</td>
<td>D</td>
<td>270</td>
<td>Dalasi</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gm">Gambia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>GNF</td>
<td>₣</td>
<td>324</td>
<td>Guinea Franc</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gn">Guinea</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>GTQ</td>
<td>Q</td>
<td>320</td>
<td>Quetzal</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gt">Guatemala</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>GYD</td>
<td>$</td>
<td>328</td>
<td>Guyana Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gy">Guyana</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>HKD</td>
<td>$</td>
<td>344</td>
<td>Hong Kong Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-hk">Hong Kong</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>HNL</td>
<td>L</td>
<td>340</td>
<td>Lempira</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-hn">Honduras</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>HRK</td>
<td>Kn</td>
<td>191</td>
<td>Croatian Kuna</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-hr">Croatia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>HTG</td>
<td>G</td>
<td>332</td>
<td>Gourde</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ht">Haiti</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>HUF</td>
<td>Ft</td>
<td>348</td>
<td>Forint</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-hu">Hungary</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>IDR</td>
<td>Rp</td>
<td>360</td>
<td>Rupiah</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-id">Indonesia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>ILS</td>
<td>₪</td>
<td>376</td>
<td>New Israeli Shekel</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-il">Israel</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ps">Palestine</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>INR</td>
<td>₨</td>
<td>356</td>
<td>Indian Rupee</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bt">Bhutan</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-in">India</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>IQD</td>
<td>ع.د</td>
<td>368</td>
<td>Iraqi Dinar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-iq">Iraq</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>IRR</td>
<td>﷼</td>
<td>364</td>
<td>Iranian Rial</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ir">Iran</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>ISK</td>
<td>Kr</td>
<td>352</td>
<td>Iceland Krona</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-is">Iceland</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>JMD</td>
<td>$</td>
<td>388</td>
<td>Jamaican Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-jm">Jamaica</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>JOD</td>
<td>د.ا</td>
<td>400</td>
<td>Jordanian Dinar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-jo">Jordan</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>JPY</td>
<td>¥</td>
<td>392</td>
<td>Yen</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-jp">Japan</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>KES</td>
<td>Sh</td>
<td>404</td>
<td>Kenyan Shilling</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ke">Kenya</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>KGS</td>
<td><br /></td>
<td>417</td>
<td>Som</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-kg">Kyrgyzstan</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>KHR</td>
<td>៛</td>
<td>116</td>
<td>Riel</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-kh">Cambodia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>KPW</td>
<td>₩</td>
<td>408</td>
<td>North Korean Won</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-kp">North Korea</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>KRW</td>
<td>₩</td>
<td>410</td>
<td>South Korean Won</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-kr">South Korea</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>KWD</td>
<td>د.ك</td>
<td>414</td>
<td>Kuwaiti Dinar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ke">Kuwait</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>KYD</td>
<td>$</td>
<td>136</td>
<td>Cayman Islands Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ky">Cayman Islands</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>KZT</td>
<td>〒</td>
<td>398</td>
<td>Tenge</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-kz">Kazakhstan</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>LAK</td>
<td>₭</td>
<td>418</td>
<td>Kip</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-la">Laos</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>LBP</td>
<td>ل.ل</td>
<td>422</td>
<td>Lebanese Pound</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-lb">Lebanon</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>LKR</td>
<td>Rs</td>
<td>144</td>
<td>Sri Lanka Rupee</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-lk">Sri Lanka</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>LRD</td>
<td>$</td>
<td>430</td>
<td>Liberian Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-lr">Liberia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>LSL</td>
<td>L</td>
<td>426</td>
<td>Loti</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-lesotho">Lesotho</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>LYD</td>
<td>ل.د</td>
<td>434</td>
<td>Libyan Dinar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ly">Libya</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MAD</td>
<td>د.م.</td>
<td>504</td>
<td>Moroccan Dirham</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ma">Morocco</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MDL</td>
<td>L</td>
<td>498</td>
<td>Moldavian Leu</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-md">Moldova</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MGA</td>
<td><br /></td>
<td>969</td>
<td>Malagasy Ariary</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mg">Madagascar</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MKD</td>
<td>ден</td>
<td>807</td>
<td>Denar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mk">Macedonia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MMK</td>
<td>K</td>
<td>104</td>
<td>Kyat</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mm">Myanmar (Burma)</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MNT</td>
<td>₮</td>
<td>496</td>
<td>Tugrik</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mn">Mongolia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MOP</td>
<td>P</td>
<td>446</td>
<td>Pataca</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mo">Macao</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MRO</td>
<td>UM</td>
<td>478</td>
<td>Ouguiya</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mr">Mauritania</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MUR</td>
<td>₨</td>
<td>480</td>
<td>Mauritius Rupee</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mu">Mauritius</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MVR</td>
<td>ރ.</td>
<td>462</td>
<td>Rufiyaa</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mv">Maldives</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MWK</td>
<td>MK</td>
<td>454</td>
<td>Kwacha</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mw">Malawi</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MXN</td>
<td>$</td>
<td>484</td>
<td>Mexican Peso</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mx">Mexico</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MYR</td>
<td>RM</td>
<td>458</td>
<td>Malaysian Ringgit</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-my">Malaysia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>MZN</td>
<td>MTn</td>
<td>943</td>
<td>Metical</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mz">Mozambique</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>NAD</td>
<td>$</td>
<td>516</td>
<td>Namibia Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-na">Namibia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>NGN</td>
<td>₦</td>
<td>566</td>
<td>Naira</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ng">Nigeria</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>NIO</td>
<td>C$</td>
<td>558</td>
<td>Cordoba Oro</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ni">Nicaragua</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>NOK</td>
<td>kr</td>
<td>578</td>
<td>Norwegian Krone</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-no">Norway</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>NPR</td>
<td>₨</td>
<td>524</td>
<td>Nepalese Rupee</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-np">Nepal</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>NZD</td>
<td>$</td>
<td>554</td>
<td>New Zealand Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ck">Cook Islands</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-nz">New Zealand</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-nu">Niue</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-pn">Pitcairn Island</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>OMR</td>
<td>ر.ع.</td>
<td>512</td>
<td>Rial Omani</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-om">Oman</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>PAB</td>
<td>B/.</td>
<td>590</td>
<td>Balboa</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-pa">Panama</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>PEN</td>
<td>S/.</td>
<td>604</td>
<td>Nuevo Sol</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-pe">Peru</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>PGK</td>
<td>K</td>
<td>598</td>
<td>Kina</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-pg">Papua New Guinea</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>PHP</td>
<td>₱</td>
<td>608</td>
<td>Philippine Peso</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ph">Philippines</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>PKR</td>
<td>₨</td>
<td>586</td>
<td>Pakistan Rupee</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-pk">Pakistan</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>PLN</td>
<td>zł</td>
<td>985</td>
<td>PZloty</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-pl">Poland</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>PYG</td>
<td>₲</td>
<td>600</td>
<td>Guarani</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-py">Paraguay</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>QAR</td>
<td>ر.ق</td>
<td>634</td>
<td>Qatari Rial</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-qa">Qatar</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>RON</td>
<td>L</td>
<td>946</td>
<td>Leu</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ro">Romania</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>RSD</td>
<td>din</td>
<td>941</td>
<td>Serbian Dinar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-kv">Kosovo</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-rs">Serbia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>RUB</td>
<td>р. </td>
<td>643</td>
<td>Russian Ruble</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ru">Russia</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-south-ossetia">South Ossetia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>RWF</td>
<td>₣</td>
<td>646</td>
<td>Rwanda Franc</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-rw">Rwanda</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>SAR</td>
<td>ر.س</td>
<td>682</td>
<td>Saudi Riyal</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sa">Saudi Arabia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>SBD</td>
<td>$</td>
<td>090</td>
<td>Solomon Islands Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sb">Solomon Islands</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>SCR</td>
<td>₨</td>
<td>690</td>
<td>Seychelles Rupee</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sc">Seychelles</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>SDG</td>
<td>£</td>
<td>938</td>
<td>Sudanese Pound</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sd">Sudan</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>SEK</td>
<td>kr</td>
<td>752</td>
<td>Swedish Krona</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-se">Sweden</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>SGD</td>
<td>$</td>
<td>702</td>
<td>Singapore Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bn">Brunei</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sg">Singapore</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>SHP</td>
<td>£</td>
<td>654</td>
<td>Saint Helena Pound</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gb">Ascension Island</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sh">Saint Helena</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sh">Tristan da Cunha</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>SLL</td>
<td>Le</td>
<td>694</td>
<td>Leone</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sl">Sierra Leone</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>SOS</td>
<td>Sh</td>
<td>706</td>
<td>Somali Shilling</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-so">Somalia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>SRD</td>
<td>$</td>
<td>968</td>
<td>Suriname Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sr">Suriname</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>STD</td>
<td>Db</td>
<td>678</td>
<td>Dobra</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-st">Sao Tome and Principe</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>SYP</td>
<td>ل.س</td>
<td>760</td>
<td>Syrian Pound</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sy">Syria</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>SZL</td>
<td>L</td>
<td>748</td>
<td>Lilangeni</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sz">Swaziland</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>THB</td>
<td>฿</td>
<td>764</td>
<td>Baht</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-th">Thailand</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>TJS</td>
<td>ЅМ</td>
<td>972</td>
<td>Somoni</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-tj">Tajikistan</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>TMT</td>
<td>m</td>
<td>934</td>
<td>Manat</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-tm">Turkmenistan</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>TND</td>
<td>د.ت</td>
<td>788</td>
<td>Tunisian Dinar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-tn">Tunisia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>TOP</td>
<td>T$</td>
<td>776</td>
<td>Pa’anga</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-to">Tonga</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>TRY</td>
<td>₤</td>
<td>949</td>
<td>Turkish Lira</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ncyprus">North Cyprus</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-tr">Turkey</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>TTD</td>
<td>$</td>
<td>780</td>
<td>Trinidad and Tobago Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-tt">Trinidad and Tobago</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>TWD</td>
<td>$</td>
<td>901</td>
<td>Taiwan Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-tw">Taiwan</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>TZS</td>
<td>Sh</td>
<td>834</td>
<td>Tanzanian Shilling</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-tz">Tanzania</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>UAH</td>
<td>₴</td>
<td>980</td>
<td>Hryvnia</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ua">Ukraine</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>UGX</td>
<td>Sh</td>
<td>800</td>
<td>Uganda Shilling</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ug">Uganda</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>USD</td>
<td>$</td>
<td>840</td>
<td>US Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-as">American Samoa</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-io">British Indian Ocean Territory</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-vg">British Virgin Islands</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gu">Guam</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ht">Haiti</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mh">Marshall Islands</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-fm">Micronesia</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-mp">Northern Mariana Islands</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-us">Pacific Remote islands</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-pw">Palau</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-pa">Panama</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-pr">Puerto Rico</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-tc">Turks and Caicos Islands</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-us">United States of America</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-vi">US Virgin Islands</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>UYU</td>
<td>$</td>
<td>858</td>
<td>Peso Uruguayo</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-uy">Uruguay</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>UZS</td>
<td><br /></td>
<td>860</td>
<td>Uzbekistan Sum</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-uz">Uzbekistan</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>VEF</td>
<td>Bs F</td>
<td>937</td>
