Wednesday, August 10, 2011

Kisah Penyebar Islam Minang Syekh Piyobang (Gaek Cukua Sabalah)

makam syekh piyobang (dok. pemda sumbar)
Di Sumatra Barat terdapat kisah ulama Heroik saat menyebarkan Islam. Salah satunya adalah kisah Syekh Piyobang, berkaitan dengan ‘Gaek Cukua Sabalah’ (orang tua yang belum selesai bercukur rambut).

Kisah ini  beredar pada semua umur, dan menyebar tak di satu tempat. Seorang ibu separuh baya, mengaku telah mendengar cerita ‘Gaek Cukua Sabalah’ sejak masih duduk di kelas 3 Pendidikan Guru Agama, Sawahlunto, Sumatera Barat.

“Guru saya, Pak Azhar, yang menceritakannya,” ujar Zur, 54 tahun, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kompleks Belimbing Permai. Kisah yang dikenang Zur, Syekh Piyobang adalah ulama berilmu tinggi, dan memiliki karomah.

Dari sejumlah literatur, bersama dua temannya, Haji Miskin dan Haji Sumanik, Syekh Piyobang dikenal sebagai ulama pembaru. Di abad 18, Syekh Piyobang menentang pelaksanaan ajaran Islam disandingkan dengan budaya.

Bagaimana kisah Gaek Cukua Sabalah menjadi legenda Syekh Piyobang? Disebutkan cerita ini dimulai saat sang ulama sedang bercukur di sebuah tempat. Saat rambutnya belum selesai dipotong, ulama ini bergegas ke belakang, dan mengaku melihat Makkah terbakar. “Dari cerita yang melegenda, beliau bergegas pergi ke Makkah (Ka’bah) untuk memadamkan api,” cerita Zur.

Kisah sama juga dituturkan, Romi, mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Padang. “Katanya orang tua itu Syekh Piyobang yang saat ini makamnya ada di Piyobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten 50 Kota,” ujar Romi.

Menurut cerita, Syekh Piyobang saat memadamkan api di Makkah bertemu sejumlah orang Payakumbuh yang sedang naik haji. “Mereka bilang bertemu orang tua yang rambutnya baru dicukur sebelah, dan dia ikut memadamkan api di Makkah,” kata Romi.

Kisah 'Gaek Cukua Sabalah' yang diyakini sebagai Syekh Piyobang memadamkan kebakaran di Makkah memang tak tercatat pada literatur. Kisah ini hanya diceritakan turun-temurun oleh orangtua pada anak-anaknya. 

Menurut sejarawan Universitas Andalas, Prof Gusti Asnan, cerita ini memang berkembang di masyarakat Minang. Sejauh mana kebenarannya? “Saya tak bisa memastikan ini, orang tua ini katanya memiliki karomah (keramat) setara wali Allah, mungkin saja bisa ini terjadi,” katanya.

Ia juga mengaku sulit membuktikan apakah orang tua ini Haji Piyobang. “Tapi banyak yang menghubungkannya dengannya (Syekh Piyobang),” kata Gusti.

sumber: vivanews

No comments: