Thursday, March 15, 2018

Latar Belakang Sejarah Berdirinya VOC

Istilah Kompeni atau Kumpeni

Anda pasti mengenal kata Kompeni atau Kumpeni. Istilah ini populer di masyarakat. Diartikan sebagai pemeras atau penjajah. Kompeni atau Kumpeni sebenarnya diambil dari kata Compagnie yang dalam bahasa Belanda diartikan sebagai perusahaan. Dalam bahasa Inggris yakni Company. Kompeni yang dimaksud rakyat Indonesia adalah tentara Belanda yang waktu itu dianggap menindas seperti  VOC.

Apa itu VOC

VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) merupakan Kongsi Dagang atau persekutuan dagang Hindia Timur Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. 
Tanggal Berdiri: 20 Maret 1602
Pendiri: Johan van Kantor Pusat: Amsterdam, Belanda
Berhenti beroperasi: 31 Desember 1799
Pendahulu: Voorcompagnie
Jenis bisnis: Perusahaan publik
Merupakan perusahaan multinasional pertama di dunia dan yang pertama kali melakukan pembagian saham.Yang membuat VOC sangat istimewa dan boleh dikata Negara dalam negara adalah dibolehkannya memiliki tentara dan bernegosiasi secara mandiri dengan negara lain. 
 ***

Baiklah saya akan ceritakan asal-muasal kedatangan mereka di Nusantara. Dimulai dari ekspedisi
Vasco da Gama tahun 1497 - 1498 dari Eropa ke Indoa melalui Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika. Misi orang-orang Eropa ini datang ke Aisia Timur dan Tenggara semula sih berdagang saja. Mungkin karena melihat kekayaan Asia yang melimpah ditambah pula mereka melihat keramahan penduduk setempat dalam menerima orang asing, adalah kesempatan untuk berkiprah lebih jauh. Dari semula berdagang, lanjut terus sampai Koloniasasi (Politik Permukiman) di Sumatra, Jawa dan Maluku. Untuk Suriname dan Curacao memang mereka berniat kolonisasi sejak awal.  

Abad ke-16, dominasi perdagangan Erora di tangan Portugis. Namun orang Belanda yakni Jan Huyghen van Linschoten dan Cornelis de Houtman menemukan "jalur rahasia" pelayaran Portugis, yang membawa pelayaran pertama Cornelis de Houtman ke Banten, pelabuhan utama di Jawa tahun 1595-1597.

Tahun 1596 Cornelis de Houtman memimpin misi dagang berlayar menuju Indonesia, dan merupakan kontak pertama Indonesia dengan Belanda. Ekspedisi ini mencapai Banten, pelabuhan lada utama di Jawa Barat. Mereka terlibat perseterusan dengan Portugis dan penduduk lokal. Mereka pun kembali setahun setelahnya dengan membawa rempah-rempah yang cukup banyak.

Sejak itu Asia Timur dan Tenggara membara karena menjadi rebutan antara bangsa-bangsa Eropa. Tanggal 31 Desember 1600 Inggris mendirikan  The British East India Company dan berpusat di Kalkuta. Kemudian Belanda menyusul tahun 1602 dengan VOC-nya dan Perancis mendirikan French East India Company tahun 1604.
 
VOC bermarkas di Batavia (sekarang Jakarta) . Pos kolonial lainnya juga didirikan di tempat lainnya di Hindia Timur yang kemudian menjadi Indonesia, seperti di Maluku. Metode yang digunakan untuk mempertahankan monompoli termasuk kekerasan terhadap populasi lokal, dan juga pemerasan dan pembunuhan massal.

Tahun 1603 VOC memperoleh izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilan, dan pada 1610 Pieter Both diangkat menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama (1610-1614), namun ia memilih Jayakarta sebagai basis administrasi VOC. Sementara itu, Frederik de Houtman menjadi Gubernur VOC di Ambon (1605 - 1611) dan setelah itu menjadi Gubernur untuk Maluku (1621 - 1623).

Pada 1669, VOC merupakan perusahaan  terkaya sepanjang sejarah,yang memiliki lebih dari 150 perahu dagang, 40 kapal perang, 50.000 pekerja, angkatan bersenjata pribadi dengan 10.000 tentara, dan pembayaran dividen 40%.

VOC Bangkrut dan Bubar 

Pada 17 Maret 1798, VOC dibubarkan, setelah Belanda diinvasi tentara Napoleon Bonaparte dari Perancis. Hindia Timur diserahkan kepada Kerajaan Belanda oleh Kongres Wina di 1815.

Sebab bubarnya VOC sebagaimana dilansir Wikipedia adalah:
  • Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi
  • Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Hasanuddin dari Gowa
  • Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang banyak
  • Pembayaran dividen (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah VOC mengalami kekurangan pemasukan
  • Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis
  • Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Batavia 1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.
VOC bubar dengan meninggaklkan utang 136,7 juta gulden. Kekayaan yang ditinggalkan adalah kantor dagang, gudang, benteng, kapal serta daerah kekuasaan di Indonesia. Aset-asetnya dialihkan kepada pemerintahan Belanda. *

No comments: