Tuesday, July 31, 2018

Sejarah Islam di Nusantara

Sejarah Islam di Nusantara erat kaitannya dengan perdagangan. Pedagang Gujarat, India yang memperkenalkan Islam ke Nusantara pada abad ke-11 dan pada akhir abad ke-16 jumlah penganut Islam lebih banyak daripada jumlah penganut agama Hindu dan Buddha. Jawa dan Sumatra merupakan pulau dimana penganut Islam adalah terbesar. Di antara penganut Islam yang biasanya dari kerjaan besar adalah Kesultanan Mataram di Jawa Tengah, Kesultanan Ternate dan Tidore di Maluku.

Di Sumatra Utara pada abad ke-13 Islam telah menyebar. Abad ke-14 di Jawa Timur, Brunei, Filipina, Malaya  abad ke-15 di beberapa wilayah di sekitar Malaka.

Puncaknya terjadi saat Kerajaan Hindu Majapahit dikalahkan kerjaaan Islam dari Demak. Ada juga peristiwa pada 1527 ketika Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang berarti kota kemenangan. Dan sekarang Jayakarta disebut Jakarta.

Islam diperkirakan telah merambah Asia Tenggara sejak awal era Islam. Sejak periode khalifah ketiga yakni Utsman (644-656) pedagang Muslin telah tiba di China dan untuk ini mereka melewati rute laut Nusantara. Melalui jalur perdagangan inilah kontak utusan Arab dengan Sriwijaya di Sumatra. 


Kekhalifahan atau Dinasti Abbasiyah adalah saksi awal masuknya Islam di Nusantara. Disebutkan, Kepulauan Nusantara terkenal di antara pelaut Muslim karena kaya rempah-rempah.

Bukti pertama adanya Muslim Pribumi Nusantara berasal dari Sumatra Utara. Marcopolo, dalam perjalanan pulang dari China tahun 1292 melaporkan adanya satu kota Muslim. Lantas, ada pula bukti pertama tentang dinasti Muslim, yakni nisan yang memakai tahun Hijriah yakni 696 H (1297 M) milik Sultan Malik Al-Saleh, penguasa Samudra Pasai.

 Bukti lain adalah adanya laporan Ibnu Battutah, peziarah Maroko tahun 1346 tentang adanya sekolah pemikiran Syafii yang kemudian mendominasi Nusantara. Bahwa Raja Samusra Pasai adalah Muslim taat bermahzab Syafii, sebagaimana yang dilihatnya di India.

Islam menyebar di Nusantara dengan cara damai maupun penaklukan. Penaklukan banyak terjadi di  Jawa, Kerajaan Majapahit di Jawa Timur ditaklukkan Muslim Jawa dari Kesultanan Demak. Kerajaan Hindu-Buddha Sunda Pajajaran takluk pada kaum Muslim pada abad ke-16. Pendiri Kesultanan Aceh yakni Ali Mughayat Syah tahun 1520 mendominasi bagian utara Sumatera dan mengkonversi penduduknya menjadi Islam.

Penyebaran Islam dengan cara damai dan terorganisasi baik dilakukan Wali Songo (sembilan orang suci) selama periode ini.

Untuk penyebaran Islam yang lebih spesifik menurut wilayah, disampaikan di artikel lain di blog ini. Yakni:



Penyebaran Islam di Malaka dan Sumatra

Penyebaran Islam di Jawa
 

Friday, July 27, 2018

Asal-usul Nama Singapura


Nama Singapura Menurut Dongeng Sejarah atau Hikayat


sejarah singapura
singaura
Tersebutlah Nila Utama, bangsawan Keturunan Kerajaan Sriwijaya yang gemar berburu dan berlayar ke tempat-tempat indah. Suatu saat ia meniggalkan Palembang mencari tempat yang indah untuk berburu. 

Saat berburu, tibalah dia di bukit. Dari atas bukit dilihatnya pemandangan indah di seberang. Ada pulau yang indah dengan pasir putihnya. Oleh pengawal dijelaskan bahwa itulah pulau Tumasik. Tumasik berasal dari kata tasik yang artinya laut, danau, atau kota laut. Nama Tumasik diberikan pelaut Jawa pada zaman Mojopahit. Nila Utama lantas pergi ke Tumasik yang indah. Di sana ia melihat Singa yang kata legenda berbadan merah, berkepala hitam dan berdada putih. Sejak itulah  tempat tersebut dinamai Singapura. Singa adalah binatang dan Pura dalam bahasa Sanskerta artinya Kota.



Sejarah Bendera Singapura

bendera singapura, sejarah singapura, asal-usul singapura, negeri singa putih
Bendera Singapura




Bagaimana asal-sul Bendera Singapura yang hampir mirip dengan bendera Indonesia, namun dilengkapi bulan sabit dan bintang? Begini ceritanya.


Ya. Bendera Singapura memang merah dan putih sebagaimana bendera Indonesia. Namun pada bagian warna merah yang di atas, ada gambar bulan sabit dan 5 bintang yang disusun secara bulat. Apa artinya?
Warna merah artinya persaudaraan dan kesamaan kedudukan dengan sesama manusia.
Warna putih artinya kesucian dan kebaikan.
Bulan Sabit artinya negara yang usianya muda namun maju.
Lima bintang artinya lima prinsip yang dipegang oleh Singapura, yakni: demokrasi, keamanan, kemajuan, keadilan, dan kesamaan.

Bagaimana sejarah penentuan bendera tersebut?
Bendera Singapura dibuat atas kompromi atau kesepakatan rakyat mayoritas yakni ras Melayu dan beragama Islam. Maka, sebenarnya bendera Malaysia memiliki makna atau arti lain dari yang tertera di atas,yakni :
Bulan Sabit merupakan lambang kejayaan Islam
Bintang lima yang disusun bulat melambangkan rukun Islam yang dijunjung tinggi oleh umat Islam.

Pada bulan Agustus, Bendera Singapura berkibar selama satu bulan untuk merayakan hari kebangsaan.

Bendera ini pertama kali diperkenalkan pada 3 Desember 1959 saat Encik Yusof bin Ishak menjadi Yang Dipertuan Negara yang pertama di Singapura. Pencipta bendera Singapura adalah Komite yang diketuai Wakil Perdana Menteri yakni Dr Toh Chin Chye. Bendera ini menggantikan Union Jack yang telah ada di Singapura sejak 140 tahun. Sejak Singapura merdeka dari Malaysia 9 Agustus 1965, bendera ini dipakai.