<td>Bolivar Fuerte</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ve">Venezuela</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>VND</td>
<td>₫</td>
<td>704</td>
<td>Dong</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-vn">Vietnam</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>VUV</td>
<td>Vt</td>
<td>548</td>
<td>Vatu</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-vu">Vanuatu</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>WST</td>
<td>T</td>
<td>882</td>
<td>Tala</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ws">Samoa</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>XAF</td>
<td>₣</td>
<td>950</td>
<td>CFA Franc BCEAO</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bj">Benin</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-bf">Burkina Faso</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-cm">Cameroon</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-cf">Central African Republic</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-td">Chad</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-cg">Congo (Brazzaville)</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ci">Côte d'Ivoire</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gq">Equatorial Guinea</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ga">Gabon</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gw">Guinea-Bissau</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ml">Mali</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ne">Niger</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-sn">Senegal</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-tg">Togo</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>XCD</td>
<td>$</td>
<td>951</td>
<td>East Caribbean Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ai">Anguilla</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ag">Antigua and Barbuda</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-dm">Dominica</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-gd">Grenada</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ms">Montserrat</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-kn">Saint Kitts and Nevis</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-lc">Saint Lucia</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-vc">Saint Vincent and Grenadine</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>XPF</td>
<td>₣</td>
<td>953</td>
<td>CFP Franc</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-pf">French Polynesia</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-nc">New Caledonia</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-wf">Wallis and Futuna</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>YER</td>
<td>﷼</td>
<td>886</td>
<td>Yemeni Rial</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-ye">Yemen</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>ZAR</td>
<td>R</td>
<td>710</td>
<td>Rand</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-lesotho">Lesotho</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-na">Namibia</li>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-za">South Africa</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>ZMW</td>
<td>ZK</td>
<td>967</td>
<td>Zambian Kwacha</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-zm">Zambia</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td>ZWL</td>
<td>$</td>
<td>932</td>
<td>Zimbabwe Dollar</td>
<td><ul>
<li class="ag-flags-country_item icon-country-zw">Zimbabwe</li>
</ul>
</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-19294306452120796542018-09-03T15:36:00.000+07:002018-09-03T15:36:17.889+07:00Sejarah Uang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Uang sebagai alat pembayaran sah di dunia mengalami banyak proses perkembangan. Bagaimana sejarah uang?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zaman dulu manusia berusaha memenuhi kebutuhannya lewat usahanya sendiri. Ia berburu untuk memenuhi makanan. Dari bahan alam di sekitarnya manusia membuat pakaian. Mereka juga memotong kayu untuk kebutuhan tempat tinggal. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi apa yang dihasilkannya tidak bisa memenuhi semua kebutuhannya. Sehingga, mereka saling tukar yang mereka hasilkan. Praktik tukar inilah yang dinamakan barter, yakni saling tukar barang. Hanya saja, banyak kesulitan yang timbul dari sistem barter ini. Ketika orang membutuhkan suatu barang tertentu, menemukannya sulit. Atau, bisa jadi barang yang diinginkan ada, namun nilai pertukarannya tidak seimbang dengan barang yang hendak ditukarkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk itu, mulai dipikirkanlah pemakaian benda tertentu sebagai alat tukar barang. Benda tersebut haruslah yang bisa diterima umum, bernilai tinggi, sukar diperoleh (misalnya bernilai magis), merupakan kebutuhan primer sehari-hari. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang Romawi mulai menggunakan garam sebagai alat tukar maupun pembayaran upah. Cara orang Romawi ini diakui dan banyak mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Maka dari itu timbul istilah dalam bahasa Inggris yakni <i>salary </i>yakni upah. Istilah salary ini asal-usulnya dari bahasa Latin yakni Salarium yang artinya garam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan kerang juga pernah dijadikan alat tukar karena tergolong indah dan memiliki nilai. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun telah ada alat tukar tapi dalam praktiknya sulit di lapangan karena benda-benda yang dijadikan alat tukar ini belum memiliki pecahan. Penyimpanannya juga memiliki kendala. Belum lagi transportasinya maupun daya tahan benda yang mudah hancur. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya dipilih logam sebagai bahan alat tukar karena bernilai tinggi dan tahan lama. Lantas emas dan perak pun menjadi alat tukar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money) yang artinya nilai intrinsik (bahan) uang sama dengan nilai nominanya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada zaman itu setiap orang berhak menempa emas, melebur, menjual dan memakainya. Tapi mereka memiliki hak terbatas untuk menyimpan uang logam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan perekonomian membuat sulitnya perkembangan tukar-menukar yang cuma harus dilayani dengan uang logam sementara jumlah logam mulia emas dan perak terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka terciptalah uang kertas. Uang kertas yang semula beredar merupakan bukti kepemilikan emas dan perak sebagai alat perantara transaksi. Jadi uang kertas yang beredar merupakan uang yang dijamin 100 persen dengan emas dan perak yang disimpan di pandai emas atau perak yang sewktu-waktu bisa ditukarkan penuh dengan jaminannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada perkembangan selanjutnya, manusia memakai kertas bukti tersebut sebagai alat tukar. </div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-358010303781940882018-07-31T15:18:00.001+07:002018-07-31T15:18:50.124+07:00Sejarah Islam di Nusantara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Sejarah Islam di Nusantara erat kaitannya dengan perdagangan. Pedagang Gujarat, India yang memperkenalkan Islam ke Nusantara pada abad ke-11 dan pada akhir abad ke-16 jumlah penganut Islam lebih banyak daripada jumlah penganut agama Hindu dan Buddha. Jawa dan Sumatra merupakan pulau dimana penganut Islam adalah terbesar. Di antara penganut Islam yang biasanya dari kerjaan besar adalah Kesultanan Mataram di Jawa Tengah, Kesultanan Ternate dan Tidore di Maluku.<br />
<br />
Di Sumatra Utara pada abad ke-13 Islam telah menyebar. Abad ke-14 di Jawa Timur, Brunei, Filipina, Malaya abad ke-15 di beberapa wilayah di sekitar Malaka.<br />
<br />
Puncaknya terjadi saat Kerajaan Hindu Majapahit dikalahkan kerjaaan Islam dari Demak. Ada juga peristiwa pada 1527 ketika Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang berarti kota kemenangan. Dan sekarang Jayakarta disebut Jakarta.<br />
<br />
Islam diperkirakan telah merambah Asia Tenggara sejak awal era Islam. Sejak periode khalifah ketiga yakni Utsman (644-656) pedagang Muslin telah tiba di China dan untuk ini mereka melewati rute laut Nusantara. Melalui jalur perdagangan inilah kontak utusan Arab dengan Sriwijaya di Sumatra. <br />
<br />
<br />
Kekhalifahan atau Dinasti Abbasiyah adalah saksi awal masuknya Islam di Nusantara. Disebutkan, Kepulauan Nusantara terkenal di antara pelaut Muslim karena kaya rempah-rempah. <br />
<br />
Bukti pertama adanya Muslim Pribumi Nusantara berasal dari Sumatra Utara. Marcopolo, dalam perjalanan pulang dari China tahun 1292 melaporkan adanya satu kota Muslim. Lantas, ada pula bukti pertama tentang dinasti Muslim, yakni nisan yang memakai tahun Hijriah yakni 696 H (1297 M) milik Sultan Malik Al-Saleh, penguasa Samudra Pasai.<br />
<br />
Bukti lain adalah adanya laporan Ibnu Battutah, peziarah Maroko tahun 1346 tentang adanya sekolah pemikiran Syafii yang kemudian mendominasi Nusantara. Bahwa Raja Samusra Pasai adalah Muslim taat bermahzab Syafii, sebagaimana yang dilihatnya di India.<br />
<br />
Islam menyebar di Nusantara dengan cara damai maupun penaklukan.
Penaklukan banyak terjadi di Jawa, Kerajaan Majapahit di Jawa Timur
ditaklukkan Muslim Jawa dari Kesultanan Demak. Kerajaan Hindu-Buddha
Sunda Pajajaran takluk pada kaum Muslim pada abad ke-16. Pendiri
Kesultanan Aceh yakni Ali Mughayat Syah tahun 1520 mendominasi bagian
utara
Sumatera dan mengkonversi penduduknya menjadi Islam.<br />
<br />
Penyebaran Islam dengan cara damai dan terorganisasi baik dilakukan Wali Songo (sembilan orang suci) selama periode ini.<br />
<br />
Untuk penyebaran Islam yang lebih spesifik menurut wilayah, disampaikan di artikel lain di blog ini. Yakni: <br />
<br />
<br />
<br />
<b>Penyebaran Islam di Malaka dan Sumatra</b><br />
<br />
<b>Penyebaran Islam di Jawa </b><br />
<b> </b><br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-51736904145150470852018-07-27T16:15:00.000+07:002018-07-27T16:15:24.297+07:00Asal-usul Nama Singapura <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<b>Nama Singapura Menurut Dongeng Sejarah atau Hikayat</b><br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbluthcv1N9yB3Y6qfmi02IhkvD9y77pv1fRypHysgcQIvkkohpgQDDxYgI3ZWxKymKD4XYkxrL70hURrdfoo7KJvWp7LYrnBzU2OoVA3mAcyxmsglWXC28lNmxdSrR3mSpyWVmLiBfg1V/s1600/asal-usul+nama+singapura.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="sejarah singapura" border="0" data-original-height="351" data-original-width="471" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbluthcv1N9yB3Y6qfmi02IhkvD9y77pv1fRypHysgcQIvkkohpgQDDxYgI3ZWxKymKD4XYkxrL70hURrdfoo7KJvWp7LYrnBzU2OoVA3mAcyxmsglWXC28lNmxdSrR3mSpyWVmLiBfg1V/s320/asal-usul+nama+singapura.png" title="asal nama singapura sejarah singapura asal muasal singapura asal usul singapura" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">singaura </td></tr>
</tbody></table>
Tersebutlah <i>Nila Utama, bangsawan Keturunan Kerajaan Sriwijaya yang gemar berburu dan berlayar ke tempat-tempat indah. Suatu saat ia meniggalkan Palembang mencari tempat yang indah untuk berburu. </i><br />
<br />
<i>Saat berburu, tibalah dia di bukit. Dari atas bukit dilihatnya pemandangan indah di seberang. Ada pulau yang indah dengan pasir putihnya. Oleh pengawal dijelaskan bahwa itulah pulau Tumasik. Tumasik berasal dari kata tasik yang artinya laut, danau, atau kota laut. Nama Tumasik diberikan pelaut Jawa pada zaman Mojopahit. Nila Utama lantas pergi ke Tumasik yang indah. Di sana ia melihat Singa yang kata legenda berbadan merah, berkepala hitam dan berdada putih. Sejak itulah tempat tersebut dinamai Singapura. Singa adalah binatang dan Pura dalam bahasa Sanskerta artinya Kota. </i><br />
<i><br /></i>
<i><br /></i>
<i><br /></i>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-59629624394099079482018-07-27T12:58:00.001+07:002018-07-27T12:58:39.818+07:00Sejarah Bendera Singapura<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiExeCLFLv4GMq_qEAQTV0TslWy0DzwDJz6J4vkYXpG3vzkuoSjVGZSPrljkeAW2QoOuP2wQH1n4az9ZrzAMrFddPQLvWfHHRKdlsiLaq1mrTHEeFV8W6mKNJkzJdxXvi0e55Bo42AT5B90/s1600/sejarah+bendera+singapura.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="bendera singapura, sejarah singapura, asal-usul singapura, negeri singa putih" border="0" data-original-height="360" data-original-width="549" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiExeCLFLv4GMq_qEAQTV0TslWy0DzwDJz6J4vkYXpG3vzkuoSjVGZSPrljkeAW2QoOuP2wQH1n4az9ZrzAMrFddPQLvWfHHRKdlsiLaq1mrTHEeFV8W6mKNJkzJdxXvi0e55Bo42AT5B90/s320/sejarah+bendera+singapura.png" title="sejarah bendera singapura, bendera singapura" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bendera Singapura</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<br />
<br />
Bagaimana asal-sul Bendera Singapura yang hampir mirip dengan bendera Indonesia, namun dilengkapi bulan sabit dan bintang? Begini ceritanya.<br />
<br />
<br />
Ya. Bendera Singapura memang merah dan putih sebagaimana bendera Indonesia. Namun pada bagian warna merah yang di atas, ada gambar bulan sabit dan 5 bintang yang disusun secara bulat. Apa artinya?<br />
Warna merah artinya persaudaraan dan kesamaan kedudukan dengan sesama manusia.<br />
Warna putih artinya kesucian dan kebaikan.<br />
Bulan Sabit artinya negara yang usianya muda namun maju.<br />
Lima bintang artinya lima prinsip yang dipegang oleh Singapura, yakni: demokrasi, keamanan, kemajuan, keadilan, dan kesamaan.<br />
<br />
Bagaimana sejarah penentuan bendera tersebut?<br />
Bendera Singapura dibuat atas kompromi atau kesepakatan rakyat mayoritas yakni ras Melayu dan beragama Islam. Maka, sebenarnya bendera Malaysia memiliki makna atau arti lain dari yang tertera di atas,yakni :<br />
Bulan Sabit merupakan lambang kejayaan Islam<br />
Bintang lima yang disusun bulat melambangkan rukun Islam yang dijunjung tinggi oleh umat Islam.<br />
<br />
Pada bulan Agustus, Bendera Singapura berkibar selama satu bulan untuk merayakan hari kebangsaan.<br />
<br />
Bendera ini pertama kali diperkenalkan pada 3 Desember 1959 saat Encik Yusof bin Ishak menjadi Yang Dipertuan Negara yang pertama di Singapura. Pencipta bendera Singapura adalah Komite yang diketuai Wakil Perdana Menteri yakni Dr Toh Chin Chye. Bendera ini menggantikan Union Jack yang telah ada di Singapura sejak 140 tahun. Sejak Singapura merdeka dari Malaysia 9 Agustus 1965, bendera ini dipakai. <br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-68315815721939567162018-03-22T16:22:00.001+07:002018-03-22T16:23:03.560+07:00Asal-usul Si Ngekek Lovebird di Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Tentu kita tahu, sekarang Lovebird sedang naik daun. Tidak hanya di antara peternak burung yang asli, namun para peternak unggas lain, misalnya, kini juga ramai-ramai memelihara burung ini. Terutama bila burung tersebut berasal dari keturunan yang ngekeknya panjang. Saat ini banyak lomba ngekek digelar. Nilai ekonomis lovebird sedang menjulang membuat banyak orang beternak. Sesungguhnya apa itu lovebird dan bagaimana sejarahnya? <br />
<br />
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;">Lovebird
atau burung cinta termasuk satu dari sembilan jenis spesies genus
Agapornis (dari bahasa Yunani "agape" yang berarti "cinta" dan "ornis"
yang
berarti "burung"). Ukurannya 13
sampai 17 cm dengan berat 40 sampai 60 gram. Lovebird berasal dari alam
luar Afrika: <span lang="IN" style="line-height: 107%;">Namibia,
Angola, Tanzania, Kenya, Mozambik, Malawi, Zimbabwe, Victoria, Zambia,
Eritrea, Ethiopia dan Madagaskar. Mereka hidup di lubang-lubang pohon
atau di gua-gua di Afrika sana. </span></span></span></span></span></span></span><br />
<div id="ads13481784373357263149">
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><br /></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;">Mengapa Dinamakan Lovebird?<b> </b>Karena sepasang
burung cinta akan duduk berdekatan dan saling menyayangi satu sama lain.
Sifatnya monogami di alam bebas. Umur hidup rata-eata 10 sd 15 tahun.</span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><br /></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 107%;"></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 107%;">Di
Indonesia burung ini ditangkar berpasangan atau dijadikan hiasan dalam
sangkar.Sungguh menyalahi sifat aslinya yang gemar berkoloni. Maka dari
itu, sebaiknya peliharalah lovebird secara bersama-sama agar tidak mudah
mati. </span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><br /></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 107%;">Oh
ya, orang Indonesia memang sangat menggemari burung. Mereka
memanfaatkannya sebagai hiasan ataupun dilombakan, baik fisik maupun
suaranya. Tak heran kalau burung-burung di alam bebas yang bisa berkicau
kini sudah jarang kita temui di habitatnya. Kini mereka banyak kita
temui di rumah-rumah penghobi. </span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"></span></span></span></span></span></span></div>
</div>
</div>
<div style="clear: both; margin: 10px 0;">
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-5868782489404704" data-ad-format="auto" data-ad-slot="2031650488" style="display: block;"></ins></div>
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 107%;">Orang Indonesia senang dengan hal-hal baru. Termasuk barang-barang dari luar negeri. </span><span lang="IN" style="line-height: 107%;">Lovebird masuk ke Indonesia, di tahun 1995, jumlahnya masih sedikit dan murah harganya. L</span><span lang="IN" style="line-height: 107%;">ovebird
dianggap sebagai burung hias, belum ada lomba kicauan khusus lovebird.
