Wednesday, February 05, 2014

SEJARAH PANTAI KUTA DI BALI

Siapa tak kenal Pantai Kuta Bali? Penyuka pantai dan ombak bahkan menjadikan Kuta destinasi wisata favorit. Bagaimana sejarahnya sampai Pantai Kuta demikian terkenal?

Lihat versi lain Sejarah Pantai Kuta dengan Tokohnya Mads Lange 

Pantai Kuta di Bali yang sangat terkenal memiliki sejarah penting sejak abad ke-14. Kuta mulai dikenal sejak 1336 M, dimana Gajahmada dan pasukannya dari Majapahit, mendarat di bagian selatan pantai ini. Karena sering menjadi lokasi persinggahan, pelan-pelan daerah ini menjadi pelabuhan kecil. Warga pun menyebut kawasan di Banjar Segara Kuta ini dengan nama Pasih Perahu yang berarti pantai perahu.

Sebelum menjadi kawasan wisata, Pantai Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang. Pada abad ke-19, salah seorang pedagang warga Denmark Mads Lange, datang ke Bali untuk mendirikan basis perdagangan di Kuta. Mads Lange terkenal pandai bernegosiasi sehingga bisa merebut hati raja-raja Bali dengan Belanda.

Kuta semakin diperhitungkan setelah penulis Hugh Mahbett menerbitkan buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Buku ini bertujuan untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku tersebut kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.

Padahal tahun 1960-an Pantai Kuta masih sunyi. Para wisatawan pun belum banyak dan mereka dengan santainya telanjang di pantai. Menurut Horst Henry Geerken, menjelang akhir 1960-an, Kuta menjadi tempat favorit kaum hippies. Mariyuana, dan obat-obatan lain banyak dijual di sini. Namun setelah tahun 1970-an, turis sudah tidak bisa bebas lagi Mulai ada larangan turis telanjang di pantai. Namun tetap saja Pantai Kuta difavoritkan. 

Waktu itu hotel-hotel tidak banyak sebaliknya Kuta dipenuhi penginapan yang dimiliki penduduk lokal. Di sepanjang Pantai Kuta waktu itu masih terdapat perahu nelayan.

Kuta tumbuh semakin pesat sebagai tempat wisata andalan setelah Bandara pindah dari Kabupaten Singaraja di kawasan Bali Selatan, Kuta semakin dipenuhi bagunan dan akomodasi untuk kegiatan wisata. 

Pada tahun 2002 dan 2005 Kuta sepi akibat bom. Banyak negara melarang warganya untuk datang di Indonesia. Memang, pada serangan pertama, 12 Oktober 2002, teroris berhasil  menewaskan sebanyak 202 orang dan 209 orang lainnya cedera. Sedangkan serangan kedua terjadi pada 2005 tepat di Pantai Kuta

Namun seiring berjalannya waktu, kuta terus mengalami perbaikan-perbaikan. Pemerintah daerah Bali membuat rencana induk pengembangan wilayah ini untuk melestarikan pantai Kuta sebagai sebuah tempat wisata bernuansakan alam. 

Lihat juga: Mads Lange dalam BingkaiSejarah Kuta

No comments:

Post a Comment