Monday, March 19, 2018

Stephen Hawking dan Albert Einstein, Fenomena Reinkarnasi?

Tanggal 14 Maret 2018, kita kehilangan salah satu pemikir terbesar, fisikawan ikonik dan ahli kosmologi Stephen Hawking yang meninggal pada usia 76. Ternyata, Stephen Hawking meninggal tepat pada hari ulang tahun atau tanggal kelahiran Albert Einstein. Dia meninggal pada hari Pi (Pie day), yang merupakan perayaan tahunan konstanta matematika π. Hari Pi dirayakan setiap Maret tanggal 14 karena 3, 1, dan 4 adalah tiga angka penting pertama dari konstanta π. Dan warga twiiter juga memperhatikan, baik Stephen Hawking dan Albert Einstein meninggal pada usia yang sama. 

Banyak kesamaan antara Hawking dan Einstein sehingga para peneliti reinkarnasi sangat tertarik dengan fenomena ini. Apa saja? 

1. Sama-sama Menderita Penyakit Otak

Hawking didiagnosis menderita Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) pada sangat dini. ALS adalah penyakit neuro-degeneratif yang perlahan-lahan mengikis saraf yang mengendalikan gerakan sukarela, membuatnya hidup di kursi roda sepanjang masa.  
Einstein menderita sindrom Asperger ringan, gangguan perkembangan yang ditandai dengan kesulitan dalam interaksi sosial dan komunikasi nonverbal, serta attention deficit disorder (ADD)


2. Sama-sama Menikah Dua Kali 

Keduanya menikah dua kali sepanjang hidup. Einstein bercerai dengan Mileva Maric kemudian menikah dengan Elsa Lowenthal. Hawking menceraikan Jane Wilde dan menikah dengan Elaine Mason

3. Sama-sama Berminat pada Jagad Raya

Baik Hawking maupun Einstein tertarik pada luasnya ruang, lubang hitam, lubang cacing, dan perjalanan waktu. Namun, Einstein melihat sesuatu dari sudut pandang relativistik sementara Hawking lebih fokus pada fisika kuantum.

4. Sama-sama Menganggap Salah Satu Gagasan Mereka adalah Kesalahan Terbesar

Kedua ilmuwan tersebut menganggap salah satu gagasan mereka sebagai "kesalahan terbesar" yang telah mereka buat. Bagi Einstein, kesalahan itu adalah konstanta kosmologis yang diperkenalkannya ke persamaan relativitas umum. Bagi Hawking, kesalahan itu seharusnya "kehilangan informasi" di lubang hitam. 

 5. Sama-sama Mengilhami Budaya Populer di Hollywood

Einstein telah dipuja oleh Hollywood, dengan film seperti 'Einstein and Eddington' (2008), 'Young Einstein' (1988), 'Ide Besar Einstein' (2005), dan 'Einstein Revealed' (1996). Semua merayakan kerja dan hidupnya untuk pengetahuan. Hawking juga mengilhami film-film seperti 'The Theory of Everything' (2014), 'A Brief History of Time' (1991), 'Beyond the Horizon' (2005), dan 'Hawking' (2013). Dia juga wajah akrab dalam budaya pop. Dia tampil sebagai cameo dalam acara seperti 'The Simpsons', 'The Big Bang Theory', 'Futurama, dan' Star Trek: The Next Generation ', sebagai bagian dari sainsnya..

6. Sama-sama  Memiliki Citarasa Humor yang Tinggi

Rasa humor yang sehat dianggap sebagai tanda kecerdasan. Ketika seorang fotografer membujuk Einstein untuk tersenyum saat ulang tahunnya yang ke 72, dia menjulurkan lidahnya, menciptakan salah satu foto paling ikon sepanjang masa. Einstein mengklaim bahwa humor memberi kekuatan pada kecerdasannya yang cemerlang.
Hawking terkenal dengan selera humornya yang luar biasa. Semua orang dari siswa sampai selebriti seperti John Oliver, ingat selera humornya yang sangat tinggi. 

7. Sama-sama 14 Maret (March 14 Connection)

Hawking meninggal pada hari ulang tahun Einstein 14 Maret. Kebetulan? Mungkin. Juga Einstein dan Hawking meninggal saat mereka berusia 76 tahun. Pergi tapi tidak pernah terlupakan! 

.

No comments:

Post a Comment