Lovebird kemudian dijadikan burung master untuk burung kicauan.Tahun
2000-an harganya melambung tinggi.Per ekor warna hijau standard bisa
mencapai 10 juta rupiah saat itu. Sehingga banyak sekali yang
menangkarkannya.</span></span></span></span></span></span></span>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;">
</span></span></span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 107%;"><br /></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;">Di <span lang="IN" style="line-height: 107%;">Indonesia, burung lovebird dinikmati dari segi suaranya.Makin panjang ngekeknya, harganya makin tinggi.</span><span lang="IN" style="line-height: 107%;">Penampilan fisik tidak terlalu diperhatikan. Beda jauh dengan para peternak lovebird di luar negeri </span><span lang="IN" style="line-height: 107%;">yang hanya ada kontes kecantikan. Burung lovebird dinikmati dari segi
fisik, seperti warna bulu yang cantik, menawan, rapi dan variatif. Serta
bentuk tubuh yang montok. Para peternak di sana benar – benar menomor satukan penampilan fisik si lovebird.</span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;">
</span></span></span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 107%;"><br /></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;">
</span></span></span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 107%;">Bahkan
aturan kontes di luar negeri sangat ketat. Jika ada peternak yang ingin
mengikuti kontes, maka burung yang diikutkan kompetisi harus berasal
dari penangkarannya sendiri.</span></span></span></span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 107%;">Oh
ya, lovebird slaty, Misty, Parblue, Biola pertama dikembangkan di luar
negeri.Para peternak luar negeri benar – benar memahami ilmu genetika.
Mereka tidak asal dalam hal menyilangkan lovebirdnya.</span><span lang="IN" style="line-height: 107%;"> Itulah mengapa mereka sangat ahli dalam menciptakan warna – warna baru yang sangat menawan.</span></span></span></span></span></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 107%;"><br /></span></span></span></span></span></span></span></div>
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 107%;">Sampai sekarang, banyak jenis lovebird yang tercipta seperti:Albino,
Lutino, Agapornis roseicollis, Agapornis pullaria, Agapornis personata,
Agapornis lilianae, Agapornis nigrigenis, Agapornis fischeri, Agapornis
taranta, Agapornis cana, Agapornis swinderniana, Lovebird
Pastel, Lovebird Cobalt, Lovebird Batman, Lovebird Merah, Lovebird
Albino, Lovebird Olive, Lovebird Parblue, Lovebird Blorok, Lovebird
Halfsider, Lovebird Australian Cinnamon, Slaty, Misty, Biola.Peternak
Indonesia menjadi
konsumen/ penikmat hasil silangan peternak luar negeri.</span></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 107%;"><a href="http://alohaku.blogspot.co.id/2018/03/apa-itu-lovebird-dan-asal-usul-masuk.html">sumber </a></span></span></span></span></span></span></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-19240209766568678172018-03-20T11:21:00.002+07:002018-03-20T11:27:20.574+07:00Sejarah Agama Buddha dan Siddharta Gautama<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>SEJARAH / ASAL MULA </b><br />
<b>AGAMA BUDDHA </b><br />
<b>DI INDONESIA<a href="https://blog-sejarah.blogspot.co.id/2018/03/sejarah-agama-buddha-di-indonesia.html"> LIHAT DI SINI </a></b><br />
<b>============================== </b><br />
<br />
<b>Agama Buddha identik dengan Siddharta Gautama. Siapakah Siddharta Gautama? Dialah Sang Buddha. Dialah penyebar agama Buddha. Berikut ini kisah tentang Siddharta dan Sejarah Agama Buddha. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat lahir dan kematian tidak pasti. Tapi para sejarawan memperkirakan ia lahir tahun 563 SM. Khotbah-khotbah dan peraturan keagamaan dirangkum setelah kematiannya
lan dihafalkan oleh para pengikutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayah Pangeran Siddhartha Gautama adalah Sri Baginda Raja Suddhodana. Ibunya adalah Ratu Maha Maya Dewi yang meninggaltujuh hari setelah melahirkan Sang Pangeran.
Pangeran Siddharta dirawat Ratu Maha Pajapati, bibinya yang juga istri Raja Suddhodana. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelahiran pangeran di Taman Lumbini ini tergolong istimewa. Saat itu Ratu Maya berdiri memegang dahan pohon sak. Saat lahir dua arus kecil jatuh dari langit. Dingin dan hangat, kemudian membasuh seluruh tubuh sang bayi sehingga bersih tanpa noda. Siddharta langsung bisa berdiri dan melangkah ke utara. Tempat pijakannya ditumbuhi teratai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para Pertapa meramal Sang Pangeran ke;ak akan menjadi maharaja dunia. Hanya satu pertapa, yakni pertapa Kondanna meramal pangeran kelak menjadi Buddha.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mendengar ramalan ini sang raja cemas karena jelas kalau pangeran jadi Buddha, tidak ada yang mewarisi kerajaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh pertapa dijelaskan, bila tidak ingin pangeran menjadi Buddha, jangan sampai melihat empat peristiwa yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Orang tua</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Orang sakit</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Orang mati</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pertapa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pangeran Siddharta tumbuh jadi anak cerdas dan belajar berbagai ilmu saat masih kecil. Namun Raja Suddhodana tidak tenang siang lan malam, karena khawatir
kalau putra tunggalnya akan meninggalkan istana lan menjadi pertapa,
mengembara tanpa tempat tinggal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk itu baginda benar-benar memproteksi Siddharta. Pangeran diberi kemewahan dan dijauhkan dari segala bentuk penderitaan seperti sakit, umur tua, dan kematian. Padahal itu mustahil. Pangeran dikurung di istana hingga merasa bosan. Akhirnya beliau ada kesempatan untuk berjalan keluar dan kaget melihat kondisi yang sangat berbeda dari kehidupan kesehariannya. Ada orang sakit, meninggal, orang tua, dan pertapa. Waktu itu Siddharta berpikir hanya kehidupan suci yang bisa menjawab semua persoalan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak itu pergolakan batin terus menghantui dan pada usianya yang ke-29saat kelahiran bayinya, Rahula, ia
meninggalkan istana, keluarga, kemewahan, mencari ilmu sejati. Ia bertapa dan berguru pada orang pintar tetapi tidak merasa puas karena tidak memperoleh yang
diharapkannya. Kemudian beliau bertapa menyiksa diri dengan ditemani
lima pertapa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernah dalam pertapaannya ia mendengar suara orang
tua menasihati anaknya di atas perahu sing melintasi sungai
Nairanjana: Bila senar kecapi iki
dikencangkan, suaranya akan semakin tinggi. Kalau terlalu dikencangkan,
putuslah senar kecapi ini, lan lenyaplah suara kecapi itu. Bila senar
kecapi iki dikendorkan, suaranya akan semakin merendah. Kalau terlalu
dikendorkan, maka lenyaplah suara kecapi itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nasehat tersebut sangat berarti. Ia memutuskan menghentikan tapanya lalu pergi ke sungai untuk mandi.
Badannya sing tinggal tulang hampir tidak sanggup menopang
tubuh pertapa Gautama. Seorang wanita bernama Sujata memberi pertapa
Gautama semangkuk susu. Gautama melanjutkan samadhi di bawah pohon bodhi (Asetta) di Hutan Gaya. "Meskipun darahku mengering, dagingku membusuk, tulang belulang jatuh
berserakan, tetapi aku tidak akan meninggalkan tempat ini sampai aku
mencapai Pencerahan Sempurna, " begitu sumpahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Gautama mencapai Pencerahan Sempurna , tepat pada saat bulan Purnama Raya
di bulan Waisak ketika ia berusia 35 tahun (menurut versi Buddhisme Mahayana, 531 SM pada hari ke-8 bulan ke-12, menurut kalender lunar.
Versi WFB, pada bulan Mei tahun 588 SM). Pada saat mencapai Pencerahan
Sempurna, dari tubuh Sang Siddharta memancar enam sinar Buddha
(Buddharasmi) dengan warna biru yang berarti bhakti; kuning mengandung arti kebijaksanaan dan pengetahuan; merah sing berarti kasih sayangdan belas kasih; putih mengandung arti suci; jingga berarti giat; dan campuran kelima sinar tersebut.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah mencapai Pencerahan Sempurna, Gautama mendapat gelar kesempurnaan antara lain: Buddha Gautama, Buddha Shakyamuni, Tathagata
('Ia yang Telah Datang', Ia yang Telah Pergi'), Sugata ('Yang Maha
Tahu'), Bhagava ('Yang Agung') lan sebagainya. Lima pertapa sing
mendampingi Beliau di hutan Uruwela merupakan murid pertama Sang Buddha
sing mendengarkan khotbah pertama Dhammacakka Pavattana,
dimana Beliau menjelaskan mengenai Jalan Tengah sing ditemukan-Nya,
yaitu Delapan Ruas Jalan Kemuliaan termasuk awal khotbahNya sing
menjelaskan "Empat Kebenaran Mulia".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buddha Gautama berkelana menyebarkan Dharma
selama empat puluh lima tahun lamanya kepada umat manusia dengan penuh
cinta kasih lan kasih sayang, hingga akhirnya mencapai usia 80 tahun,
saat ia menyadari bahwa tiga bulan lagi ia akan mencapai Parinibbana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang Buddha dalam keadaan sakit terbaring di antara dua pohon sala di Kusinagara, memberikan khotbah Dharma terakhir kepada siswa-siswa-Nya, lalu Parinibbana (versi Buddhisme Mahayana, 486 SM pada hari ke-15 bulan ke-2 kalender Lunar. Versi WFB pada bulan Mei, 543 SM).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ajaran Buddha: </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ajaran Buddha antara lain Empat Prasetya berdasarkan Cinta Kasih dan Kasih Sayang tidak terbatas, yaitu:</div>
<ul style="text-align: left;">
<li>Berusaha menolong semua makhluk.</li>
<li>Menolak semua keinginan nafsu keduniawian.</li>
<li>Mempelajari, menghayati lan mengamalkan Dharma.</li>
<li>Berusaha mencapai Pencerahan Sempurna.</li>
</ul>
<a href="https://blog-sejarah.blogspot.co.id/2018/03/sejarah-agama-buddha-di-indonesia.html">SEJARAH / ASAL MULA AGAMA BUDDHA DI INDONESIA LIHAT DI SINI </a></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-11956405663040197052018-03-19T12:48:00.000+07:002018-03-19T14:06:33.789+07:00Sejarah Agama Buddha di Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Agama Buddha yang disebarkan pertama kali oleh Siddharta Gautama, di Indonesia dikenal sejak ratusan tahun yang lalu, mulai zaman Kerajaan Sriwijaya dan Mojopahit. Bagaimana Sejarah masuknya Buddha di Indonesia? </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia merupakan wilayah yang strategis bagi tumbuh berkembangnya agama-agama besar dunia, termasuk agama Buddha. Letak di antara dua benua dan dua samudra memungkinkan para pedagang dunia hilir-mudik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nusantara dijadikan jalur pelayaran strategis antara India ke China dan sebaliknya. Mereka tidak hanya berdagang tapi juga mempengaruhi dalam bidang kebudayaan dan proses penyebaran agama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semula, Hindu adalah agama yang dianggap paling tinggi kedudukannya. Mereka mengenal sistem kasta. Yang bisa mempelajari dengan baik Agama Hindu hanya kalangan kasta tertentu. Agama Buddha yang datang tidak mengenal kasta dan menyebar dengan cepat di berbagai kalangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agama Buddha di Indonesia masuk awal abad pertama
atau saat dimulainya perdagangan melalui jalur laut. Pada abad ke-7 mulai ada kerajaan besar yang beragama Buddha di Indonesia yakni Srivijaya
(Sriwijaya) di Suvarnadvipa (Sumatera). Dibuktikan dengan catatan It-Tsing, sarjana dari China yang melakukan perjalanan ke India dan Nusantara.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Biarawan Buddha lainnya yang
mengunjungi Indonesia adalah Atisa, Dharmapala, seorang Profesor dari
Nalanda, dan Vajrabodhi, seorang penganut agama Buddha yang berasal dari
India.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kerajaan lain di Nusantara / Indonesia yang beragama Buddha selain Sriwijaya adalah Tarumanegara dan Mataram
kuno. Semua kerajaan itu berperan dalam proses
perkembangan agama Buddha di Indonesia, pengaruh India pada masa
kerajaan-kerajaan itu sangat terasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Jawa juga berdiri kerajaan Buddha yaitu kerajaan Syailendra, tepatnya
sekarang berada di Jawa Tengah, meskipun tidak sebesar kerajaan
Sriwijaya, kerajaan ini meninggalkan beberapa peninggalan penting yaitu
candi-candi Buddha yang masih berdiri hingga sekarang, salah satunya
adalah Candi Borobudur. Selain
itu ditemukan juga lempengan batu berwarna di satu puing rumah bata yang
diperkirakan kamar Bhiksu Buddha. Lempengan batu itu berisi 2 syair
Buddhist dalam bahasa Sansekerta yang ditulis dengan huruf Pallawa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun pada perkembagannya kini, sebagaimana dikutip dari <a href="https://www.buddha.id/">buddha</a>, pengaruh India kian memudar. Justru
pengaruh dari negeri Tionghoa lah yang paling mendominasi agama Buddha
sampai saat ini, terbukti dari bentuk bentuk patung, tempat
sembahyangnya, maupun seluruh ornamen dalam Agama Buddha saat ini lebih
didominasi unsur Tionghoa ketimbang India.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini di sebabkan oleh banyaknya orang Tionghoa beragama Buddha yang
berdagang di Indonesia sejak zaman dahulu, sehingga proses perkembangan
Agama Buddha lebih banyak di dominasi oleh kebudayaan orang Tionghoa
ketimbang dari India.</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-63774546235732917262018-03-19T11:49:00.000+07:002018-03-19T14:07:07.757+07:00Apa itu Hari Raya Nyepi?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="line-height: 150%;">Pernahkah berlibur di </span><span style="line-height: 150%;">Bali </span><span style="line-height: 150%;">bertepatan dengan hari raya Nyepi? </span><span style="line-height: 150%;">Anda mesti melalui hari-hari di </span><span style="line-height: 150%;">hotel </span></b><span style="line-height: 150%;"><b>ataupun rumah kerabat yang sunyi
senyap. Tanpa listrik dan internet. Tanpa ada yang keluar rumah. Bisa Anda manfaatkan waktu untuk introspeksi. </b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 150%;">Orang Hindu Bali meyakini </span><span style="line-height: 150%;">inilah saat </span><span style="line-height: 150%;">yang </span><span style="line-height: 150%;">tepat untuk
menjalani Catur Brata </span><span style="line-height: 150%;">alias
puasa </span><span style="line-height: 150%;">dari nyala api, kerja, bepergian, </span><span style="line-height: 150%;">dan </span><span style="line-height: 150%;">hiburan </span><span style="line-height: 150%;">yang </span><span style="line-height: 150%;">saban waktu terhidang di sekeliling Anda.</span><span style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;"> Buat orang </span><span style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;">Hindu, </span><span style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;">Nyepi yang berlangsung </span><span style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;">setahun sekali itu
memang peringatan tahun SAKA, yakni tahun </span><span style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;">barn Bali yang </span><span style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;">bermula pada tahun </span><span style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;">78 </span><span style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;">masehi. Namun </span><span style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;">yang paling </span><span style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;">penting, hari tersebut merupakan peringatan upacara pengorbanan, yanglazim disebut Butha Yadnya.
