Tuesday, December 06, 2016

Sejarah Islam di Lombok

blog-sejarah


Penduduk Lombok sebagiannya, terutama Suku Sasak menganut agama Islam. Agama terbesar kedua di Lombok adalah Hindu yang dianut 15 persen penduduk.

Perjalanan agama Islam masuk di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat berawal dari abad ke-16. Penyebar agama Islam di Lombok antara lain Sunan Prapen, Putra Sunan Giri, Al Fadlal, Sangupati.

Sunan Giri memiliki 3 murid yakni Lembu Mangkurat (mengislamkan Banjarmasin), Datuk Bandan (Mengislamkan Makassar, Seram, Tidore, Selayar), dan Sunan Prapen (mengislamkan Bali, Lombok, dan Sumbawa.

Sunan Prapen datang ke Pulau Lombok bersama Patih Mataram, Arya Kertasura, Jaya Lengkara, Adipati Semarang, Tumenggung Surabaya, Tumenggung Sedayu, Tumenggung Anom Sandi, Ratu Madura, Ratu Sumenep.

Tentu saja Sunan Prapen dalam membawa Islam ke masyarakat harus menyesuaikan situasi dan kondisi masyarakat saat itu. Mereka mengajarkan ketauhidan lewat adat dan kesenian. Penyebaran Islam di Lombokboleh dikata merata kecuali Pejarakan, Ganjar, Pengantap, Tebango, Karang Panasan. Penyebar Islam paling terkenal adalah Pangeran Sangupati, Putra Selaparang. Sangupati merupakan penggagas pergelaran wayang pertama kali di Lombok.

Menurut versi lain, Islam di Lombok juga masuk lewat utara atas perintah Pangeran Pengging dari Jawa Tengah. Sunan Kalijaga banyak disebut mengajarkan ajaran sufi di sini yakni sinkretisme antara Hindu dan Islam. Golongan ini lantas dinamakan waktu telu. Islam waktu telu umumnya dianut oleh mereka yang berusia lanjut di daerah Bayan, Lombok Utara. Di Bayan masih ditemukan masjid yang biasa dipakai pengabut Islam wektu telu. Juga terdapat tempat berdoa untuk berbagai agama yakni Kemaliq. Artinya tabu suci dan sakral. Letaknya di Desa Lingsar, Kabupaten Lombok Barat yang setiap tahun mengadakan upacara Pujawali dan Perang Topat sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME atas karunia hujan yang diberikan.

BACA JUGA: 
ASAL-USUL  PULAU LOMBOK DAN SASAK

LEGENDA DAN ASAL-USUL GUNUNG RINJANI

No comments:

Post a Comment