Monday, November 08, 2010

Filosofi Garis Lurus: Gunung Merapi - Keraton Yogya - Tugu - Pantai Selatan (Parangtritis)

Ini benar-benar nyata, bahwa Gunung Merapi - Keraton Yogya - Tugu - Pantai Selatan (Parangtritis) ada dalam satu garis lurus, kalau kita lihat dari foto satelit. Bagaimana penjelasannya?

 Ngayogyakarta Hadiningrat, Pantai Parang Kusumo di Laut Selatan, dan juga Gunung Merapi berada dalam satu garis lurus yang dihubungkan oleh Tugu Jogja di tengahnya.

Pengamatan citra satelit memang memperlihatkan lokasi-lokasi tersebut, berikut jalan yang menghubungkannya, hampir terletak segaris dan hanya meleset beberapa derajat. 

Keberadaan garis imajiner tersebut dibenarkan mantan GUru Besar Filsafat Universitas Gajahmada Profesor Damarjati Supadjar. Kepada Vivanews bahkan ia menyatakan garis imajiner tersebut sudah wacana lama. Gunung Merapi terletak di perbatasan DIY dan Jawa Tengah, yang juga sebagai batas utara Yogyakarta. Disinilah garis lurus itu dimulai. Membujur ke arah selatan, terdapat Tugu Yogya. 

Tugu menjadi simbol 'manunggaling kawulo gusti' yang juga berarti bersatunya antara raja (golong) dan rakyat (gilig). Simbol ini juga dapat dilihat dari segi mistis yaitu persatuan antara khalik (Sang Pencipta) dan makhluk (ciptaan). Garis selanjutnya mengarah ke keraton, kemudian lurus ke selatan terdapat Panggung Krapyak atau gedhong panggung yang merupakan podium batu bata tinggi 4 meter, lebar 5 meter, panjang 6 meter dan tebal dindingnya satu meter. Bangunan di sebelah selatan keraton ini jadi batas selatan kota tua Yogyakarta. Titik terakhir dari garis imajiner itu adalah Pantai Parang Kusumo di Laut Selatan dengan mitos Kanjeng Ratu Kidul 

Seperti Merapi, pada titik ini juga ada juru kuncinya, yaitu RP Suraksotarwono.

Bagi Damarjati, daerah-daerah yang dilintasi garis lurus imajiner itu hanya 'kebetulan' saja terlintasi garis. Tetapi yang sesungguhnya memiliki arti adalah titik di masing-masing ujung imajiner, Merapi dan Laut Selatan.


Dua lokasi itu memiliki arti yang sangat penting bagi Keraton yang dibangun berdasarkan pertimbangan keseimbangan dan keharmonisan. Keraton merupakan titik imbang dari api dan air. Api dilambangkan oleh Gunung Merapi, sedangkan air dilambangkan pada titik paling selatan, Pantai Parang Kusumo. Dan keraton berada di titik tengahnya. "Keraton dan dua daerah itu merupakan titik keseimbangan antara vertikal dan horizontal," jelas Damarjati. Keseimbangan horizontal dilambangkan oleh Laut Selatan yang mencerminkan hubungan manusia dengan manusia. Sedangkan Gunung Merapi melambangkan sisi horizontal yang mencerminkan hubungan antara manusia dengan Yang Maha Kuasa. Filosofi garis lurus imajiner dari Merapi hingga Laut  Selatan ini sarat kearifan lokal. Damarjati menyarankan pemimpin di negeri ini harus peka terhadap peristiwa letusan Merapi yang menewaskan sang juru kunci. Menurut dia,  magma dalam gunung Merapi itu tidak boleh tersumbat untuk memuntahkan laharnya. Karena kalau tersumbat, dan terlambat, maka akan mengakibatkan letusan yang luar biasa. "Seperti kalau suara rakyat tersumbat, maka akan terjadi revolusi sosial.” 

No comments:

Post a Comment