Intinya, pencucian dan pengharmonian kembali alam beserta seisinya </span><span style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;">yang </span><span style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;">telah kotor. </span><span style="text-align: justify;">Filosofi Nyepi sendin berhubungan dengan </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-align: justify;">kepercayaan antara bulan Dewa d</span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-align: justify;">an Bulan
</span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-align: justify;">Butha/bulan kotor.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">Bulan dewa adalah bulan suci </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">yang
</span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">jatuh antara bulan ke-9 sampai ke-5, sedangkan
bulan kotor jatuh antara bulan ke-5 sampai ke-9. Penyebab bulan kotor tak </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">lain
</span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">adalah ketidaksadaran manusia </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">yang
</span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">senantiasa bikin ulah di muka bumi ini.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">Bulan </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">yang
paling </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">kotor adalah bulan ke-9 dari
tahun saka. Orang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">Bali </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">biasa menyebutnya sebagai Kesanga.
Hari </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">paling </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">suram </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">dan
kotor, </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">otomatis adalah hari terakhir dari
bulan ke-9. Atas dasar inilah nyepi </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">yang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">identik dengan hening dijalani umat </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">Hindu
Bali. </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">Tujuannya jelas mencuci dosa-dosa
dan penderitaan </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">yang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">disebabkan umat manusia, dilakukan
secara </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">spiritual.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">Rangkaian upacara Nyepi terdiri dari
Melasti, Tawur Kesanga, lantas dilanjutkan dengan acara Nyepi itu sendiri pada
hari </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">"H".</span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">
Melasti </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">yang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">bermakna sebagai pawai dewa
dilakukan </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">3 </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">hari sebelum nyepi. Tujuannya
berserah diri pada </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">Sang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">Hyang Widhi Wasa dalam
manifestasinya sebagan dewa </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">air yang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">disebut Wisnu. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">Umat </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">Hindu Bali </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">mengambil </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">air </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">suci dari lautan untuk membersilikan semesta dan
seisinya secara bersama-sama. Saat ini, mereka jalan beriringan mcnuju pantai
dengan baju adat </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">yang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">meriah. Kepala mereka menjunjung
berbagai persembahan. </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;">Kalau Tawur Kesanga, belangsungnya sehari sebelum nyepi. T</span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.2in;">ujuannya, harmonisasi segala </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">yang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">ada di muka bumi, termasuk
hubungan manusia dengan "I'uhan, dengan manusia </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">lain,
</span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">dan dengan semesta ini. Mulai senja sekitar pukul
</span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">18.00 </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">Wita, umat </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">Hindu
</span><span style="letter-spacing: 0.4pt; text-align: justify;">keluar rumah dan berkumpul di jalan-jalan,
mengusung ogoh-ogoh. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: 0.4pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: 0.4pt;"><b><span style="font-family: inherit;">Ogoh-ogoh</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">Ogoh-ogoh sendirn merupakan boneka
</span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">yang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">sangat
besar dan tinggi, dibuat warga masing-masing banjar di </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">Bali. </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">Baik </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">wajah </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">maupun bentuknya dibikin sangat
seram, biasanya berwujud raksasa. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: 0.4pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="letter-spacing: 0.4pt;">Namun </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">yang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">nampak sebagaimana binatang purba macam dinosaurus </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">pun </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">ada. </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">Bahan bakunya bambu, kayu, kertas </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">semen,
cat, </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">tali, dan benang. Benda </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">yang
</span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">wujudnya mengerikan ini merupakan simbol kekuatan
jahat </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">yang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">mesti dilenyapkan. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: 0.4pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="letter-spacing: 0.4pt;">Sebelum diarak
keliling, ogoh-ogoh "dihidupkan" secara </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">spiritual. </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">Setelah diarak, benda mengerikan ini </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">pun </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">dibakar.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: 0.4pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%;">Sesungguhnya, pembuatan ogoh-ogoh sendiri tidak
diwajibkan agama. </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%;">Ini </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%;">semata kreativitas umat. Namun kreasi itu tidak boleh bertentangan dengan filosofi agama. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: 0.4pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="letter-spacing: 0.4pt;">Ogoh-ogoh mulai dikenal luas di </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">Bali
</span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">pada tahun 1980-an. Sebelum tahun itu, simbol
kekuatan jahat tersebut cuma dibikin desadesa tertentu di </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">Bali.
</span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">Pada saat senja, dulu orang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">Bali
</span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">biasa memakai obor </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">clan </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">berkumpul di jalanan untuk menandai akhir tahun saka.
Namun, bisa jadi karena naluri kesenian orang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">Bali </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">begim kuat, kreasi ogoh-ogoh </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">pun </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">muncul sebagan visualisasn kekuatan jahat.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">Ogoh-ogoh
</span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">yang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">beraneka
rupa dan diusung di jalanan itu sudah pasti memacetkan jalan-jalan. Tapi
dijamin Anda tidak akan jengkel jika terjebak kemacetan akibat pawai ogoh-ogoh.
Bentuk-bentuk boneka seram itu </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">yang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">beraneka itu akan membikin Anda tertawa
geli. Maka, jangan lewatkan pawai ogoh-ogoh setahun sekali di </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">Bali, </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">sebelum
memasuki suasana nyepi </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">yang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt; line-height: 150%; text-indent: 0.2in;">serba hening. </span></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-22191462550477090282018-03-19T11:36:00.000+07:002018-03-19T14:06:15.536+07:00Stephen Hawking dan Albert Einstein, Fenomena Reinkarnasi? <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="">Tanggal 14 Maret 2018, kita kehilangan salah satu pemikir terbesar, f</span><span class="">isikawan
ikonik dan ahli kosmologi Stephen Hawking yang meninggal pada usia 76. <span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="">Ternyata, Stephen Hawking meninggal tepat pada hari ulang tahun atau tanggal kelahiran Albert Einstein. Dia meninggal pada hari Pi (Pie day), yang merupakan</span></span></span></span> <span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class=""><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="">perayaan tahunan konstanta matematika π. Hari Pi dirayakan setiap
Maret tanggal 14 karena 3, 1, dan 4 adalah tiga angka penting
pertama dari konstanta π. Dan warga twiiter juga memperhatikan, baik Stephen Hawking dan Albert Einstein meninggal pada usia yang sama. </span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class=""><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="">Banyak kesamaan antara Hawking dan Einstein sehingga para peneliti reinkarnasi sangat tertarik dengan fenomena ini. Apa saja? </span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class=""><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class=""><br /></span></span></span></span>
<span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class=""><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class=""><b>1. Sama-sama Menderita Penyakit Otak</b></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class=""><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class=""><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="">Hawking didiagnosis menderita Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) pada sangat dini.</span> <span class="">ALS
adalah penyakit neuro-degeneratif yang perlahan-lahan mengikis saraf
yang mengendalikan gerakan sukarela, membuatnya hidup di kursi roda
sepanjang masa.</span> <span class=""> </span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class=""><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class=""><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="">Einstein </span><span class="">menderita sindrom Asperger ringan, gangguan perkembangan yang ditandai
dengan kesulitan dalam interaksi sosial dan komunikasi nonverbal, serta
attention deficit disorder (ADD)</span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Sama-sama Menikah Dua Kali </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keduanya menikah dua kali sepanjang hidup.<b> </b>Einstein bercerai dengan Mileva Maric kemudian menikah dengan Elsa Lowenthal. Hawking menceraikan Jane Wilde dan menikah dengan Elaine Mason</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Sama-sama Berminat pada Jagad Raya</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="">Baik Hawking maupun Einstein tertarik pada luasnya ruang, lubang hitam, lubang cacing, dan perjalanan waktu.</span> <span class="">Namun, Einstein melihat sesuatu dari sudut pandang relativistik sementara Hawking lebih fokus pada fisika kuantum.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="">4. Sama-sama Menganggap Salah Satu Gagasan Mereka adalah Kesalahan Terbesar</span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class=""><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1">Kedua ilmuwan tersebut menganggap salah satu gagasan mereka sebagai "kesalahan terbesar" yang telah mereka buat. <span class="">Bagi Einstein, kesalahan itu adalah konstanta kosmologis yang diperkenalkannya ke persamaan relativitas umum.</span> <span class="">Bagi Hawking, kesalahan itu seharusnya "kehilangan informasi" di lubang hitam.</span></span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> 5. Sama-sama Mengilhami Budaya Populer di Hollywood</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="">Einstein
telah dipuja oleh Hollywood, dengan film seperti 'Einstein and
Eddington' (2008), 'Young Einstein' (1988), 'Ide Besar Einstein' (2005),
dan 'Einstein Revealed' (1996). Semua merayakan kerja dan hidupnya untuk pengetahuan</span>. <span class="">Hawking
juga mengilhami film-film seperti 'The Theory of Everything' (2014), 'A
Brief History of Time' (1991), 'Beyond the Horizon' (2005), dan
'Hawking' (2013).</span> D<span class="">ia juga wajah akrab
dalam budaya pop. Dia tampil sebagai cameo dalam acara seperti 'The
Simpsons', 'The Big Bang Theory', 'Futurama, dan' Star Trek: The Next
Generation ', sebagai bagian dari sainsnya.</span><span class="">.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Sama-sama Memiliki Citarasa Humor yang Tinggi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="">Rasa humor yang sehat dianggap sebagai tanda kecerdasan.</span> Ketika
seorang fotografer membujuk Einstein untuk tersenyum saat ulang
tahunnya yang ke 72, dia menjulurkan lidahnya, menciptakan salah satu
foto paling ikon sepanjang masa. Einstein mengklaim bahwa humor memberi
kekuatan pada kecerdasannya yang cemerlang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="">Hawking terkenal dengan selera humornya yang luar biasa.</span> <span class="">Semua
orang dari siswa sampai selebriti seperti John Oliver, ingat selera humornya yang sangat tinggi. </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class=""><b>7. Sama-sama 14 Maret (March 14 Connection)</b></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1"><span class=""><span class="" id="result_box" lang="id" tabindex="-1">Hawking meninggal pada hari ulang tahun Einstein 14 Maret. Kebetulan? Mungkin. <span class="">Juga Einstein dan Hawking meninggal saat mereka berusia 76 tahun.</span> <span class="">Pergi tapi tidak pernah terlupakan!</span></span> </span></span></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-57709500131930396052018-03-16T13:34:00.000+07:002018-03-19T14:07:47.245+07:00Asal Mula Bitcoin dan Siapa Satoshi Nakamoto yang Misterius<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Sebelum megulas sejarah penemuan Bitcoin, ada baiknya kita tahu apa itu Bitcoin. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Apa itu Bitcoin?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bitcoin adalah mata uang seperti halnya dollar, pondsterling, rupiah dll. Hanya saja, bitcoin merupakan mata uang elektronik yang pertama kali dibuat tahun 2009. Menandai pertama kali penggunaan teknologi blockchain di dunia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Siapa Pencipta Bitcoin? </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Satoshi Nakamoto.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="left: -99999px; position: absolute; text-align: justify;">
i balik kisah sukses
mata uang digital ini, Nakamoto ternyata memilih meninggalkan Bitcoin.
Pada 12 Desember 2010, sekitar tujuh hari setelah menyampaikan
pendapatnya ke Wikileaks, Nakamoto menuliskan pesan terakhir di fo<br />
<br />
Artikel ini telah tayang di <a href="http://kompas.com/">Kompas.com</a> dengan judul "Bitcoin dan Misteri Satoshi Nakamoto", <a href="https://tekno.kompas.com/read/2014/01/19/1848426/Bitcoin.dan.Misteri.Satoshi.Nakamoto">https://tekno.kompas.com/read/2014/01/19/1848426/Bitcoin.dan.Misteri.Satoshi.Nakamoto</a>. <br />
Penulis : Namira Daufina</div>
<div style="left: -99999px; position: absolute; text-align: justify;">
moto ternyata
memilih meninggalkan Bitcoin. Pada 12 Desember 2010, sekitar tujuh hari
setelah menyampaikan pendapatnya ke Wikileaks, Nakamoto menuliskan pesan
terakhir di forum.
Tentunya, ketika itu tak ada yang mengira hal itu jadi postingan
terakhir Nakamoto. Ia masih cukup rutin, walau semakin jarang, membalas
email penggiat Bitcoin.
Ketika itu, pimpinan pengembangan Bitcoin dipegang oleh Gavin Andresen.
Pengembang yang satu ini awalnya terkenal dengan situs Bitcoin Faucet
(keran bitcoin) yang bertujuan membagi-bagikan 10.000 bitcoin secara
gratis.
Andresen menjadi satu-satunya yang masih bisa berkomunikasi via email
dengan Satoshi Nakamoto. Pada 26 April 2011, Andresen menyampaikan pesan
dari sang pendiri.
"Pagi ini Satoshi menyarankan bahwa saya, dan kita (komunitas bitcoin),
harus mulai untuk tidak membesar-besarkan soal keberadaan 'pendiri yang
misterius' saat berbicara ke publik mengenai bitcoin," tulis Andresen.
Pada April 2011, kepada rekan-rekannya, Nakamoto pun mengirim pesan
bahwa ia "telah pindah mengerjakan hal-hal lain".
Sejak saat itu, nama Nakamoto menghilang dan tidak terlacak. Upaya untuk
menghubunginya yang dilakukan oleh para penggiat Bitcoin pun tak menuai
hasil.
Sempat muncul spekulasi bahwa Satoshi sebenarnya adalah peneliti
kriptografi terkemuka. Beberapa nama pun sempat "dicalonkan" sebagai
identitas asli pria itu, namun tak ada satupun yang mengaku.
Ada yang pernah menyebutkan, bahwa Satoshi Nakamoto hanyalah nama
samaran yang diambil dari nama perusahaan teknologi Samsung, Toshiba,
Nakamichi dan Motorola.
Diduga, karena Bahasa Inggris-nya yang sangat baik, Satoshi bahkan bukan
berasal dari Jepang. Bahkan, ia disebut bukan hanya satu orang.
Salah satu teori yang cukup banyak diterima adalah bahwa Satoshi
Nakamoto sebenarnya mewakili sebuah tim. Bitcoin disebut memiliki
rancangan yang sangat baik sehingga tampaknya tak mungkin dibuat oleh
satu orang saja.
Siapakah Satoshi Nakamoto sebenarnya? Tampaknya, hal itu jadi pertanyaan
yang tak perlu diburu jawabannya. Hal yang lebih penting adalah melihat
hasil karyanya, dan bagaimana hal itu bisa berpengaruh pada masyarakat
saat ini.<br />
<br />
Artikel ini telah tayang di <a href="http://kompas.com/">Kompas.com</a> dengan judul "Bitcoin dan Misteri Satoshi Nakamoto", <a href="https://tekno.kompas.com/read/2014/01/19/1848426/Bitcoin.dan.Misteri.Satoshi.Nakamoto">https://tekno.kompas.com/read/2014/01/19/1848426/Bitcoin.dan.Misteri.Satoshi.Nakamoto</a>. <br />
Penulis : Namira Daufina</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya saja setelah menciptakan bitcoin, Nakamoto meninggalkan proyek tersebut pada 2010. Begini kusahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bitcoin pada awalnya hanya terkenal di komunitas kriptografer. Satoshi Nakamoto terlibat aktif di berbagai milis komunitas tersebut. Milis-milis yang berhubungan dengan bitcoin dibalasnya dengan sangat antusias.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wikileaks bahkan tertarik dengan bitcoin dan membuat ide untuk menggalang dana untuk proyek ini. Namun Satoshi Nakamoto justru bersuara keras menolak. "Proyek ini perlu tumbuh perlahan agar piranti lunaknya bisa diperkuat sambil jalan. Saya ajukan pada Wikileaks, tolong jangan pakai Bitcoin. Bitcoin adalah komunitas Beta yang masih balita. Anda tak akan dapat (donasi lewat Bitcoin) lebih dari recehan saja, tetapi dampak yang Anda bawa bisa menghancurkan kami," tulis Satoshi Nakamoto 5 Desember 2010.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal dari waktu ke waktu popularitas Bitcoin semakin meroket.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada 12 Desember 2010, seminggu setelah menyampaikan pendapat tentang Wikileaks, Satoshi menulis pesan terakhir di forum. Tapi semua tak mengira itu pesan terakhirnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya proyek Bitcoin diserahkan kepada Gavin Andresen, pengembang yang awalnya terkenal dengan Bitcoin Faucet. Andresen menjadi satu-satunya yang bisa berkomunikasi dengan Satoshi Nakamoto via email. Pada 26 April 2011 Andresen menyampaikan pesan Satoshi Nakamoto. "Pagi ini Satoshi menyarankan bahwa saya dan kita harus mulai tidak membesar-besarkan soal keberadaan pendiri yang misterius saat bicara ke publik mengenai Bitcoin," tulis Andresen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada April 2011, Satoshi Nakamoto mengirimkan pesan kepada rekan-rekannya bahwa ia sekarang mengerjakan job lain. Sejak itulah pendiri Bitcoin itu tak terlacak jejaknya. Seakan hilang ditelan bumi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbagai spekulasi pun timbul tentang siapa sebenarnya Satoshi Nakamoto. Ada yang mengaitkan bahwa nama tersebut cuma samaran. Bahasa Inggrisnya sangat fasih. Lagipula, apakah untuk proyek semumpuni Bitcoin, hanya satu orang penciptanya? Penciptanya dimungkinkan adalah suatu tim.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Spekulasi lain yang berkembang adalah, Satoshi Nakamoto itu singkatan dari: Samsung, Toshiba, Nakamichi, Motoriolla.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Nilai Bitcoin</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kini mata uang Kripto semakin banyak. Tidak hanya Bitcoin dan masing-masing memiliki nilai tukar sendiri-sendiri. Seperti Etherium, Dogecoin, dan lain-lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Meski telah cukup dikenal di beberapa negara, bitcoin masih belum
menjadi mata uang yang sah. Namun hingga saat ini nilai mata uang bitcoin terus mengalami
peningkatan.Bahkan hampir mencapai Rp 200 juta pada akhir tahun 2017 dan turun menjadi kisaran Rp 120 jutaan pada Maret 2018.. Pada saat Bitcoin pertama kali di rilis dan di perdagangkan, nilainya
hanya $ 0,1 / 1 BTC (sekitar Rp. 1,300 saja / 1 BTC) dan hanya bisa untuk membeli sepotong pizza.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak heran jika sekarang banyak sekali para spekulator dan para
investor yang berinvestasi pada Bitcoin untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda dengan waktu yang
singkat saja. Banyak pihak yang yakin dengan masa depan Bitcoin serta
teknologi blockchain. Bitcoin dinilai bisa memecahkan masalah yang
terjadi sampai saat ini, dan menggantikan uang tunai secara keseluruhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun sekarang banyak pihak yang mengkritik mata uang kripto ini, banyak yang khawatir bahwa skema pertumbuhan yang terl alu tinggi
tersebut merupakan skema penipuan raksasa yang akan terjadi kembali
sepert insiden <i>Tulip Mania</i> yang terjadi pada tahun 1637 silam.
Dimana sesuatu yang tidak berharga sama sekali, berubah menjadi sesuatu
yang sangat mahal dalam kurun waktu yang singkat. Akibatnya, keruntuhan
harga masal mendekati 0 terjadi dalam waktu yang singkat juga,
mengakibatkan jutaan orang kehilangan uangnya tanpa ada jaminan
pengembalian uang sama sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bitcoin dilegalkan antara lain di Swedia, Rusia, Jepang dan ditolak antara lain di China. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bagaimana Bitcoin Bekerja?</b></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Dengan memakai perangkat lunak open source (sumber terbuka) yang dirancang Satoshi Nakamoto.</li>
<li>Dengan memakai jaringan peer to peer tanpa penyimpanan terpusat atau administrasi tunggal . </li>
<li>Bitcoin itu terdesentralisasi (tidak seperti mata uang umumnya) dan tidak ada penerbit mata uangnya. </li>
<li>Bitcoin menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node-node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi, dan menggunakan kriptografi
untuk menyediakan fungsi-fungsi keamanan dasar, seperti memastikan
bahwa bitcoin-bitcoin hanya dapat dihabiskan oleh orang memilikinya, dan
tidak pernah boleh dilakukan lebih dari satu kali.</li>
<li>Bitcoin memperbolehkan kepemilikan anonymous (tanpa identitas) dan kekayaan bisa dipindah. </li>
<li>Kekayaan bitcoin bisa disimpandi
komputer pribadi dalam sebuah format <i>file wallet</i> atau di simpan oleh sebuah <i>servis wallet</i>
pihak ketiga, dan bitcoin dapat dikirim lewat internet kepada siapa pun yang mempunyai sebuah <i>alamat Bitcoin</i>.
Topologi peer-to-peer bitcoin dan kurangnya administrasi tunggal
membuatnya tidak mungkin untuk otoritas, pemerintahan apapun, untuk
memanipulasi nilai dari bitcoin - bitcoin atau menyebabkan inflasi dengan memproduksi lebih banyak bitcoin.</li>
<li>Tidak ada satu institusipun, baik negara, perusahaan dll yang mampu mengontrol bitcoin. Bahkan penciptanya pun tidak bisa. </li>
<li>Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency, pertama kali di deskripsikan oleh Wei Dai pada tahun 1998</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, kelebihan-kelebihan btitcoin di antaranya adalah: </div>
<ul style="text-align: justify;">
<li style="text-align: justify;">Transparansi / Kejujuran. Semua pengguna Bitcoin dapat melihat
histori transaksi yang sudah dilakukan, sehingga kroscek data transaksi
dapat dilakukan kapanpun.</li>
<li style="text-align: justify;">Efektifitas Transfer. Kita bisa mengirim Bitcoin kemana saja di
dunia ini dalam hitungan detik. Kemudian biaya transfer yang dikenakan
hanya sekitar Rp. 500 – 3,000 per transaksi, tidak peduli berapapun
jumlah uang yang dikirimkan.</li>
<li style="text-align: justify;">Keamanan. Ledger Bitcoin sangat terbuka untuk umum sehingga
pemalsuan transaksi tidak mungkin dilakukan. Seluruh transaksi yang
terjadi, tercatat secara transparan dan tersebar ke jutaan pengguna
Bitcoin di dunia ini.</li>
<li style="text-align: justify;">Jumlah yang terbatas. Pada saat Bitcoin diciptakan, Satoshi Nakamoto
sudah mengungkapkan bahwa hanya akan ada 21 Juta Keping Bitcoin di
seluruh dunia. Dengan suplai terbatas, harga Bitcoin akan cenderung
naik.</li>
</ul>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-1649302442438461672018-03-16T10:49:00.000+07:002018-03-16T11:26:43.466+07:00Asal-usul Banyuwangi versi Sri Tanjung<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Banyuwangi, sebuah kota di ujung paling Timur Pulau Jawa, memiliki asal-usul berupa legenda yang berkaitan dengan Sri Tanjung, istri Patih Sidopekso. Siapakah Sri Tanjung? Siapakah Patih Sidopekso?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alkisah, ujung paling Timur Pulau Jawa ini dulunya dipimpin raja bernama Sulahkromo. Raja Sulahkromo memiliki patih bernama Sidopekso. Patih Sidopekso beristrikan Sri Tanjung, wanita yang sangat cantik, cerdas, dan baik budi bahasanya. Sang raja pun jatuh cinta kepadanya. Sampai-sampai sang raja mencari cara agar bisa dekat selalu dengan Sri Tanjung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diutuslah Patih Sidopekso untuk menjalankan tugas yang sangat tidak masuk akal. Saking setianya sang patih kepada Raja Sulahkromo, dia berangkat menjalankan tugas dengan tanpa curiga dan berharap tugasnya cepat selesai. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sepeninggal Sang Patih Sidopekso, Raja
Sulahkromo mulai melancarkan jurus-jurus rayuannya. Namun Sri Tanjung tetap teguh
pendiriannya dan sebagai istri yang baik selalu berdoa untuk keselamatan suaminya. Raja tidak berputus asa. Terus-menerus dirayunya Sri Tanjung. Namun lagi-lagi Sri Tanjung menolak keinginaan Sang Raja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari berganti hari, Sri Tanjung tetap menolak Raja Sulahkromo. Suatu hari sang raja kaget karena ternyata Patih Sidopekso selamat dan kembali. Misi tugas yang diemban diselesaikan dengan baik. Raja pun dengan licik mengatakan bahwa Sri Tanjung menggoda raja dan bertindak serong.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Patih Sidopekso dengan hati panas langsung menemui Sri Tanjung. Patih pun mengancam akan
membunuh istri setianya itu. Sri Tanjung diseret ke tepian sungai keruh dan kumuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum Patih Sidopekso membunuh Sri Tanjung, ada permintaan
terakhir dari Sri Tanjung. Sri Tanjung rela dibunuh sebagai bukti kejujuran,
kesucian dan kesetiaan. Tapi dia minta
jasadnya diceburkan ke dalam sungai keruh. Apabila darahnya membuat air
sungai berbau busuk maka dia telah berbuat serong, tapi sebaliknya, jika
air sungai justru berbau harum maka ia tidak bersalah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetap saja Sang Patih terbakar cemburu dan amarah. Keris ditikamkan ke dada Sri Tanjung. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perempuan cantik itu tewas seketika. Mayat istri setia itu segera diceburkan ke sungai sesuai permintaannya. Tiba-tiba sungai yang keruh itu berangsur-angsur menjadi jernih seperti
kaca serta menyebarkan bau harum, bau wangi. Patih Sidopekso pun kaget. Tanpa ia sadar, ia
menjerit..,"Banyu..,wangi..,Banyu..,wangi..!"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak itu kota di ujung Timur Pulau Jawa itu dinamai Banyuwangi </div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-87470472787549942842018-03-15T14:07:00.000+07:002018-03-15T14:38:33.734+07:00Latar Belakang Sejarah Berdirinya VOC<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: justify;" trbidi="on">
<b>Istilah Kompeni atau Kumpeni</b><br />
<br />
Anda pasti mengenal kata Kompeni atau Kumpeni. Istilah ini populer di masyarakat. Diartikan sebagai pemeras atau penjajah. Kompeni atau Kumpeni sebenarnya diambil dari kata Compagnie yang dalam bahasa Belanda diartikan sebagai perusahaan. Dalam bahasa Inggris yakni Company. Kompeni yang dimaksud rakyat Indonesia adalah tentara Belanda yang waktu itu dianggap menindas seperti VOC. <br />
<br />
<b>Apa itu VOC </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) merupakan Kongsi Dagang atau persekutuan dagang Hindia Timur Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tanggal Berdiri: 20 Maret 1602</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendiri: Johan van Kantor Pusat: <span class="LrzXr kno-fv">Amsterdam, Belanda</span>
</div>
<div class="mod" data-hveid="219" data-md="1001" data-ved="0ahUKEwi37c_E0e3ZAhUFvI8KHayKCqkQkCkI2wEoBjAR" style="clear: none; text-align: justify;">
<div class="Z1hOCe">
<div class="zloOqf kno-fb-ctx" data-attrid="hw:/collection/defunct_organizations:closed date" data-ved="0ahUKEwi37c_E0e3ZAhUFvI8KHayKCqkQyxMI3AEoADAR">
<span class="w8qArf">Berhenti beroperasi: </span><span class="LrzXr kno-fv">31 Desember 1799</span></div>
</div>
</div>
<div class="mod" data-hveid="222" data-md="1001" data-ved="0ahUKEwi37c_E0e3ZAhUFvI8KHayKCqkQkCkI3gEoBzAS" style="clear: none; text-align: justify;">
<div class="Z1hOCe">
<div class="zloOqf kno-fb-ctx" data-attrid="hw:/collection/organizations:predecessors" data-ved="0ahUKEwi37c_E0e3ZAhUFvI8KHayKCqkQyxMI3wEoADAS">
<span class="w8qArf">Pendahulu: </span><span class="LrzXr kno-fv">Voorcompagnie</span></div>
</div>
</div>
<div class="Z1hOCe" style="text-align: justify;">
<div class="zloOqf kno-fb-ctx" data-attrid="hw:/collection/organizations:type" data-ved="0ahUKEwi37c_E0e3ZAhUFvI8KHayKCqkQyxMI4wEoADAT">
<span class="w8qArf">Jenis bisnis: </span><span class="LrzXr kno-fv">Perusahaan publik</span></div>
<div class="zloOqf kno-fb-ctx" data-attrid="hw:/collection/organizations:type" data-ved="0ahUKEwi37c_E0e3ZAhUFvI8KHayKCqkQyxMI4wEoADAT">
</div>
<div class="zloOqf kno-fb-ctx" data-attrid="hw:/collection/organizations:type" data-ved="0ahUKEwi37c_E0e3ZAhUFvI8KHayKCqkQyxMI4wEoADAT">
<span class="LrzXr kno-fv">Merupakan perusahaan multinasional pertama di dunia dan yang pertama kali melakukan pembagian saham.Yang membuat VOC sangat istimewa dan boleh dikata Negara dalam negara adalah dibolehkannya memiliki tentara dan bernegosiasi secara mandiri dengan negara lain. </span></div>
<div class="zloOqf kno-fb-ctx" data-attrid="hw:/collection/organizations:type" data-ved="0ahUKEwi37c_E0e3ZAhUFvI8KHayKCqkQyxMI4wEoADAT">
</div>
<div class="zloOqf kno-fb-ctx" data-attrid="hw:/collection/organizations:type" data-ved="0ahUKEwi37c_E0e3ZAhUFvI8KHayKCqkQyxMI4wEoADAT">
<span class="LrzXr kno-fv"> ***</span></div>
<div class="zloOqf kno-fb-ctx" data-attrid="hw:/collection/organizations:type" data-ved="0ahUKEwi37c_E0e3ZAhUFvI8KHayKCqkQyxMI4wEoADAT">
<span class="LrzXr kno-fv"><br /></span></div>
<div class="zloOqf kno-fb-ctx" data-attrid="hw:/collection/organizations:type" data-ved="0ahUKEwi37c_E0e3ZAhUFvI8KHayKCqkQyxMI4wEoADAT">
<span class="LrzXr kno-fv">Baiklah saya akan ceritakan asal-muasal kedatangan mereka di Nusantara. Dimulai dari ekspedisi </span><br />
<span class="LrzXr kno-fv">Vasco da Gama tahun 1497 - 1498 dari Eropa ke Indoa melalui Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika. Misi orang-orang Eropa ini datang ke Aisia Timur dan Tenggara semula sih berdagang saja. Mungkin karena melihat kekayaan Asia yang melimpah ditambah pula mereka melihat keramahan penduduk setempat dalam menerima orang asing, adalah kesempatan untuk berkiprah lebih jauh. Dari semula berdagang, lanjut terus sampai Koloniasasi (Politik Permukiman) di Sumatra, Jawa dan Maluku. Untuk Suriname dan Curacao memang mereka berniat kolonisasi sejak awal. </span></div>
<div class="zloOqf kno-fb-ctx" data-attrid="hw:/collection/organizations:type" data-ved="0ahUKEwi37c_E0e3ZAhUFvI8KHayKCqkQyxMI4wEoADAT">
<span class="LrzXr kno-fv"><br /></span></div>
<div class="zloOqf kno-fb-ctx" data-attrid="hw:/collection/organizations:type" data-ved="0ahUKEwi37c_E0e3ZAhUFvI8KHayKCqkQyxMI4wEoADAT">
<span class="LrzXr kno-fv">Abad ke-16, dominasi perdagangan Erora di tangan Portugis. Namun orang Belanda yakni </span><span class="LrzXr kno-fv">Jan Huyghen van Linschoten dan Cornelis de Houtman menemukan "jalur rahasia" pelayaran Portugis, yang membawa pelayaran pertama Cornelis de Houtman ke Banten, pelabuhan utama di Jawa tahun 1595-1597.<span class="LrzXr kno-fv"></span></span><b><span data-original-name="Vereenigde Oostindische Compagnie"><b><span data-original-name="Vereenigde Oostindische Compagnie"></span></b></span></b><br />
<b><span data-original-name="Vereenigde Oostindische Compagnie"><b><span data-original-name="Vereenigde Oostindische Compagnie"><br /></span></b></span></b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>T</b>ahun 1596 Cornelis de Houtman
memimpin misi dagang berlayar menuju Indonesia, dan merupakan kontak pertama Indonesia
dengan Belanda. Ekspedisi ini mencapai Banten, pelabuhan lada utama di
Jawa Barat. Mereka terlibat perseterusan dengan Portugis dan penduduk lokal. Mereka pun kembali setahun setelahnya dengan membawa rempah-rempah yang cukup banyak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak itu Asia Timur dan Tenggara membara karena menjadi rebutan antara bangsa-bangsa Eropa. Tanggal 31 Desember 1600 Inggris mendirikan The British East India Company dan berpusat di Kalkuta. Kemudian Belanda menyusul tahun 1602 dengan VOC-nya dan Perancis mendirikan French East India Company tahun 1604.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
VOC bermarkas di Batavia (sekarang Jakarta) . Pos kolonial lainnya juga didirikan di tempat lainnya di Hindia Timur yang kemudian menjadi Indonesia, seperti di Maluku. Metode yang digunakan untuk mempertahankan monompoli termasuk kekerasan terhadap populasi lokal, dan juga pemerasan dan pembunuhan massal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun 1603 VOC memperoleh izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilan, dan pada 1610 Pieter Both diangkat menjadi Gubernur Jenderal
VOC pertama (1610-1614), namun ia memilih Jayakarta sebagai basis
administrasi VOC. Sementara itu, Frederik de Houtman menjadi Gubernur
VOC di Ambon (1605 - 1611) dan setelah itu menjadi Gubernur untuk Maluku (1621 - 1623).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada 1669,
VOC merupakan perusahaan terkaya sepanjang sejarah,yang memiliki lebih dari 150 perahu dagang, 40 kapal perang, 50.000 pekerja,
angkatan bersenjata pribadi dengan 10.000 tentara, dan pembayaran dividen 40%.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>VOC Bangkrut dan Bubar </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada 17 Maret 1798, VOC dibubarkan, setelah Belanda diinvasi tentara Napoleon Bonaparte dari Perancis. Hindia Timur diserahkan kepada Kerajaan Belanda oleh Kongres Wina di 1815.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebab bubarnya VOC sebagaimana dilansir <i>Wikipedia</i> adalah: </div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi</li>
<li>Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Hasanuddin dari Gowa</li>
<li>Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang banyak</li>
<li>Pembayaran dividen (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah VOC mengalami kekurangan pemasukan</li>
<li>Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis</li>
<li>Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Batavia 1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
VOC bubar dengan meninggaklkan utang 136,7 juta gulden. Kekayaan yang ditinggalkan adalah kantor dagang, gudang, benteng,
kapal serta daerah kekuasaan di Indonesia. Aset-asetnya dialihkan kepada
pemerintahan Belanda. *
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-57534019945857146402018-03-14T14:06:00.000+07:002018-03-16T11:15:01.484+07:00Sejarah Berdirinya Google<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Pencipta Google</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bermula dari dua nama yakni Larry Page dan Sergey Brin -- keduanya mahasiswa Stanford University -- yang mengerjakan proyek mereka mulai tahun 1996. Proyek tersebut adalah mesin pencari yakni BackRub yang dioperasikan melalui jaringan server kampus mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun 1997, digantilah nama BackRub menjadi Googol. Kata itulah yang merupakan cikal-bakal Google. Jadi, mengapa dinamai Google, ya karena asal katanya Googol. Ada investor yang ingin mendanai proyek mereka namun salah dalam menulis dalam cek. Harusnya ditulis "Googol" ditulis "Google". Cek tersebut tidak bisa dicairkan bila tidak diambil oleh perusahaan yang bernama Google. Akhirnya mereka membentuk perusahaan demi mencairkan cek tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata Googol sendiri diciptakan Milton Sirota, keponakan Edward Kasner,
ahli matematika Amerika Serikat. Kasner menyebut Googol sebagai istilah
penyebutan angka nol (0) sampai 100 angka di belakang angka 1. Ini
adalah bilangan yang sangat besar jumlahnya. Melebihi nilai triliun
sekalipun. Bahkan di alam semesta ini jumlah senilai Googol sangat
besar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama "Google" diilhami dari nama Googol. Merupakan sesuatu yang sangat besar. Google sebagai perusahaan merupakan badan usaha yang mengelola sesuatu yang besar, luas, dan tak terbatas.Page dan Brin menjadikan Google sebagai perusahaan swasta pada tanggal 4 September 1998.<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Misi Google</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pernyataan misinya yakni "mengumpulkan informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermanfaat oleh semua orang", dan slogan tidak resminya adalah "Don't be evil" Pada tahun 2006, kantor pusat Google pindah ke Mountain View, California.</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-64020472069350346772017-02-24T15:31:00.000+07:002017-02-24T15:31:14.494+07:00Asal-usul Keturunan Cina (Tionghoa) di Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Orang Cina (Tionghoa) yang
berkewarganegaraan Indonesia digolongkan sebagai salah satu suku dalam
lingkup nasional Indonesia, sesuai Pasal 2 UU Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Perkiraan kasarnya, jumlah mereka di kisaran 4% - 5% dari seluruh jumlah
populasi Indonesia. Bagaimana asal mula etnis Tionghoa berdiam di Indonesia? </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja leluhur orang Tionghoa datang ke Indonesia sejak ribuan tahun silam dari negara Cina, terutama melalui jalur perniagaan. Berbagai catatan penting di Tiongkok menyatakan kerjaan kuno di Nusantara memiliki hubungan dengan dinasti-dinasti di Cina. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nenek moyang Tionghoa Indonesia umumnya dari tenggara Tiongkok. Wilayah ini memang bandar perdagangan sangat maju sejak Dinasti Tang (pertama 618–690 & kedua 705–907). Quanzhou merupakan bandar terbesar di dunia pada zaman itu. Pelayaran sangat tergantung angin musim. sampai di Nusantara, misalnya, saat angin kencang berbulan-bulan, mereka akan tinggal lama. Di antara mereka ada yang memutuskan untuk kembali ke Tiangkok atau meneruskan berdagang, namun banyak pula yang menikah dengan penduduk setempat dan kemudian tidak lagi pulang dan beranak-cucu di negeri ini. Selain itu negara ini dikenal juga dengan tambang emasnya di Kalimantan yang membuat orang Tiongkok kepincut untuk datang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini mereka bermukim di Jawa, Sumatera Utara, Bangka-Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Lombok, Kalimantan Barat, Banjarmasin dan beberapa tempat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Di beberapa tempat, misalnya Tangerang, Banten, masyarakat Tionghoa telah mengalami pembauran lewat pernikahan. Mereka disebut Cina Benteng. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gelombang Kedatangan Orang Tionghoa di Indonesia</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gelombang Pertama: </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li>Pada abad ke-4 di masa
kejayaan Kerajaan Kutai di Kalimantan orang-orang Tiongkok sudah datang untuk menyuplai bahan baku emas. Kebutuhan pandai emas
yang meningkat membuat para pandai emas dari Cina juga datang. Ikut serta dalam perjalanan mereka adalah para pekerja bangunan
dan perdagangan. Mereka menyebar di Kutai,
Sanggau Pontianak dan sekitarnya. </li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gelombang Kedua</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li>Yakni masa Kerajaan Singasari di Jawa Timur, di bawah armada tentara laut Khubilaikan atau disebut sebagai Jhengiskan. Namun utusan yang pertama ini pulang karena utusan ditolak raja. Pada ekspedisi kedua yang ingin membalas perlakuan raja Jawa pada ekspedisi pertama. mereka gagal menjumpai kerjasan tersebut. Akhirnya mendarat di Pantai <i>Loa sam</i>
(sekarang Lasem). Sebagian mendarat
disuatu tempat yang Sam Toa Lang Yang (Semarang).
Masyarakat etnis Cina ini kemudian mendirikan sebuah tempat ibadat
(Kelenteng) yang masih ada sampai sekarang.. </li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li>Kekalahan Singasari dan Majapahit, serta munculnya Demak, kerajaan Islam, membuat etnis Cina dimanfaatkan kerajaan ini untuk menyebarkan Islam. Empat dari sembilan wali songo merupakan orang Cina atau masih
keturunan Cina, yaitu Sunan Ampel, Sunan Bonang (anak dari Ampel dan
seorang wanita Cina), Sunan Kalijaga, dan Sunan Gunungjati. Selain
menyebarkan agama Islam, Etnis Cina juga yang piawai berdagang ditunjuk memanajemeni Bandar di Semarang dan Lasem untuk melumpuhkan Bandar-bandar laut yang lain,
yang masih dikuasai oleh sisa-sisa Singasari dan Majapahit seperti
bandar laut Tuban dan Gresik. </li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Catatan Sejarah Cina di Indonesia</b></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Fa Hien (Abad ke-5)</b>: Fa Hien merupakan biarawan berkebangsaan Tionghoa. Ia juga penjelajah dan melaporkan keberadaan beberapa negeri pada masa awal periode Hindu-Buddha di Nusantara lewat memoarnya berjudul “Memoirs of Eminent Monks” dan “Memoirs
of Marvellous Monks”.<b> </b>Fa Hien mencatat suatu kerajaan Buddha di Jawa (To lo mo) </li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>I Ching (Abad ke-7):</b> I Ching merupakan bhiksu Buddha berkebangsaan Tionghoa yang berkelana lewat laut ke India melalui Jalur Sutra untuk mendapatkan teks agama Buddha dalam bahasa Sanskerta. Dia kemudian membawanya pulang ke Tiongkok dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Tionghoa.Pengalamannya mengunjungi Kerajaan Sriwijaya di Sumatra tahun 671 merupakan satu rujukan penting mengenai kerajaan ini. Dalam salah satu bukunya ia juga menulis peziarah Hui Ning selama tiga tahun berdiam di Pulau Jawa untuk menterjemahkan karya Penterjemahannya dibantu pujangga Jawa yang bernama Jananabadra.</li>
</ul>
<div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Prasasti Perunggu Tahun 860: </b>Prasasti perunggu tahun 860 dari Jawa Timur disebut istilah <i>Juru Cina</i>, yang berkait dengan jabatan pengurus orang-orang Tionghoa yang tinggal di sana. </li>
</ul>
</div>
<div>
<ul style="text-align: left;">
<li> <b>Candi Sewu: </b>motif relief di Candi Sewu diduga juga mendapat pengaruh dari motif-motif kain sutera Tiongkok.
</li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li> <b>Laksamana Cheng Ho dan Wang Jinghong: </b>Catatan Ma Huan,dalam ekspedisi Cheng Ho, menyebut pedagang Tionghoa muslim menghuni ibukota dan kota-kota bandar Majapahit pada abad ke-15. Ekspedisi Cheng Ho juga mewarnai sejarah orang Tionghoa di Indonesia. Tangan kanan Cheng Ho yakni Wang Jinghong, sakit dan tidak bisa melanjutkan pelayaran. Wang Jinghong bersama pengikutnya menetap di Simongan (bagian dari Kota Semarang).
Mereka menjadi salah satu cikal-bakal warga
Tionghoa Semarang. Wang mengabadikan Cheng Ho menjadi patung yang dinamai "Mbah Ledakar Juragan Dampo Awang Sam Po Kong", serta
membangun kelenteng Sam Po Kong atau Gedung Batu. Di komplek ini Wang dikuburkan dan dijuluki "Mbah Jurumudi Dampo Awang<sup>.</sup><b> </b></li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b> </b><b>Walisongo Berdarah Cina</b>: Seperti dijelaskan di atas Raden Patah, pendiri Kesultanan Demak,
memiliki darah Tiongkok selain keturunan Majapahit. Beberapa wali
penyebar agama Islam di Jawa juga memiliki darah Tiongkok, meskipun
mereka memeluk Islam dan tidak lagi secara aktif mempraktikkan kultur
Tionghoa<sup>.</sup></li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Kitab Sunda <i>Tina Layang Parahyang</i>: </b>Kitab Sunda <i>Tina Layang Parahyang</i> menyebutkan kedatangan rombongan Tionghoa ke muara Ci Sadane (sekarang Teluknaga) pada tahun 1407, pada masa daerah itu masih di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda (Pajajaran). Pemimpinnya adalah <i>Halung</i> dan mereka terdampar sebelum mencapai tujuan di Kalapa..</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Asal-usul Istilah Tionghoa</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Istilah Tionghoa dibuat sendiri oleh orang Tionghoa di Indonesia. Asal katanya adalah <i>zhonghua</i> dalam Bahasa Mandarin. Zhonghua dalam dialek Hokkian dilafalkan sebagai <i>Tionghoa</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wacana <i>Tionghoa</i> sudah ada sejak tahun 1880. Saat itu wacana demokratis menguat di Tiongkok. Mereka ingin membentuk negara yang demokratis dan kuat dan terbebas dari kerajaan. Orang-orang Tiongkok / Cina yang bermukim di Hindia Belanda (sekarang Indonesia), yang ketika itu dinamakan <i>Orang Cina </i>mendengar hal itu<i>.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang asal Tiongkok yang sudah lama di Indonesia dan memiliki keturunan yang lahir di Indonesia ingin memandai eksistensi mereka dengan belajar kebudayaan dan bahasanya. Ya... agar anak-anaknya tidak melupakan leluhur. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1990, di Hindia Belanda, didirikan sekolah di bawah naungan suatu badan yang dinamakan "Tjung Hwa Hwei Kwan", yang bila lafalnya diindonesiakan menjadi <i>Tiong Hoa Hwe Kwan</i>
(THHK). THHK dalam perjalanannya bukan saja memberikan pendidikan
bahasa dan kebudayaan Tiongkok, tetapi juga menumbuhkan rasa persatuan
orang-orang Tionghoa di Hindia Belanda, seiring dengan perubahan istilah
"Cina" menjadi "Tionghoa" di Hindia Belanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Etnis Cina (Tionghoa) pada Zaman Kolonial </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tercatat pada zaman Kolonial: </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Kapten Cina</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengangkatan ketua-ketua kelompok etnis Tionghoa bergelar Kapten Cina. Mereka jadi penghubung antara pemerintah Belanda dan etnis Tionghoa. <b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Geger Pecinan Melahirkan aturan <i>Wijkenstelsel </i>dan <i><span class="selflink">Passenstelsel</span></i></b></div>
2. Terdapat aturan yang bernama <i>Wijkenstelsel </i>dan <i><span class="selflink">Passenstelsel</span>.</i> Aturan Wijkenstelsel yakni menciptakan pecinan sebagai tempat bermukimnya etnis Tionghoa di sejumlah kota besar di Hindia Belanda. Ini dilatarbelakangi adanya pembantaian Tionghoa di Batavia tahun 1740 (geger pecinan) oleh VOC dan Belanda yang akhirnya mereka yang hidup balas dendam, dibantu etnis Jawa, yang akhirnya membuat kerajaan Mataram terpecah. Lewat aturan ini memang orang Tionghoa tidak boleh bermukim di sembarang tempat. Pemerintah kolonial mencegah interaksi pribumi dengan etnis Tionghoa. Konsentrasi kegiatan ekonomi orang Tionghoa diciptakan di
perkotaan. Ketika perekonomian dunia beralih ke sektor industri,
orang-orang Tionghoa ini yang paling siap dengan spesialisasi usaha
makanan-minuman, jamu, peralatan rumah tangga, bahan bangunan,
pemintalan, batik, kretek dan transportasi.<br />
<br />
Sedangkan aturan Passenstelsel mengharuskan orang Tionghoa
membawa kartu pass jalan jika keluar daerah, yang
berlaku sejak 1816. Praktik ini mengakibatkan distribusi
barang-barang dagangan dan komoditas pertanian dari daerah pinggiran ke
kota atau sebaliknya jadi tersendat-sendat. Namun pada zaman pendudukan Jepang aturan ini juga dipakai.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Gerakan Etnis Tionghoa di Bidang Pendidikan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun 1900 dibentuk Tiong Hoa Hwee Koan
(THHK) di Batavia. Programnya mendirikan sekolah-sekolah untuk memberi kepandaian etnis Tionghoa. Seperti di kota Garut dirintis
dan didirikan pada tahun 1907 oleh seorang pengusaha hasil bumi saat itu
bernama Lauw O Teng beserta kedua anak lelakinya bernama Lauw Tek Hay
dan Lauw Tek Siang. Sekolah-sekolah umlahnya mencapai 54 buah tahun 1908 dan
450 sekolah tahun 1934. Inisiatif ini diikuti keturunan Arab yang mendirikan Djamiat-ul Chair
meniru model THHK. Ini juga menyadarkan priyayi Jawa
tentang pentingnya pendidikan bagi generasi muda sehingga dibentuklah Budi Utomo.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Gerakan Ekonomi </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Wijkenstelsel dan <span class="selflink">Passenstelsel yang dibuat Belanda dengan tidak sengaja akhirnya menyiapkan etnis Tionghoa maju di sektor industri dengan spesialisasi </span>usaha
makanan-minuman, jamu, peralatan rumah tangga, bahan bangunan,
pemintalan, batik, kretek dan transportasi. Kamar dagang orang Tionghoa (Siang Hwee) didirikan tahun 1906 di Batavia. Pada akhirnya ini mengilkami Sarekat Dagang Islamiyah yang didirikan RA Tirtoasisuryo tahun 1090 di Buitenzorg (Bogor). Sarekat Islam (SI) di Surakarta pembentukannya tidak
terlepas dari pengaruh asosiasi yang lebih dulu dibuat warga
Tionghoa. Pendiri SI, Haji Samanhudi, pada mulanya adalah anggota Kong Sing, organisasi paguyuban tolong-menolong orang Tionghoa di Surakarta. Samanhudi juga kemudian membentuk Rekso Rumekso yaitu Kong Sing-nya orang Jawa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Zaman Pergerakan dan Pra-Kemerdekaan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat politik etis diberlakukan Pemerintah Belanda, warga etnis Tionghoa tidak diikutsertakan. Padahal mereka membayar biaya misalnya pajak ganda yakni pajak penghasilan dan kekayaan. Pajak penghasilan diwajibkan kepada warga pribumi yang bukan petani.
Pajak kekayaan dikenakan hanya bagi Orang Eropa dan Timur Asing (termasuk
orang etnis Tionghoa). Hambatan untuk bergerak dikenakan bagi warga
Tionghoa dengan adanya passenstelsel. Pada masa sekitar Sumpah Pemuda, etnis Tionghoa banyak memberi sumbangan semangat kepada Indonesia. Atas balas jasa kepada mereka, pers di Indonesia tidak lagi memakai istilah "Tjina" namun "Tionghoa" sesuai aspirasi mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak warga etnis Tionghoa yang memberikan dukungan untuk kemerdekaan Indonesia, baik yang tercatat maupun yang tidak tercatat. Yang tercatat di antaranya Liem Koen Hian, Tan Eng Hoa, Oey Tiang Tjoe, Oey Tjong Hauw, Yap Tjwan Bing. Liem Koen Hia, Toni Wen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Orde Lama</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pada masa orde lama, para menteri dari etnis Tionghoa yakni Oei Tjoe Tat, Ong Eng Die, Siauw Giok Tjhan, dll. Pada masa ini juga terjadi pembatasan di bidang perdagangan untuk etnis Tionghoa yakni Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1959 yang melarang WNA Tionghoa berdagang eceran di daerah di luar ibukota provinsi dan kabupaten. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Orde Baru</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Aturan Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia,
atau yang lebih populer disebut SBKRI, utamanya ditujukan etnis Tionghoa beserta
keturunan-keturunannya. Walaupun ketentuan ini bersifat administratif,
secara esensi penerapan SBKRI menempatkan
WNI Tionghoa pada posisi status hukum WNI yang "masih dipertanyakan". Terjadi larangan berekspresi. Bahkan agama Konghuchu juga tak diakui. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Zaman Reformasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat pengakuan atas etnis Tionghoa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Aksara, budaya, ataupun
atraksi Tionghoa yang dilarang dipertontonkan di depan publik pada masa Orde Baru, kini sudah tidak dilarang. Etnis Tionghoa juga banyak yang berlaga memasuki area politik negeri ini. </div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-23158034666432533992017-01-23T12:11:00.001+07:002017-02-24T10:46:17.671+07:00 Asal-usul Negara Ini Dinamai Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Dulu, negeri kita ini, namanya bukan Indonesia. Lantas apa? Bagaimana asal-usul nama Indonesia? Siapa penemu nama Indonesia? Dengan kata lain, siapa yang memberi nama Indonesia?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nggak langsunglah, negara ini bernama Indonesia. Ada serangkaian proses panjang yang mendahuluinya. Sebutan Indonesia di zaman dulu antara lain: </div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Bangsa Tionghoa menyebut kawasan ini sebagai <b>Nan-hai</b> ("Kepulauan Laut Selatan"). </li>
<li>Bangsa India menamai kepulauan ini <b>Dwipantara</b> ("Kepulauan Tanah Seberang"), nama yang diturunkan dari kata dalam bahasa Sanskerta <i>dwipa</i> (pulau) dan <i>antara</i> (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke <i>Suwarnadwipa</i> ("Pulau Emas", diperkirakan Pulau Sumatera sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara. </li>
<li>Bangsa Arab menyebut wilayah kepulauan itu sebagai <b>Jaza'ir al-Jawi</b> (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan, <i>benzoe</i>, berasal dari nama bahasa Arab, <i>luban jawi</i> ("kemenyan Jawa"), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon <i>Styrax sumatrana</i>
yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Sampai hari ini jemaah haji kita
masih sering dipanggil "orang Jawa" oleh orang Arab, termasuk untuk
orang Indonesia dari luar Jawa sekali pun. Dalam bahasa Arab juga
dikenal nama-nama <i>Samathrah</i> (Sumatera), <i>Sholibis</i> (Pulau Sulawesi), dan <i>Sundah</i> (Sunda) yang disebut <i>kulluh Jawi</i> ("semuanya Jawa").</li>
<li>Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari orang Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah <b>Hindia</b>. Jazirah Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang", sementara kepulauan ini memperoleh nama <b>Kepulauan Hindia</b> (<i>Indische Archipel</i>, <i>Indian Archipelago</i>, <i>l'Archipel Indien</i>) atau <b>Hindia Timur</b> (<i>Oost Indie</i>, <i>East Indies</i>, <i>Indes Orientales</i>). Nama lain yang kelak juga dipakai adalah "<b>Kepulauan Melayu</b>" (<i>Maleische Archipel</i>, <i>Malay Archipelago</i>, <i>l'Archipel Malais</i>). Unit politik yang berada di bawah jajahan Belanda memiliki nama resmi <b>Nederlandsch-Indie</b> (<b>Hindia Belanda</b>).</li>
<li> Pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah <b>To-Indo</b> (Hindia Timur) untuk menyebut wilayah taklukannya di kepulauan ini. </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>Buku dan Jurnal Ilmiah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Eduard Douwes Dekker</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<div>
</div>
<br />
<b>Eduard Douwes Dekker</b>(1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran <i>Multatuli</i>, pernah memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu "<b>Insulinde</b>", yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (dalam bahasa Latin "<i>insula</i>"
berarti pulau). Nama "Insulinde" ini selanjutnya kurang populer, walau
pernah menjadi nama surat kabar dan organisasi pergerakan di awal abad ke-20.<br />
<br />
<b>B. James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl</b><br />
<br />
Tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, <i>Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia</i> (JIAEA, BI: "Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur"), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.<br />
<br />
Dalam <i>JIAEA</i> volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel <i>On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations</i>
("Pada Karakteristik Terkemuka dari Bangsa-bangsa Papua, Australia dan
Melayu-Polinesia"). Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah
tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk
memiliki nama khas (<i>a distinctive name</i>), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: <b><i>Indunesia</i></b> atau <b><i>Malayunesia</i></b> ("<i>nesos</i>" dalam bahasa Yunani berarti "pulau"). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Inggris): "<i>... <b>Penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu masing-masing akan menjadi "Orang Indunesia" atau "Orang Malayunesia</b>"</i>".<br />
<br />
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu)
daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat
untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon
(sebutan Srilanka saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk Kepulauan Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu
dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang
menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.<br />
<br />
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The <i>ethnology of the Indian Archipelago</i>
("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun
menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan yang sekarang dikenal
sebagai Indonesia, sebab istilah <b>Indian Archipelago</b> ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf <b>u</b> digantinya dengan huruf <b>o</b> agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah <b>Indonesia</b>.Dan itu membuktikan bahwa sebagian kalangan Eropa tetap meyakini bahwa
penduduk di kepulauan ini adalah Indian, sebuah julukan yang
dipertahankan karena sudah terlanjur akrab di Eropa. Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak
pada halaman 254 dalam tulisan Logan (diterjemahkan ke Bahasa
Indonesia): "<i>Mr Earl menyarankan istilah etnografi "Indunesian", tetapi menolaknya dan mendukung "Malayunesian". Saya lebih suka istilah geografis murni "Indonesia", yang hanya sinonim yang lebih pendek untuk Pulau-pulau Hindia atau Kepulauan Hindia</i>"<br />
<br />
Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari
bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu
Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam
tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini
menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.<b> </b><br />
<br />
<b>C. Adolf Bastian</b><br />
<br />
Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama <i>Adolf Bastian</i> (1826-1905) menerbitkan buku <i>Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel</i>
("Indonesia atau Pulau-pulau di Kepulauan Melayu") sebanyak lima
volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara di kepulauan
itu pada tahun 1864 sampai 1880.
Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan
sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah
"Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara
lain tercantum dalam <i>Encyclopedie van Nederlandsch-Indië</i> tahun 1918. Pada kenyataannya,<br />
<br />
Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan. Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama <i>Indonesische Persbureau</i>. Nama <b>Indonesisch</b> (pelafalan Belanda untuk "Indonesia") juga diperkenalkan sebagai pengganti <i>Indisch</i> ("Hindia") oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, <i>inlander</i> ("pribumi") diganti dengan <i>Indonesiër</i> ("orang Indonesia").<b> </b><br />
<br />
<b>Nama "Indonesia" jadi Indentitas Pergerakan</b><br />
<br />
Dasawarsa 1920-an,
nama "Indonesia", yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan
geografi itu diambil alih tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan
Indonesia, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna politis,
yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Sebagai
akibatnya, pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap
pemakaian kata ciptaan Logan.<br />
<br />
Tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, mahasiswa <i>Handels Hoogeschool</i> (Sekolah Tinggi Ekonomi) di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rotterdam" title="Rotterdam">Rotterdam</a>, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging berubah nama menjadi <i>Indonesische Vereeniging</i> atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, <i>Hindia Poetra</i>, berganti nama menjadi <i>Indonesia Merdeka</i>.<br />
Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya, "<i>Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (</i>de toekomstige vrije Indonesische staat<i>)
mustahil disebut "Hindia Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab
dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama
Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (</i>een politiek doel<i>),
karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air pada masa depan,
dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesiër) akan berusaha
dengan segala tenaga dan kemampuannya.</i>"<br />
<br />
Di Indonesia Dr. Sutomo mendirikan <i>Indonesische Studie Club</i> pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan <i>Nationaal Indonesische Padvinderij</i> (<i>Natipij</i>).
Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama
"Indonesia".<br />
<br />
Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah
air, bangsa, dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal
28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.<br />
Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota <i>Volksraad</i> (Dewan Rakyat; parlemen Hindia Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama <i>Indonesië</i> diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Permohonan ini ditolak. Sementara itu, <i>Kamus Poerwadarminta</i> yang diterbitkan pada tahun yang sama mencantumkan lema nusantara sebagai bahasa Kawi untuk "kapuloan (Indonesiah)".<br />
<br />
Dengan pendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia Belanda". Pada tanggal 17 Agustus 1945, menyusul deklarasi Proklamasi Kemerdekaan, lahirlah Republik Indonesia.<br />
<br />
sumber: wikipedia <br />
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0Indonesia-0.789275 113.92132700000002-31.6684965 72.61273300000002 30.0899465 155.22992100000002tag:blogger.com,1999:blog-2095602578087937078.post-21191017578715300752017-01-22T12:40:00.000+07:002017-01-22T12:42:33.727+07:00Asal-usul, Legenda, dan Mitos Gunung Gede Pangrango<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="entry-content" style="text-align: justify;">
<b>Bahkan sejak abad ke-13, Kawasan Gunung Gede Pangrango telah dikenal lama dalam dongeng dan legenda tanah Sunda. Antara lain naskah perjalanan Bujangga Manik yang menyebut-nyebut tempat bernama Puncak dan Bukit Ageung (yakni, Gunung Gede). Disebutnya lokasi ini sebagai "<i>..hulu wano na Pakuan</i>" diterjemahkan sebagai tempat yang tertinggi di Pakuan<sup><br /></sup></b><br />
<br />
Sepertinya di masa itu telah ada jalan kuno antara Bogor (d/h Pakuan) dengan Cianjur, yang melintasi lereng utara G. Gede di sekitar Cipanas sekarang<sup>. </sup><br />
<sup><br /></sup>
Pada masa penjajahan Belanda wilayah yang subur ini kemudian tumbuh menjadi area pertanian, terutama perkebunan. Sedini tahun 1728 teh Jepang telah mulai ditanam, dan pada 1835 perkebunan teh ini telah dikembangkan di Ciawi dan Cikopo. Menyusul pada 1878 dikembangkan teh Assam, yang terlebih sukses lagi, sehingga mengubah lansekap dan perekonomian di seputar lereng Gede-Pangrango.<br />
<br />
Kawasan Gede-Pangrango juga dikenal sebagai salah satu tempat favorit
dan tertua, bagi penelitian-penelitian tentang alam di Indonesia.
Menurut catatan modern, orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak
Gede adalah Reinwardt, pendiri dan direktur pertama Kebun Raya Bogor, yang mendaki G. Gede pada April 1819. Ia meneliti dan menulis deskripsi vegetasi di bagian gunung yang lebih tinggi hingga ke puncak. Reinwardt sebetulnya juga menyebutkan, bahwa Horsfield telah mendaki gunung ini lebih dahulu daripadanya; akan tetapi catatan perjalanan Horsfield ini tidak dapat ditemukan.<br />
<br />
Dua tahun kemudian, melalui sehelai surat yang dikirimkan dari Buitenzorg (sekarang Bogor) pada awal Agustus 1821, Kuhl dan van Hasselt
menyebutkan bahwa mereka baru saja menyelesaikan pendakian dan
penelitian ke puncak Pangrango. Kedua peneliti muda itu menemukan banyak
jejak dan jalur lintasan badak jawa di sana; bahkan mereka menggunakannya untuk memudahkan menembus hutan menuju puncak G. Pangrango. Delapan belas tahun kemudian Junghuhn
mendaki ke puncak Pangrango pada bulan Maret 1839, dan juga ke puncak
Gede dan wilayah sekitarnya pada bulan-bulan berikutnya, untuk
mempelajari topografi, geologi, meteorologi, serta botani tetumbuhan di daerah ini. Sejak masa itu, tidak lagi terhitung banyaknya peneliti yang telah
mengunjungi kawasan ini hingga sekarang, baik yang tinggal lama maupun
yang sekadar singgah dalam kunjungan singkat.<br />
<br />
Banyaknya peneliti yang berkunjung ke tempat ini tak bisa dilepaskan
dari kekayaan dan keindahan alam di Gunung Gede-Pangrango, dan awalnya
juga oleh keberadaan Kebun Raya Cibodas; yang semula—ketika dibangun pada 1830 oleh Teijsman—sebetulnya
dimaksudkan sebagai kebun aklimatisasi bagi tanaman-tanaman yang
potensial untuk dikembangkan dalam perkebunan. Kebun, yang kemudian
dikembangkan menjadi kebun raya
(lk. 1870), ini menyediakan tempat menginap yang cukup baik, sarana
penelitian, serta catatan-catatan dan informasi dasar yang terus
bertumbuh mengenai keadaan lingkungan dan hutan di sekitarnya. Pada
tahun 1889, atas usulan Treub,
sebidang hutan pegunungan seluas 240 hektare di atas kebun raya
tersebut hingga ke wilayah sekitar Air Panas ditetapkan sebagai cagar alam oleh Pemerintah Hindia Belanda. Inilah cagar alam dan kawasan konservasi ragam hayati yang pertama didirikan di Indonesia.
Belakangan, pada 1926, cagar alam ini diperluas hingga mencakup
puncak-puncak gunung Gede dan Pangrango, dengan luas total 1.200 ha<sup>. </sup><br />
<sup><br /></sup>
Bersama dengan meningkatnya kesadaran mengenai pentingnya lingkungan
hidup, pada tahun 1978 Pemerintah Indonesia menetapkan Cagar Alam (CA)
Gunung Gede Pangrango seluas 14.000 ha, melingkup kedua puncak gunung
beserta tutupan hutan di lereng-lerengnya. Kemudian pada 6 Maret 1980
cagar alam ini digabungkan dengan beberapa suaka alam yang berdekatan
dan ditingkatkan statusnya menjadi Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango—satu dari lima taman nasional
yang pertama di Indonesia, dengan luas keseluruhan 15.196 ha. Dan
akhirnya, melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor
174/Kpts-II/2003 tanggal 10 Juni 2003 tentang <i>Penunjukan dan
Perubahan Fungsi Kawasan Cagar Alam, Taman Wisata Alam, Hutan Produksi
Tetap dan Hutan Produksi terbatas pada Kelompok Hutan Gunung Gede
Pangrango</i>, kawasan TN Gunung Gede Pangrango memperoleh tambahan area seluas 7.655,03 ha dari Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, sehingga total luasannya kini menjadi 22.851,03 ha.<br />
<br />
Legenda dan Mitos Gunung Gede Pangrango<br />
<br />
Konon Eyang Jayakusumah adalah penjaga Gunung Sela yang berada disebelah utara
puncak Gunung Gede. Sedangkan Eyang Jayarahmatan dan Embah Kadok
menjaga dua buah batu dihalaman parkir kendaraan wisatawan kawasan
cibodas. Batu tersebut pernah dihancurkan, namun bor mesin tidak mampu
menghancurkannya. Dalam kawasan Kebun Raya Cibodas, terdapat petilasan/
makam Eyang Haji Mintarasa. Pangeran Suryakencana menyimpan hartanya
dalam sebuah gua lawa/walet yang berada di sekitar air terjun Cibeureum.
Gua tersebut dijaga oleh Embah Dalem Cikundul. Tepat berada di
tengah-tengah air terjun Cibeureum ini terdapat sebuah batu besar yang
konon adalah perwujudan seorang pertapa sakti yang karena bertapa sangat
lama dan tekun sehingga berubah menjadi batu. Pada hari kiamat nanti
barulah ia akan kembali berubah menjadi manusia.<br />
<br />
Kadangkala pendaki yang berada di kawasan alun-alun Surya Kencana akan mendengar suara kaki kuda yang berlarian, tapi kuda tersebut tidak terlihat wujudnya. Konon, kejadian ini pertanda Pangeran Surya Kencana datang ke alun-alun dengan dikawal oleh para prajurit. Selain itu para pendaki kadang kala akan melihat suatu bangunan istana. Alun-alun Surya Kencana
berupa sebuah lapangan datar dan luas pada ketinggian 2.750m dpl, di
sebelah timur puncak Gede, merupakan padang rumput dan padang edelweiss.
Surya Kencana adalah nama seorang putra Pangeran Aria
Wiratanudatar (pendiri kota Cianjur) yang beristrikan seorang putri jin.
Pangeran Surya Kencana memiliki dua putra : Prabu Sakti dan Prabu
Siliwangi.<br />
<br />
Kawasan Gunung Gede merupakan tempat bersemayam Pangeran Surya
Kencana. Beliau bersama rakyat jin, menjadikan alun – alun sebagai
lumbung padi yang disebut Leuit Salawe, Salawe Jajar, dan kebun kelapa
salawe tangkal, salawe manggar.<br />
<br />
Petilasan singgasana Pangeran Surya Kencana berupa sebuah batu besar
berbentuk pelana. Hingga kini, petilasan tersebut masih berada di
tengah alun-alun, dan disebut Batu Dongdang yang dijaga oleh Embah
Layang Gading. Sumber air yang berada di tengah alun-alun, dahulu
merupakan jamban untuk keperluan minum dan mandi.<br />
<br />
Di dalam hutan yang mengitari Alun-alun Surya Kencana ini ada sebuah
situs kuburan kuno tempat bersemayam Prabu Siliwangi. Pada masa
pemerintahan Prabu Siliwangi yang menguasai Jawa Barat, terjadi
peperangan melawan Majapahit. Selain itu Prabu Siliwangi juga harus
berperang melawan Kerajaan Kesultanan Banten. Setelah menderita
kekalahan yang sangat hebat Prabu Siliwangi melarikan diri bersama para
pengikutnya ke Gunung Gede.<br />
</div>
<div class="entry-content" style="text-align: justify;">
Sekitar gunung Gede banyak terdapat petilasan peninggalan bersejarah
yang dianggap sakral oleh sebagian peziarah, seperti petilasan Pangeran
Suryakencana, putri jin dan Prabu Siliwangi. Kawag Gunung Gede yang
terdiri dari, Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon, dijaga oleh
Embah Kalijaga. Embah Serah adalah penjaga Lawang Seketeng (pintu jaga)
yang terdiri atas dua buah batu besar. Pintu jaga tersebut berada di
Batu Kukus, sebelum lokasi air terjun panas yang menuju kearah puncak.<br />
<br />
Kisah-kisah dunia lain tentang Gunung Gede Pangrango banyak tersebar, antara lain juga dikumpulkan oleh <a href="http://www.satujam.com/misteri-gunung-gede-pangrango/">blog ini. </a> </div>
<div class="entry-content" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="entry-content" style="text-align: justify;">
<b>sumber: </b></div>
<div class="entry-content" style="text-align: justify;">
wikipedia</div>
<div class="entry-content" style="text-align: justify;">
sanggrahanpecintaalam.wordpress.com<br />
satujam.com </div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com2Cibodas, Tangerang City, Banten, Indonesia-6.1989828 106.59965950000003-6.2621258 106.51897850000003 -6.1358397999999994 106.68034050000003